Sesampainya di lantai dasar, Hayoung tidak lagi menggandeng Sehun. Sehun sedikit kecewa, tapi ia lebih takut lagi kalau ada anggota APINK atau EXO yang melihat kejadian ini.
"Masuklah" suruh Sehun agar Hayoung langsung masuk ke mobilnya. Sedangkan Hayoung hanya mematung, otaknya bergelut haruskah ia masuk ke dalam mobil namja yang songong ini atau tidak.
"Ya apa yang kau tunggu??" Tanya Sehun dari dalam mobil. Hayoungpun memutuskan untuk masuk dan menemani namja yang terlihat sakit ini, karena bagaimanapun ia khawatir dengan teman sekelasnya ini. Karena ini juga bukan pertama kalinya ia semobil dengan Sehun, ia berusaha membuang rasa canggung yang ada.
"Kau yakin bisa menyetir?" tanya Hayoung khawatir.
"Tenang saja, aku tidak akan membuatmu celaka."
"Wahh Oh Sehun, kau bisa manis juga ya, mengkhawatirkanku. Padahal kau yang sedang sakit, hahah."
'A-aku berbuat hal yang manis? Benarkah? Aku tak percaya.' Batin Sehun sambil tersenyum di dalam hatinya.
"Kita akan kemana?" tanya Hayoung saat Sehun sudah mulai mengemudikan mobilnya.
"Membeli obat, apa kau tahu obat apa yang harus ku minum?"
"Tergantung, apa yang kau rasakan? Apakah ada bagian yang sakit?"
"Eumhh perutku mual..kepalaku sedikit pusing. Pundakku terasa ingin lepas, kaki ku gatal-gatal." Hayoung berpikir dengan tekun tak sadar bahwa dirinya tengah ditipu Sehun.
"Euh aku takut salah, cuma kita coba saja lah. Kalau mual ........." dengan telitinya Hayoung menjelaskan satu persatu penyebab dan obat dari setiap keluhan yang Sehun bilang. Sehun hanya tersenyum mendengar penjelasan Hayoung, antara ttersenyum menahan tawa dan tersenyum senang atas kepedulian Hayoung.
"Kita sudah sampai" ucap Sehun dan mematikan mesin mobilnya.
Hayoung turun dari mobil, pandangannya menyisir barisan ruko yang ada dihadapannya. Tak satupun menunjukan bangunan apotek atau klinik.
"Kajja" ajak Sehun, Hayoung yang masih bingung hanya mengikuti Sehun dari belakang.
"Sehun-ah aku tidak melihat satupun ap-"
"Ya! Kenapa kita di sini?" Hayoung kaget ketika tempat yang dimasuki Sehun dan dirinya adalah cafe sederhana yang menjual aneka Bubble Tea.
Sehun tidak menjawab melainkan sibuk membaca menu yang ditempel di dinding.
"Hayoung-ah kau mau rasa apa?" tanyanya datar tak mempedulikan perasaan Hayoung yang terkejut karena ditipu oleh dirinya.
"Sehun-ah kau kan lagi sakit." Ucap Hayoung berbisik pada Sehun, karena dihadapan mereka sedang menunggu pembuat dari minuman di cafe ini.
"Rasa apa?? Aku aka menraktirmu." Desak Sehun.
"Eoh? Apa sajalah." Balas Hayoung pasrah. Sehun pun meng-order pesanannya dan duduk di salah satu kursi yang tersedia.
"Apa kau mau pesan snack Hayoung-ah?" tanya Sehun sambil fokus dengan menu lagi. Namun tangan Hayoung tiba-tiba menutup menu yang sedang Sehun baca.
"Sudah cukup Sehun-ah, jawab pertanyaanku!" ucap Hayoung dengan tatapan tajamnya, Hayoung merasa dipermainkan oleh namja angkuh ini, ia sangat geram sekarang.
"Aku kan bilang aku akan menraktirmu Young-ah" jawab namja itu sambil menatap lekat manik mata Hayoung membuat Hayoung salah tingkah.
"U-h ada apa dengan tatapanmu itu?" ucap Hayoung.
"Apa kau salah tingkah bila ditatap seperti itu?"
"Diamlah. Apa kau tidak sakit?"
"Apa aku terlihat sakit? Sejujurnya aku tidak merasakan apa-apa." Jawab Sehun datar, membuat emosi Hayoung kembali meningkat. Hayoung mengangkat tubuhnya hendak beranjak dari kursi itu namun tangan Sehun segera menahannya.
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...