Flash Fiction Collection [Event 2]

Relationship Goals.

Judul: Relationship Goals.
Genre: Romance.
Penulis: May Tirta.

Di bawah atap bangunan usang ini aku berdiri. Menantikan hujan yang entah sampai kapan akan reda. Arloji di tanganku sudah menunjukkan pukul 4 sore, langit senja juga sudah mulai terlihat dan mengeluarkan semburat warna jingganya. Semakin lama, udara sekitar ku semakin dingin kurasa dan hujan semakin deras menurunkan titk titik airnya.

“Mau sampai kapan aku disini? Mau sampe lumutan? Argh ... udah jam segini. Mana nggak ada angkutan lewat lagi. Nasib dah,” ucapku kesal.

Sudah satu jam aku menunggu. Tak ada satu pun angkutan atau apapun yang lewat di depanku. Hingga tiba-tiba, datanglah sesosok laki laki dengan pakaian hem biru laut dan celana hitam ditambah dengan paduan dasi berwarna biru tua yang senada dengan pakaiannya. Membawa tas kantor yang berisi berbagai berkas dari kantor tempat dirinya berasal.

Aku menatapnya dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Begitu terlihat sangat rapi walaupun terlihat agak sedikit culun. Kacamata bulat dan rambut klimis hasil pomade itu membuat dirinya terkesan sedikit nerd.

"Yah. Baju gue basah dah. Nanti pulang dimarahi mama deh,” ucapnya

“Ya ampun mas. Masa gitu aja dimarahi mama,” ucapku datar

“Iya. Kata mama saya nggak boleh hujan-hujan, karena hujan bisa membuat badan kita jatuh sakit.”

“Ya elah, mas.”

Aku menatapnya dengan wajah datar. Hingga pandangan ku tertuju pada kartu identitas yang tertera pada dada sebelah kanannya. ‘Rafandra Galih Prasaja. PT. PANCA SAKTI BINTARA. Staff Marketing’. Seketika mataku terbelalak melihat identitas yang tertera pada dirinya. Aku tak menyangkan, ternyata dia satu kantor denganku.

“Kau … kau ... bekerja di perusahaan PANCA SAKTI?” tanyaku.

“Yah ... memang benar. Ada emangnya?”

“Berarti … kau satu kantor denganku.”

“Oh ya? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya. Kau baru bekerja disana?”

“Iya. Aku baru saja dipanggil untuk wawancara karyawan baru. Btw, kalau aku boleh tau siapa namamu?”

“Oh namaku Rafandra Galih Prasaja, panggil aja aku Raja. Aku ada di bagian staff marketing.”

“Wow! Kita juga ada di bagian yang sama. Berarti kita kebetulan bias ketemu disini. Aku bisa minta tolong dong sama kamu. Oh ya namaku Bella Maheswari Ramadhani, panggil aja Bella.”

Mereka berdua berjabat tangan
***

Hari ini aku duduk di taman yang sudah ke sering kalinya kukunjungi bersama Raja. Yah, dia kekasihku dan sudah dua tahun aku menjalin cinta bersamanya. Pertemuan yang aneh menurutku, mengantarkan aku bertemu dengan dirinya. Aku tak pernah menjumpai seseorang yang begitu unik seperti Raja.

Ditemani terangnya bintang, aku duduk beratapkan gelapnya langit malam. Pandangan ku tertuju pada satu titik yaitu lampu taman yang berada di pojok taman itu. Entah kenapa, setiap yang aku lihat hari ini terasa begitu indah. Hingga pada akhirnya seseorang yang kutunggu tiba di taman kecil ini.

“Hai Bel. Kamu dah lama nunggu? Maaf ya tadi macet.”

“Nggak papa kok Raja. Aku hanya menunggu sekitar 10-15 menit aja kok.”

“Oh ya. Aku ada sesuatu lho buat kamu.”

“Apa?”

Raja menepuk tangannya tiga kali. Aku nggak menyangka ternyata kedua sahabatku & sahabatnya berkumpul mereka menyanyikan sebuah lagu yang sangat indah. Dengan diiringi petikan suara gitar.

Dengarkanlah wanita pujaanku.
Malam ini akan kusampaikan.
Hasrat suci kepadamu dewiku.
Dengarkanlah kesungguhan ini.
Aku ingin mempersuntingmu.
‘Tuk yang pertama dan terakhir.

“Bel … kita sudah lama bersama dan aku nyaman sama kamu. Oleh karena itu, aku ingin memperlihatkan kesungguhanku sama kamu. Cintaku ke kamu bener bener tulus dari hati aku. Aku sayang kamu Bel. Bel aku punya satu pertanyaan dan kamu harus jawab dengan suara lantang, okey? Will You Marry Me?” dengan mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya

Hatiku langsung sangat senang mendengar perkataan Raja & tak sengaja meneteskan air mata lalu mengganguk “Yes. I Will Marry You”.

Raja langsung memelukku dan berkata “I love You.“

Lalu teriakan sahabat-sahabatku menambah riuh suasana bahagia kami.
*