Episode 36 - Menyimpang

49 4 0
                                    

Ghaly POV

"Welp, aku akan hancurkan kutukkan itu. Tapi berjanjilah padaku--yangmulia, kalian akan beritahu aku tentang Green Crystal." kata gadis itu, Sky terdiam sesaat lalu mengangguk perlahan "Tentu" balasnya singkat

Gadis itu berbalik dan berjalan menuju altar yang letaknya di belakang kolam lava, aku mengikutinya dari belakang memastikan kalau ia tidak akan kabur. Ia berhenti melangkah dan berbalik kearahku "Bisa tolong lepaskan ikatan ini? Aku tidak bisa melakukan apapun dengan benar nantinya." aku melepas tali yang mengikat kedua pergelangan tangannya, aku belum pernah menyentuh kulit seseorang sebelumnya--dengan jari-jemariku--itu karena apapun yang aku sentuh akan terbakar. Biasanya aku mengenakan sarung tangan di kedua telapak tanganku, namun kali ini aku hanya menggunakan satu.

Ketika jariku yang tidak terbalut oleh sarung tangan menyentuh kulit gadis itu, entah mengapa aku merasa dingin. Saat itu aku menatap tajam wajah gadis tersebut dengan heran "Tidak sakit?" tegurku

"Sakit? Kenapa?"

"Bukan apa-apa!" aku berdecak dan meninggalkannya beberapa langkah "Cepat! Hancurkan kutukkan ini!" gadis itu memasang wajah kesal dan berjalan penuh emosi lebih dekat kearah altar persembahan. Ia mengucap beberapa mantera yang sama sekali tidak aku mengerti, lalu altar tersebut menyala terang dan memancarkan sinar yang membuatku harus memejamkan mata agar tidak buta. Sinar itu membuat tubuhku terasa lebih ringan, saat aku membuka mataku aku tidak melihat ada perubahan yang berarti "Apa kutukkan itu sudag hancur?"

"Hanya satu cara yang bisa membuktikannya, Green Crystal! Tapi pertama-tama, yangmulia tolong turunkan temanku dari em... Gantungan itu." Sky mengangguk kembali dan memerintahkanku untuk melepas ikatan gadis berambut ungu yang tergantung.

"Siapa namamu?" Sky mendekati gadis tadi "Phil, Phil cOOkie"

"Dan gadis yang satunya?"

"Tya" Sky kembali mengangguk, "Maafkan ketidak nyamanan kami, kami tidak menyangka kalau gadis dalam legenda itu hanya menawarkan Green Crystal sebagai ganjarannya."

"Welp, itu hal yang aku perlukan. Dan mungkin istilahnya item yang akan aku ambil kembali setelah ratusan tahun berada disini." Sky terlihat tertegun

"Apa maksudmu mengambil kembali?" selaku

"Sewaktu kerajaan kalian menghancurkan istana ayahku, raja kalian yang terdahulu juga mengambil beberapa digit kode dan menyembunyikannya di dalam sebuah kristal.

Dan kali ini aku datang, untuk mengambil kembali kodeku."

"Aku tidak mengerti, kenapa kakek buyutku mengambil kode?" sela Sky "Dan menyimpannya berblock-block jauhnya dari kerajaan"

"Kode itu berfungsi agar keturunanya memiliki kekuatan secara tetap dan permanen, kalau kristal itu tetap ada di sini. Kekuatan kalian akan terus terwarisi dari generasi ke generasi."

"Berarti kalau kekuatan itu hilang, kita akan menjadi makhluk biasa?" selaku

"Kalian masih akan punya kekuatan, hingga mungkin beberapa puluh cucu. Setelah itu kekuata turun temurun itu akan hilang perlahan-lahan."

Sky mengangguk kembali dan merangkul Phil "Sebelum kita pergi ke Green Crystal, ada baiknya kalau aku sarankan kalian untuk beristirahat di istanaku."

"Boleh?" Sky tersenyum hangat "Tentu" ia melirik kearahku, lirikkan yang seolah mengatakan 'Ini kesempatanmu!'

Aku berdecak kesal dan memalingkan wajahku darinya, ia hanya tertawa dan berjalan bersama kedua 'tamu' kami keluar dari temple.

****

Bayu POV

"Morning!!!" seru Ario sambil meniupkan angin kencang kearah kami yang masih terlelap "Uwaaaa!" beberapa kami tertiup oleh angin itu dan terjatuh dari bed.

"Hhahaha! Angin pagi bagus untuk kalian! Ayo bangun!" tawanya

"Xianying! Angin sih angin, tapi ini bukan angin alami!" gerutuku

"Alami kok, toh angin itu muncul dari tongkat kayuku. Alam-i kan?"

"Hashemeleh!"

Alattas hanya menggerutu untuk dirinya sendiri ia terdengar asik--ngedumel--sendiri. Stub dan Erza hanya menguap kembali dan duduk di bed masing-masing, "Kita berangkat sekarang?" Erza kembali menguap.

"Ya, ayo kita berangkat." ajak Alattas yang segera keluar dari rumah mini sambil membawa beberapa peralatannya

****

Kami sudah menyusuri jalanan menuju Temple, tapi kami belum melihat tanda-tanda kehadiran Phil dan Tya. "Aku cemas" keluhku kepada Ario "Kenapa dari wajah kalian tidak ada yang khawatir sedikit pun?" Ario hanya tertawa kecil "Dyonite baru saja menerima e-mail dari Phil, katanya ia baik. Tapi saat Dyonite berusaha melacak sinyal handband milik Phil, ia tidak mendapatkan sinyal yang baik. Maklum, kita ada di dasar jurang" jelas Ario

"Okay guys, Grimper Temple!" sela Dyonite sambil memindahkan dedauanan yang menghalangi pandangan kami "Kita akan masuk! Dan mencari keberadaan Phil dan Tya disana!"

-Bersambung-

EPC :Nightmare ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang