Judul: Diam-diam Suka.
Genre: Romance.
Penulis: Nanda.Renal menoleh ke arah Kesya.
"Saat pertama kali aku bertemu denganmu," Renal melanjutkan, "tidak ada bedanya dengan saat-saat lain aku bertemu denganmu lagi. Dunia makin modern, tapi kau masih tetap sama. Saat itu seperti-"
"Cinta pada pandangan pertama." Bagian ini Kesya tahu benar.
Renal mengangguk. "Sama seperti biasanya. Kau tahu, kenapa aku menyembunyikan perasaanku padamu selama ini?" Kesya menggeleng.
"Kadang kalanya, laki-laki itu tidak pandai berkata-kata, mereka yang tidak bisa berkata-kata hanya bisa mengungkapkan kasih sayang dan cintanya melalui hal lain."
"Kesya." Renal melambai di depan wajahnya, ketika dilihat Kesya sedang melamun.
"Kau tidak bercanda ya waktu bilang ingin mengatakan sesuatu."
Renal mengangguk dengan anggun. "Luar biasa, ya? Luar biasa bagus, atau buruk?"
Kelihatannya itu pertanyaan jebakan dan Kesya tidak bisa menjawab.
"Kau tidak perlu menjawabnya, aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku saja." Renal berkata. Cowok itu tersenyum saat mengacak rambut Kesya. Jenis senyuman yang menular, hingga membuat Kesya ikut tersenyum.
"Terima kasih." Kesya berbisik.
Jawaban Renal berupa kecupan. Ia mengecup Kesya dengan lembut, di dahi.
"Aku harus pergi," ia berkata.
"Mengejutkan sekali." Kesya berpaling. "Tiba-tiba menemuiku, mengungkapkan perasaanmu, lalu pergi menghindar."
Renal menunduk untuk mengecup pipi Kesya, tapi Kesya sudah tidak bisa menahan tangisnya. Merasa malu, Kesya berpaling pergi. Ia mendengar Renal menghela nafas, lalu….
Saat Kesya menoleh, Renal sudah berjalan jauh, di antara orang-orang yang berlari berteduh di bawah rintikan hujan.
Terpaan hujan rintik-rintik hanya sebagai pertanda hujan lebat yang akan segera turun. Sebagian besar toko di jalan utama sudah mulai tutup dan kota ini tampak basah dan sepi.
Kesya terlonjak kaget hingga menabrak penutup etalase besi toko tempat ia berteduh.
Ezra.
Cowok itu berjalan ke arah selatan sepanjang jalan berkerikil tepat di hadapan Kesya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Ezra kelihatannya lebih daripada sekedar terkejut.
"Aku baru saja menemui Renal."
"Untuk apa kau menemuinya, kau baik-baik saja kan?" Kesya mendengus.
"Aku baik-baik saja. Ia menemuiku hanya untuk, mengungkapkan perasaannya padaku."
Ezra mengangkat alisnya. "Lalu?"
"Dia tidak menyuruhku menjawabnya, kau tahu, dia baik sekali." Kali ini, Ezra yang mendengus, kesal.
"Kenapa?"
"Aku sedikit cemburu."
"Cemburu?" Kesya bertanya. Kini mereka berpegangan tangan menuju mobil Ezra yang terparkir di depan salah satu toko yang sudah tutup.
"Kenapa kau cemburu?"
"Karena," Ezra membuka pintu penumpang untuk Kesya, kemudian berlari menuju pintu kemudi, "ada laki-laki lain yang mengungkapkan perasaannya padamu."
Selama perjalanan, keduanya ditemani obrolan hangat. Sesampainya mereka di depan rumah Kesya, kesya melompat turun dengan cepat.
Tapi sebelum pergi, Ezra menurunkan jendela dan memanggil Kesya, "Terima kasih."
Kesya membalikan tubuh. "Untuk apa?"
Ezra menyeringai dan menginjak pedal gas. "Untuk mengizinkanku mengisi hatimu."
Kesya hanya tertawa, melihat aksi konyol kekasihnya.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Flash Fiction Collection [Event 2]
Short Story"Kamu suka permen atau coklat?" "Ga suka keduanya!" "Pasti kamu suka ini." "Apa tuh?" "Ini loh, kumpulan cerita singkat event kedua Wattpadesurd. Baca kuy." "Kuy lah." New! Ini dia gabungan cerita singkat antarpenulis dari beberapa genre yang dikema...