[REVISI]
Serial-Tuan Hujan-2.Teman Baru
Penulis : IsnaNA
Revisi : 22 Desember 2016
Happy reading!
Kalau ada yang aneh koment ya^^, biar daku tau kurangnya diriku, Eh!***
Nada POV
"Assalamu'alaikum bapak.
Nada pulang",kubuka pintu rumah dengan pelan dan mencari keberadaan bapak.Sambil menjinjing tas punggungku aku menyusuri setiap bagian rumah namun tidak kudapati sosok yang sangat kusayangi itu dimanapun, hingga akhirnya aku menemukannya di halaman belakang rumah tengah asyik bersantai duduk di sebuah kursi."Bapak ternyata di sini ya, pantesan tadi Nada salam gak kedengeran gak ada yang jawab juga, Bapak lagi ngapain?",kucium punggung tangan bapakku ini ,dan ikut duduk di kursi sebelah yang masih kosong.
"Bapak cuma lagi nyari angin, mumpung tadi bapak pulang awal kerjanya jadi istirahat sebentar di sini",tangan bapak ikut mengelus puncak kepalaku dengan halus dan aku sedikit cekikikan karena geli juga rasanya.
"Sudah makan apa belum?"
"Belum pak,ayo kita makan dulu Nada udah laper ini",rengekku pada bapak dan kami berjalan beriringan masuk ke dalam rumah.
Santap siang kali ini cukup sederhana, hanya tempe goreng dan sebuah sambal kecap buatanku.Namun hal ini sama sekali tidak menurutkan nafsu makanku, bagiku lauk apa saja asalkan ada bapak yang setia bersamaku semua masakan rasanya enak.
Beruntung ini masih jam setengah tiga, jadi ketika selesai makan aku memutuskan masuk kamar dan berganti pakaian.Aku membaringkan sebentar tubuhku di atas kasur dan mengerjab-ngerjab, rasanya tubuh ini lelah tapi kedua mata ini tidak mau diajak tidur.
***
Tok...tok...tok
"Assalamu'alaikum pak Ali,mbak Nadanya ada?"
Kudengar langkah kaki bapak berjalan ke arah pintu depan, sedikit samar kudengar percakapan mereka.Secara kamarku kan letaknya bersebelahan dengan ruang tamu yang letaknya juga di depan pintu masuk.
"Oh Rani, cari Nada ya?Nadanya ada sebentar tak panggilkan dulu ya nduk ,kamu tunggu di ruang tamu saja dari pada berdiri di sini"
"Iya pak,makasih".
Sekedar info Rani adalah tetangga baruku,rumahnya tepat berada di samping kanan rumahku dan kami seumuran,dia juga bersekolah di MA yang sama denganku hanya saja kami berbeda kelas.
Kulihat bapak mulai memasuki kamarku, dia berhenti di ambang pintu dan mengutarakan maksudnya.
"Da, dicariin Rani nduk.Buruan sana"
Menanggapi ucapan bapak, aku hanya mengangguk kemudian bangkit dari kasur dan berjalan menuju ruang tamu dimana ada Rani sekarang.
"Oh Rani ada apa ya Ran? Kata bapak kamu nyariin aku?",aku langsung memposisikan tubuhku duduk bersebelahan dengan Rani di sofa ruang tamu.
Rani yang tadi hanya memandang meja seketika langsung memandangku dengan wajah yang sumringah,
"Gini lo mbak, mbak mau gak ikut aku ke tempat ngaji di deket-deket sini?
ngaji kitab-kitab arab maknan pegon gitu lo mbak.tempatnya gak jauh kok cuma di ujung desa. Itung-itung belajar sama ngisi waktu luang gitu lo mbak, ya itupun kalau mbak Nada berminat saja",dia terkekeh pelan setelah bercerita panjang lebar padaku dengan gaya bicaranya yang sedikit medok."Oh begitu ya Ran, nanti kalau dibolehin sama bapak insyaallah aku pasti ikut kamu kok.Sebentar ya aku tanya bapak",aku yang hendak beranjak dari dudukku seketika terhenti ketika bapak datang ke ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Hujan
SpiritualIni adalah kisah seorang gadis remaja yang beranjak dewasa, tentang dia dan masa lalunya. Tentang luka yang masih basah, tentang trauma yang masih menganga lebar. Dan segala gejolak hebat yang mencokol dalam hatinya. Ini adalah perpaduan rasa sedih...