Kenangan yang Ditemukan

938 44 6
                                    

[REVISI]

Serial-Tuan Hujan-17.Kenangan yang Ditemukan

Penulis : IsnaNA

Dipublikasikan : 25 Desember 2016

Happy reading!
Kalau ada yang aneh baik sebelum atau sesudah revisi koment ya^^, biar daku tau kurangnya diriku, Eh!

***

Author POV

Suara adzan subuh membangunkan Nada dari waktu terjaganya,ia masih mencoba mengernyitkan kedua bola matanya sambil sesekali menguap dan merenggangkan seluruh otot tubuhnya yang menegang.

Suara pintu terdengar diketuk dari arah luar beberapa kali, membuat ia menoleh dan melangkahkan kakinya menuju sumber suara dengan gontai.

"Ada apa mbak?" suanya pada orang yang sekarang tengah berdiri di depan pintu sambil tangannya asyik mengucek bola mata sebelah kanan.

"Udah bangun dek?mbak kirain belum bangun takutnya kesiangan, semalem kamu kan habis lembur"

"Udah kok mbak Mel ,makasih ya"

"Iya dek sama-sama"

Setelah kepergian mbak Amel ,Nada segera mengambil handuknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk memebersihkan tubuh.Dilanjutkan sholat subuh dan membersihkan kos-kosannya sebelum berangkat ke kampus.

Selesainya ia melaksanakan tugas Negara,segera ia bersiap-siap untuk berangkata ke kampus. Menyiapkan berbagai buku dan perlengkapan yang hendak dibawanya.

Ia selalu ke kampus dengan berjalan kaki,menikmati pemandangan dan menghemat biaya kampusnya.Eh!

Di tengah perjalanan langkahnya dihentikan oleh seorang anak kecil yang berdiri tepat di depannya sambil tersenyum sumringah, Zulfa memanggil nama seorang gadis yang kini tengah berhenti karena ulahnya.

"Selamat pagi kak Nana" salam gadis kecil itu yang kini memakai gamis berwarna hijau dan hiasan bungan matahari di tengahnya,tak lupa kerudung berwarna kuning lucu dengan aksen telinga beruang singgah di kepalanya.

"Pagi juga dek Zul, salamnya mana?" tanya Nada sambil mengelus pipi tambun anak itu.

"Hehehe,lupa assalamu'alaikum kakak cantik" ucap Zulfa sambil memiringkan kepalanya ke kiri, bergaya seimut mungkin.Menampilkan sederetan giginya yang tidak utuh karena tanggal.

"wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh adek Zul yang imut" dicubitnya pipi anak tersebut dengan gemas sampai bersemu merah, membuat si pemilik wajah jengekel .Ia mengerucutkan bibir, dan menekuk tangannya di depan dada.

"Kakak sakit !"

"Hehe..maaf kalau gitu,abisnya kamu lucu banget sih.Kakak kan jadi gemes" Nada kemudian memposisikan dirinya duduk berjongkok di depan gadis kecil berpipi tambun yang sedang asyik merajuk karena keusilannya.

"Ok Zul maafin,tapi kali ini aja ok" oceh anak bernama Zul itu sambil menunjukkan jari telunjuknya, bergaya tegas layaknya ibu guru spaneng gara-gara muridnya gak bisa diatur.Kan lucu, seperti ngelihat bu guru kecil, kayak tuyul deh.

"Ok deh ,maafin kakak ya princes Zulfa.Kakak bener-bener minta maaf" Nada menangkupkan kedua tangannya di depan dada,dengan gaya memelas.Sedang yang dimintai maaf hanya ketawa-tawa.

"Lo kok malah ketawain kakak sih?"

"Abis kak Nana lucu"

" Ya udah terserah Zul aja deh,oh iya Zul kesini sama siapa?gak lagi ilang lagi kan?" tanya Nada sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar tempatnya berhenti, berharap menemukan sosok yang ia ketahui sebagai ibunya Zulfa ini.

Tuan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang