[REVISI]
Serial-Tuan Hujan-10.Luka Masa Lalu
Penulis : IsnaNA
Revisi : 22 Desember 2016
Happy reading!
Kalau ada yang aneh baik sebelum atau sesudah revisi koment ya^^, biar daku tau kurangnya diriku, Eh!***
Author POV
Sudah seminggu Nada tidak melakukan aktivitas apa-apa kini dirinya hanya duduk di ranjang sambil mengutak atik handpone pintarnya.Maklumlah,tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini,ditambah nasihat dokter untuk tidak banyak bergerak dan bed rest untuk sementara wakti.
Jadi dia memilih mencari kegiatan yang tidak melelahkan sekedar memecah kesunyian di dalam kamarnya dari pada sekedar guling-guling tidak jelas.
Sedang asyik membuka akun sosmednya yang beberapa waktu lalu tak terjamah , pandangannya beralih ke arah suara pintu yang terbuka.
Di sana sudah berdiri seorang gadis dengan kerudung merah muda menyunggingkan senyuman hangat yang membuat adem siapa saja yang berhadapan dengannya."Assalamu'alaikum Nada, maaf ya aku baru bisa jenguk kamu sekarang.Padahal ini sudah seminggu kamu sakit, jadi nggak enak deh sama kamu",sang pemilik suara kemudian melangkahkan kakinya menuju ranjang yang sedari tadi menjadi tempat ternyaman Nada sebelum kedatangannya.
"Wa'alaikumsalam Mah, ngangetin aja kamu tu.Tadi dikirain siapa kan kalo laki-laki aku gak enak gak pakek kerudung.
Soal kata kamu yang gak enak, gak usah gitu dong.Kamu kesini aku udah seneng setidaknya kan kamu gak lupa punya sahabat kece kayak aku",kekeh Nada manja yang dihadiahi sebuah cubitan kecil di pipinya.
"Aw...kok dicubit sih mau jadi Rani ya?"
"Gemes aja kamu kePD an,perasaan dulu waktu kenal gak begini deh.Dulu itu kalem,pendiam gak aneh-aneh kok sekarang jadi narsis banget masak efek sakit di kaki bikin ke PDan seluruh tubuh",cicit Nikmah heran dengan tingkah laku Nada yang jadi berubah 180 derajat dari awal mereka bertemu.
"Hmm mungkin ketularan Rani,kan dia selalu nempel kaya benalu",kemudian mereka tertawa bersama dilanjutkan dengan obrolan-obrolan ringan ala mereka.
"Da kita tahun ini gak kerasa udah mau naik kelas tiga,nah kalo yang ehemm...Zidan dia udah mau lulus kamu tahu kan?"
"Iya tahu kok emang kenapa?",ujar Nada sambil menggendikkan bahunya. Ia beruasaha menjawab sesantai mungkin padahal di dalam hatinya sedang perang argument, bahagia bercampur tak rela.
"Gak kenapa-kenapa kok"
Sekian lama mereka berbincang tak terasa langit mulai redup hari sudah semakin sore, Nikmah melirik jam dinding yang menempel di kamar sahabatnya itu sekarang sudah menunjukkan pukul 4 sore berarti sudah 2 jam ia ngobrol-ngobrol dengan Nada, ditepuk keningnya pelan kemudian segera bergegas pamit kepada Nada, dia melupakan sesuatu yang sudah diamanahkan.
"Astagfirullahaladzim Da,udah sore aku kelupaan mau pergi ke toko buku,gara-gara keenakan ngobrol sama kamu.Ya udah aku pulang dulu ya Da semoga kamu bisa segera sembuh terus bisa ngaji bareng lagi,dan kamu punya kerjaan baru lo kitabmu bolong semua kan seminggu ini, selamat berjuang",dikepalkannya tangan Nikmah ke atas sambil digenggam kuat-kuat dan penuh tenaga sebagai lambang penyemangat untuk temannya itu.
"Huuuhh itu PR ku Mah ",dihembuskannya nafas panjang dari hidung Nada,benar-benar kerjaan baru yang lumayan bikin repot.
"Mah,nanti kalo udah masuk aku pinjem kitabmu ya buat nambal bagian yang bolong",tukas Nada dengan Nada sedikit lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Hujan
SpiritualIni adalah kisah seorang gadis remaja yang beranjak dewasa, tentang dia dan masa lalunya. Tentang luka yang masih basah, tentang trauma yang masih menganga lebar. Dan segala gejolak hebat yang mencokol dalam hatinya. Ini adalah perpaduan rasa sedih...