[REVISI]
Serial-Tuan Hujan-4.Bertemu Bapak
Penulis : IsnaNA
Revisi : 22 Desember 2016
Happy reading!
Kalau ada yang aneh koment ya^^, biar daku tau kurangnya diriku, Eh!***
Author POV
Dari kejauhan, Pak Ali nampak sedang duduk di bangku teras rumahnya.Ia terus saja mondar-mandir tidak jelas menunggu kedatangan anak kesayangannya.
"Assalamu'alaikum bapak",setengah berlari Nada segera mencium tangan bapaknya.Keadaannya yang basah semakin membuat sang bapak menimbulkan banyak tanya di benaknya ,apalagi Ia melupakan satu hal kalau dia tidak pulang sendirian sekarang.Ada sesosok orang yang diam berdiri mematung di luar sambil hujan-hujanan.
"Wa'alaikumsalam Nada,kok baru pulang? bapak khawatir kamu kenapa-napa nduk, sudah mau maghrib, hujan deres juga terus kamu belum pulang".
"Nada gak kenapa-kenapa kok pak, oh iya hampir aja lupa.Ini perkenalkan teman mengaji Nada ehmm...tadi dia yang nolong Nada waktu dihadang tiga anak laki-laki di jalan, sakalian juga yang mengantarkan Nada pulang",ucapnya lirih dengan sedikit gusar, tangannya bahkan sudah mulai gemetar karena dinginnya cuaca dan rasa gugupnyang melanda.
Bapak Nada seketika menunjukkan ekspresi kaget tangannya memegang kedua pundak anaknya erat, memastikan bahwa putrinya baik-baik saja sekarang."Astaghfirullahal'adzim,kamu ndak apa-apa kan nduk? Apa ada yang luka? Apa kamu disiksa sama mereka?".
"Iya pak, alhamdulillah Allah masih mau menolong Nada kemudian Nada dibantu juga sama teman".
Pandangan Pak Ali beralih pada sesosok laki-laki yang diam tercenung semenjak adegan ayah dan anak itu berlangsung sedari tadi.Dia tidak bergeming dan tetap saja diam, tidak mau mengganggu momen antara dua manusia itu.
"Terima kasih ya nak, sudah membantu Nada tadi.Oh ayo masuk dulu ke dalam kamu basah kuyup bapak akan ambilkan baju, bapak gak tega lihat keadaan kamu seperti ini",tawar pak Ali dengan senyum yang bersahaja.Ia pun mengangguk dan mengikuti langkah pak Ali masuk ke dalam rumah, sedangkan Nada segera masuk ke kamar mengganti bajunya.
Setelah sholat magrib berjamaah yang diimami pak Ali, Pak Ali dan anak laki-laki tersebut berbincang-bincang di ruang tamu setelah tadi meminjaminya pakaian kering yang seukuran dengan anak itu.
Dari arah dapur samar-samar Nada mendengar percakapan kedua orang tersebut,ia mencermati obrolan singkat itu sembari mangaduk-aduk teh yang akan disajikan.
Sedikit mencari informasi yang berbonus !
"Oh iya nak siapa nama kamu?".
"Saya Muhammad Umamul Zidan, bapak bisa panggil saya Zidan"
'Oh jadi namanya Zidan',batin Nada
"Iya pak sama-sama, tadi saya hanya kebetulan lewat dan melihat Nada sedang diganggu anak desa sebelah yang terkenal suka bikin ulah. Jadi saya bantu takut terjadi apa-apa terhadap teman saya.
Kalau masalah mengantarkannya pulang tidak apa-apa pak saya cuma takut terjadi hal yang sama mengingat dia orang baru dan pulang sendirian malam-malam"
"Makasih banyak nak kamu memang anak yang baik, bapak merasa berhutang budi sama kamu"
Sambil berjalan ke arah ruang tamu Nada senantiasa menarik manis kedua ujung bibirnya, mendengar bapaknya dan laki-laki yang diketahuinya bernama Zidan itu terlihat akrab begitu membuat senang relung hatinya, bahkan ia tidak punya alasan khusus untuk itu.Setibanya di ruang tamu Nada menyajikan teh dan cemilan ringan di atas meja, sebagai sajian untuk tamunya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Hujan
SpiritualIni adalah kisah seorang gadis remaja yang beranjak dewasa, tentang dia dan masa lalunya. Tentang luka yang masih basah, tentang trauma yang masih menganga lebar. Dan segala gejolak hebat yang mencokol dalam hatinya. Ini adalah perpaduan rasa sedih...