Author's POV
Beberapa menit setelah memikirkan tentang apa saja yang terjadi hari ini, Hayoung langsung terlelap dalam tidurnya.
Sedangkan ketiga orang yang sedang berada di mobil Sehun hanya diam seribu bahasa, tidak tahu mau berbicara apa.
"Siapa yang mau aku antar selanjutnya? Aah lebih baik Naeun saja, karena kalau Taemin pulang duluan akan aneh ketika aku hanya berada bersama Naeun di sini. Betulkan?" Tanya Sehun memecah keheningan.
"Aah aniyo" jawab Taemin Naeun serempak. Sejujurnya Naeun dan Taemin sedang gugup dan malu untuk berbicara pada Sehun bahwa mereka ingin diturunkan bersamaan.
"Kalau begitu siapa yang mau aku antar terlebih dahulu?" Tanya Sehun sedikit menggoda, karena ia merasakan ekspresi-ekspresi gugup dikeduanya.
"Naeun.." "Taemin.." Jawab Naeun Taemin bersamaan lagi.
"Yak! Mwoya igeo?? Ada apa dengan kalian?HAHAHAHA" melihat kegugupan yang dibuat oleh temannya Sehun hanya bisa tertawa.
"Sehun-ah stop!" Teriak Taemin tiba-tiba dan dengan tiba-tiba pula Sehun berhenti tertawa juga memberhentikan mobilnya.
Untung ini di jalanan komplek yang sepi, dan Sehun mengendarai mobilnya pun dengan pelan, jadi tidak terjadi insiden besar.
"Naeun-ah kajja!" Ajak Taemin pada Naeun tanpa pamitan pada Sehun. Sehun yang masih kaget dengan kejadian barusan baru menyadari kepergian temannya ketia Naeun menutup pintu mobilnya.
"Yakk!! Kalau mau diturunkan bareng-bareng kenapa tidak bilang saja!! Kau hampir membuatku jantungan! Yakkk Lee Taemin!!!" Teriak Sehun pada temannya itu dengan kesal, Taemin dan Naeun hanya tertawa mendengarnya.
Sudah jalan menjauhi mobil Sehun, kini Taemin dan Naeun berjalan berdampingan menulusuri jalanan komplek yang tidak terlalu ramai.
"Naeun-ah dimana rumahmu? Apa jauh dari sini?" Tanya Taemin.
"Hanya menyebrang jalan raya, dan masuk ke komplek yang ada di depannya"
"Kalau begitu kita mengobrol sambil jalan ke arah rumahmu ya?"
"Baiklah, kau?"
"Apa?"
"Dimana rumahmu?" Kini balik Naeun yang bertanya.
"Tidak terlalu jauh kok, aku akan menaiki bis sekali selama lima menit sudah sampai."
Naeun hanya mengangguk dan menggembungkan pipinya tanda mengerti.
Taemin yang ada di sebelahnya dengan setia terus memandangi wajah Naeun yang cantik.
"Taemin-ah jangan menatapku terus-terusan"
"Eoh kau tau haha. Memangnya kenapa?"
"Itu membuatku tidak nyaman." Jawab Naeun dan pipinya mulai merona.
"Tidak nyaman atau kau malu?" Ejek Taemin yang melihat dengan jelas perubahan warna pada wajah Naeun. Naeun hanya memalingkan wajahnya ke samping supaya Taemin tidak melihatnya.
"Kenapa malu? Kau sangat cantik dan lucu, tidak perlu malu." Ucap Taemin dengan tulus, Taemin senang dapat dengan terang-terangan mengatakan ini pada Naeun, wanita yang disayanginya.
"Taemin-ah hentikkan ituu" merasa dirayu, Naeun segera meminta supaya Taemin menyudahinya.
"Haha baiklah, sekarang balikkan wajahmu. Kau bisa menabrak jika jalan dengan kepala menghadap ke samping"
"Jadi, kita akan membicarakan apa?"
"Apa? Kau yang ingin kita berbicara Naeun-ah"
"Hm ok, masalah yang tadi, saat kau tidak mau menolong Hayoung, aku masih belum mengerti. Sebenarnya kenapa Taemin-ah?"
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...