"Naeun-ah bagaimana hubunganmu dengan Taemin? Apa masih sama? Aku lihat kalian semakin akrab."
"Hm aku juga merasa begitu, entah aku senang atau apa dengan hal itu. Tapi aku belum pacaran sama sekali." Hayoung mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, ia enggan bertanya terus-terusan karena tau bahwa sahabatnya ini tidak suka ketika seseorang bertanya masalah percintaannya dan sebagainya.
"Kau? Aku kaget kau dan Sehun bisa sedekat sekarang. Hmm kalau dibandingkan sama yang dulu....wah Hayoungie..." Lanjut Naeun bertanya.
"Ya! Mwoya? Haha." Tawa Hayoung pecah namun setelah itu ia tersenyum kecut.
"Pasti kalian ada apa-apa kan??" Hayoung menggelengkan kepalanya.
"Aku....menurutku Hayoung-ah. Sehun menyukaimu." Hayoung membelalakkan matanya memndengar pernyataan Naeun.
"Jinjja. Aku ingat betul saat insiden keningmu benjol karena namja itu. Mulai dari situ..,mulai dari perhatian Sehun saat itu lah sampai yang sekarang yang membuatku bisa menyimpulkan bahwa ia menyukaimu."
"Ya geumanhe. Apa yang kau bicarakan.." 'Benarkah? Aah tidak tidak. Aku tidak akan berspekulasi seperti itu dulu sebelum orang itu memberitahuku sendiri. Aku tidak mau ke-pd-an.' Batin Hayoung.
"Hayoungie hubungi Chorong eonni atau siapapun, tanya apakah mereka sudah sampai atau belum.."
"Ponselku mati karena terus-terusan menelfon suami guru Jung." Lanjut Naeun. Hayoung yang tadinya memalingkan wajahnya dari Naeun kini menoleh kepada sahabatnya dan bersyukur karena Naeun telah mengganti topik pembicaraan.
Hayoung merogoh saku celananya dan mengetik nomor Chorong untuk menghubunginya. Chorong mendesah kecewa karena dongsaengnya belum juga bergerak dari rumah sakit untuk menuju Chuncheon, sementara dirinya dan anggota lain baru saja sampai di tempat tujuan.
"Eohh nde. Bersenang-senanglah, aku akan menghubungi lagi jika kita akan berangkat eonni. Ndee, anyeongg." Ucap Hayoung mengakhiri telefonnya.
"Mereka baru saja sampai." Ucap Hayoung kepada Naeun sekedar memberi informasi, setelah ia menaruh ponselnya di sakunya lagi.
"Hm syukurlah." Balas Naeun dengan senyumnya. Tak lama Sehun dan Taemin pun datang lagi.
"Apa belum datang juga?" Tanya Sehun, ia menempatkan bokongnya di tempat duduk samping Hayoung. Kedua yeoja ini serempak menggelengkan kepalanya.
"Kita belum boleh masuk??" Lagi-lagi Hayoung dan Naeun hanya menggeleng untuk menjawab pertanyan Taemin.
"Kalian lelah??" Sehun khawatir melihat kedua yeoja di sampingnya menjawab dengan tidak semangat. Ya pasti lelah, apa lagi.
"Ani... Kita tidak apa-apa." Jawab Hayoung seraya tersenyum.
"Mereka (apink dan exo) baru saja sampai ke penginapan. Omong-omong kemana Kai? Apa dia sudah di sana juga??" Tanya Naeun sambil menatap Taemin dan Sehun bergantian.
"Memangnya kenapa?" Taemin balik bertanya. Ya faktanya dia tengah cemburu karena Naeun menyebutkan nama namja lain dihadapannya. Cemburu itu bebas kan? Walaupun yeoja dihadapannya ini belum menjadi kekasihnya.
"Waee? Aku tidak boleh bertanya?" Taemin hanya diam dengan ekspresi sebal. Sementara Hayoung dan Sehun yang tahu apa yang dirasakan Taemin hanya diam menahan tawa.
"Kai sudah di sana karena dia berangkat dari rumah noona nya. Dia tidak di Seoul sejak kemarin malam." Ucap Sehun. Taemin masih saja memasang ekspresi sebalnya.
"Sudah. Pertanyaan itu sudahku jawab. Min-ah berhenti cemburu begitu." Ledek Sehun.
"Eh?" Naeun tercekat, dia begitu polos tidak tahu sama sekali kalau Taemin sedang cemburu hanya karena ia menanyai keberadaan Kai. Spontan Taemin menatap Naeun dengan wajah datar sekaligus bingung.
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...