Ah lagi-lagi

884 65 1
                                    

[REVISI]

Serial-Tuan Hujan-8.Ah Lagi-Lagi

Penulis :  IsnaNA

Revisi    :  22 Desember 2016

Happy reading!
Kalau ada yang aneh baik sebelum atau sesudah revisi koment ya^^, biar daku tau kurangnya diriku, Eh!

***

"Nah gitu dong dari tadi"

"Rani awassss".......
.
.
.
.
.
.
Gedubrak.....

"Awww..." pekik Rani secara spontan.Sepeda yang mereka tumpangi menabrak sepeda motor orang lain di persimpangan jalan, sepedanya oleng dan jatuh ke arah kiri dan terbentur keras ke jalan berbatu.
Sementara itu motor yang menabraknya ikut jatuh ke kanan tapi masih bisa dikendalikan oleh sang pengendara, dan ternyata krang yang terkena konflik tabrak itu adalah milik Zidan yang sedang hendak pulang juga sambil  membonceng Reno.

Rani yang sedari tadi sibuk mengurus dirinya sendiri lupa kalau bukan hanya dia yang berada dalam kondisi ini, lebih tepatnya ia lupa kalau dia tidak sedang naik sepeda sendirian.Ditengoknya ke belakang setelah selesai  menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor, ia begitu terkejut karena mendapati Nada sedang merintih kesakitan.

"Awwww" pekik Nada pelan namun sangat mengisyaratkan bahwa ia sedang amat sangat menahan sakit di tubuhnya.Dengian sigap Rani mendekat mencoba memberi pertolongan pada sahabat dekatnya itu sebisanya.

"Nada, kamu gak apa-apa kan? aduh maaf ya aku gak sengaja" Rani nampak begitu gusar sambil menghindarkan sepeda yang menindih tubuh kecil Nada, dia sedikit gemetar mendapati keadaan Nada yang lumayan mengenaskan yang tidak henti-hentinya merintih sedari tadi.

"Sakit Ran" Nada merintih kembali, tangan kanannya terulur untuk menahan sakit di kakinya yang rasanya sudah mulai menjalar ke seluruh tubuh.Membuat badannya terasa remuk dan ngilu dalam waktu bersamaan.

"Aduh gimana nih?" Rani nampak semakin gusar lagi karena Nada tidak bisa melakukan apapun dan merintih terus-menerus sambil memegangi kaki kirinya yang tertutup rok panjang berwarna abu.

Dengan sigap seorang laki-laki langsung menghampiri kedua anak itu tanpa banyak berpikir, dia yang tadi juga sempat tersungkur di jalanan karena ditabrak Rani dengan cukup kencang.Di belakangnya juga berjalan seorang anak laki-laki bersarung hijau mengikuti langkah anak laki-laki sebelumnya.Yang tak lain adalah Zidan dan Reno.

"Ran dia kenapa?" tanya Zidan dengan wajah gusar pula dengan posisi jongkok.

"Gak tau tadi dia jatuh terus kakinya ketindih sepeda ,aku tanyain kenapa dianya cuma jejeritan.Aku takut Dan, aku takut dia kenapa-kenapa. Aku harus gimana?"

"Da kamu bisa berdiri?"  tawar Zidan dengan lembut kepada Nada.

"Se-bentar aku coba Dan" ujar Nada terbata-bata.Bukan karena ia sedang gugup karena berhadapan dengan Zidan melainkan rasa sakit yang menjalar di seluruh kakinya yang begitu menyiksa.

"Ran coba deh kamu bantu dia berdiri" usul Zidan memberi instruksi.Sedang Rani yang mendapat instruksi tersebut hanya mengangguk mantab dan meraih tubuh Nada untuk membantunya berdiri.

Namun belum juga berdiri Nada sudah meringis tak karuan bahkan air matanya kini sudah mulai berjatuhan satu persatu.Semua yang ada di sana hanya panik dan bingung harus berbuat apa, sedangkan Rani hanya bisa mendudukkan kembali temannya itu di bawah dan menggigit kuku jarinya sambil gemetaran.Dia sangat takut terjadi sesuatu,  ditambah dia juga yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

Melihat hal tersebut Zidan nampak berpikir sesuatu, dahinya berkerut menandakan ia sedang berfikir keras.Dengan cekatan ia menghampiri Nada.

"Da, maaf aku gak berniat sama sekali melakukan apapun dan melakukan apa yang mungkin akan ada di dalam pikiranmu, percayalah ini hanya karena keadaan darurat.Sekali lagi aku minta maaf" belum sempat orang-orang yang di sana termasuk Nada berfikir untuk mencerna kata-kata yang dikeluarkan Zidan, tubuh tegapnya sudah mengangkat badan Nada, lebih tepatnya ia menggendong Nada dan menaikkannya di sepeda motor yang tadi dikendarainya.

Tuan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang