Keutamaan Karena-Nya

106 15 7
                                    

Judul : Keutamaan Karena-Nya
Genre : Spiritual
Penulis : Cherin

Langit hampir tertutup dengan senja, matahari itu seperti ingin ditelan bumi, hanya tertinggal sinarnya yang sangat terang. Di bawah langit itu terlihat dua orang perempuan baru saja keluar dari tempat bimbingan belajar, perempuan yang pertama terlihat manis dengan gamis pink dan khimar hitamnya yang panjang. Sedangkan perempuan yang satunya, terlihat anggun dengan gamis dan khimar berwarna merah marun, serta niqab -cadar- berwarna hitam.

"Za, lihat deh kucing itu, lucu," ujar Rifa si pemakai gamis manis. Ia segera menghampiri kucing berbulu cream berloreng putih itu yang sedang duduk di sisi jalan.

"Kucing sayang," ucap Rifa seraya mengelus-ngelus kucing lucu itu tanpa ragu.
  
"Haha, baru sekali ketemu aja udah sayang," ucap Zalika dari balik cadarnya.

"Ahaha, kan sayang terhadap sesama, perintah dari Allah, Za." Rifa terus memandang kucing itu penuh rasa sayang.
   
"Iya deh, tapi kalo sama ikhwan, sekali ketemu gak langsung sayang, kan?" tanya Zalika seraya tersenyum meledek.

"Tergantung, sih. Kalau ikhwan-nya baik, sholeh, beriman dan berani khitbah aku ke Abi karena Allah, ya, mungkin bisa terjadi cinta pandang pertama antara aku dan dia," ucap Rifa, lalu tertawa geli menyadari ucapannya barusan.

Umurnya bisa dibilang masih jauh untuk membicarakan tentang khitbah seperti ini.

"Yee, aku juga mau kalau kayak gitu Fa." Zalika tersenyum kecil pada Rifa. Mendapatkan calon seperti itu adalah impiannya.

"Tapi, tenang aja. Kan udah tertera jelas janji Allah di surah An-Nur ayat 26. Laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik. Dan, kamu selalu yakin kan sama janji Allah?" ucap Rifa sambil mengusap punggung Zalika dan melanjutkan jalannya.

"Ya! Tentu aku yakin," ujar Zalika kembali menatap Rifa.

"Lagipula, aku percaya kalau semua yang ditakdirkan Allah untuk aku, ya, semuanya akan jadi milik aku. Tanpa ada satu pun yang bisa memilikinya," lanjut Zalika.

"Oh, ya, Za. Nanti, kalau di surga gak ada aku, tolong cari aku di neraka ya? Bilang sama Allah bahwa dulu saat aku di dunia, aku pernah mempunyai ukhuwah karena-Nya denganmu."

Rifa mengenggam erat tangan Zalika. Ia sangat mencintai sahabatnya dan siapa pun yang mencintainya karena Allah. Karena ia tahu, semua yang dilakukan Karena Allah, akan menjadi sesuatu yang sangat baik.

Zalika membalas tatapan dari Rifa yang sudah mulai berkaca kaca. Zalika tidak mungkin membiarkan sahabatnya itu tinggal di dalam neraka yang kejam. Namun, satu yang masih menjadi pertanyaan untuk dirinya sendiri, 'apa aku akan masuk surga?'

"Jika memang seperti itu, aku tidak akan mungkin membiarkan kamu disiksa di dalam neraka. Namun, jika sebaliknya, mintalah aku pada Allah, sang pemilik neraka, dan bilang kepada-Nya bahwa aku senantiasa bersamamu di jalan-Nya." Zalika kini memeluk erat Rifa yang mungkin sudah tidak sanggup menahan air matanya.
  
Pertemanan akan dimintakan pertangungjawaban di akhirat kelak. Bertemanlah karena Allah. Saling mengingatkan jika sudah mulai menjauh dari Allah. Bukannya malah menghina saat iman turun. Karena, hakikatnya hati ini dapat dibolak-balik dengan mudahnya.

"Jazakillah khoiran," ucap Rifa di antara air matanya yang turun dengan deras.

“Jika engkau punya teman -- yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah -- maka, peganglah erat-erat dia! Jangan pernah kau melepaskannya. Karena, mencari teman -- ‘baik’ -- itu susah. Tetapi, melepaskannya sangat mudah sekali.”  (Imam Syafi'i)

*

Flash Fiction Collection [Event 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang