Episode 31 - Jealous

70 3 2
                                    

3rd Person

Dream Island dengan cepatnya pulih, para hero yang masih kelelahan belum sepenuhnya membuka mata mereka. Dyonite dengan topengnya terus berjalan menyusuri lorong menuju halaman utama Castle, begitu sampai ia melihat Notch sejanak dan menghampirinya "Morning! Notch!"

"Hey, want to visit our hero?"

Ia menarik nafas ringan dan membayangkan wajah adiknya yang belum lama kembali mendapatkan ingatannya "Sure, i'm glad to see them."

"Let's go then"

Notch dan Dyonite mulai meninggalkan Castle dan pergi menuju dorm, saat mereka sampai di persimpangan jalan mereka berpisah. Dyonite ingin menemui Phil dan memberitahunya tentang satu hal yang begitu penting, sedangkan Notch akan mengunjungi para hero laki-laki dan mengajak mereka untuk latihan ringan. Dilain tempat, sebuah lapangan yang hijau dan luas Phil membaringkan tubuhnya dan menatap langit, di sampingnya terdapat sebuah sosok yang begitu khas akan mata putihnya yang terang. "So, did you tell him all about me?" sosok itu memejamkan matanya dan merasakan angin yang perlahan mengusap kulitnya yang tidak terlalu nampak "No, I didn't. But i'll tell him sometime"

"You must tell him, as soon as possible." Phil membuka matanya dan menatap sosok tersebut, sosok itu tersenyum dan perlahan mulai menghilang. Terdengarlah sebuah langkah kaki yang semakin lama semakin mendekat, Phil kembali memejamkan matanya dan kemudian menyapa orang yang berjalan kearahnya itu "Pagi sekali kau mengunjungiku, Alattas."

"Yahaha, aku hanya ingin menyendiri dari hero yang lain."

"Oh, nampaknya kau mengusirku secara halus"

"Ahah, tidak-tidak. Aku tidak keberatan kalau kau berada disini, bersamaku." Alattas duduk di samping tubuh Phil dan merasakan udara segar dan menatap langit yang mulai menggelap "Aku tidak berharap hari ini akan turun hujan."

"Aku sebaliknya"

"Kenapa?"

"Grass yang luas ini butuh air! Apa lagi setelah kejadian kemarin" jelas Phil sambil membangkitkan tubuhnya dan meregangkan kedua tangannya lebar-lebar "Aku rindu wangi tanah ketika basah, selama kita berada disini aku belum pernah kehujanan atau merasakan air hujan."

"Sesekali aku memang merindukan hujan, tapi hari ini nampaknya kita akan meninggalkan Dream Island."

"Yah, beberapa jam lagi..." Phil menghela napas lega "Apa pendapatmu soal Bayu?"

"Dia hebat. Itu yang bisa aku katakan." Alattas berdiri disamping Phil dan merangkul pundaknya "Ayo masuk, aku baru saja melihat Tya menyiapkan sarapan enak." Phil mengangguk pelan dan berjalan bersama Alattas menuju ruang makan.

Saat mereka tiba mereka melihat seorang dengan topeng annonimous duduk dan menatap mereka, "Pagi, para hero. Sedang apa kalian? Berduaan dan tidak pada tempat yang seharusnya?" Alattas melepas rangkulannya dan tertawa kecil "Kami habis menikmati udara segar, Dyon" jelas Phil dengan senyum manisnya

Dyonite tersenyum dari balik topengnya "Kalian harus mencoba masakan milik Tya, ini enak sekali lho." mereka segera mengambil tempat duduk dan menyantap sarapan dengan lahapnya, Phil duduk disebelah kanan Dyonite. Sesekali Alattas melirik Phil dan begitu nyaman mengobrol dengan Dyonite.

Alattas POV

What?!

Mereka kelihatan akrab sekali...
Selama aku pingsan apa yang telah terjadi...
Kenapa aku merasa cemburu begini ya?

"Aku akan bersama Alattas, yakan? Alattas?" Phil menatapku hangat dan aku sontak melepaskan lamunanku tadi "Ya, aku akan mengawasinya." balasku cepat

"Kau tidak perlu khawatir, Dyon"

"Tapi tetap saja aku akan ikut kalian, perjalanan menuju tempat persembunyian Entity tidaklah mudah."

"Welp, aku tahu itu." balas Phil sambil terus tersenyum

Aku dengan cepat menghabiskan sarapanku dan pergi menuju lapangan tempat kami sebelumnya berkumpul, Phil dan Dyonite berada dibelakangku, berjalan berdua--tentu saja mereka terlihat begitu romantis, tidak ada jarak yang terlalu jauh antara tubuh Dyonite dan Phil. Hal itu membuatku merasa tidak enak kalau aku berjalan disamping mereka, makanya aku sengaja mempercepat langkahku dan mengabaikan mereka sesaat. "Heeeei" seseorang berbisik kepadaku, aku memalingkan pandanganku dari Phil dan Dyonite. Sialnya yang muncul pertama kali di mataku adalah wajah Bayu yang hanya berjarak kurang dari satu block "Wanjer!!" aku memundurkan langkah agak jauh dari wajahnya "Ahahaha! Melamun apa sih kamu? Sampai jalan ke mukaku? Mau aku cium ya? Hahaha"

"Hih! Siapa juga yang mau nyium kamu! Jijik!" Bayu tertawa lebih kencang dan melihat Dyonite dan Phil "Ooooh, ngeliatin Phil toh.", " Ekhem, cemburu niiih!"

"Gak ya! Siapa juga yang cemburu?"

"Pembohong, kau pembohong!" ejek Bayu

Bayu POV

Hih! Ni anak gak mau ngaku apa kalau dia cemburu! Muka udah merah gitu! Padahalkan aku juga agak iri lihat Phil jalan berduaan begitu, ah sudahlah kusapa saja mereka "Hooi!" Phil membalas sapaankau sambil melambaikan tangannya.

"Heh, tadi kau sedang apa? Ada pengumuman penting tidak?" sela Alattas

"Notch cuma nyuruh kita latihan ringan, jadi kami latihan sendiri-sendiri."

"Lalu, kenapa kau tidak bersama yang lain?"

"Tadi aku sedang mengendarai kuda, saat aku turun dan mengambil sword yang terjatuh kudaku pergi entah kemana. Jadi sekarang aku sedang mencarinya."

"Heh, sial kali nasibmu nak" ejeknya

"Mending ditingalin kuda, dari pada ngeliat cewek jalan berduaan" balasku sambil menunjuk kearah Phil "Apa kau bilang?"

"Kau dengarkan? Atau Headphonemu itu sedang memutar lagu? Aku bilang..."

"Awas kau ya!!"

"Heeee---eeeh" aku berlari menghindari Alattas yang mulai mengejarku, wajahnya memerah dan senyum aneh muncul di wajahnya. Hah! Aku belum pernah melihat dia seperti ini, tapi lucu juga kalau bisa melihat ekspresi ini setiap hari. Hahaha.

-Bersambung-

A/N : Author cuma mau minta maaf atas kekacauan jadwal terbit akibat menghadiri event family gathering 😂 tapi Author juga mau ngucapin selamat hari kemerdekaan ya!

Merdeka!
Merdeka!

😂🎉😄

EPC :Nightmare ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang