Besok harinya, sepagi mungkin mereka meninggalkan penginapan itu dan menuju Seoul. Dengan menempuh perjalan kurang lebih tiga jam mereka sudah sampai di rumah masing-masing.
Saat sedang mandi Hayoung dibuat bingung dengan ponsel nya yang terus berdering. Sekali dua kali dia diamkan ponsel itu, karena memang situasinya di tengah-tengah kegiatan mandinya. Namun ponsel itu terus berdering hingga kelima kalinya, "Siapasih yang nelfon, hhh." Gerutu Hayoung sambil memakai baju handuknya dengan rambut yang masih berbusa dan keluar kamar mandi.
"Yeoboseyo"
"Hayoung-ah"
"Wae? Kau mengganggu tau tidak?!"
"Kenapa lama sekali diangkatnya? Mengganggu kenapa? Kau sedang tidur ya?"
"Aku sedang mandi!"
"Oh? Jinjja? Apa sudah selesai?" nada pertanyaan Sehun terdengar menggoda di sebrang telfon.
"Belum. Ya! Kenapa nanyain itu eoh? Ada apa sebenarnya?"
"Ohaha mian Hayoungie. Aku ingin memberitahu kalau Luhan hyung berangkat besok pagi."
"Jinjja?? Kenapa cepat sekali??!"
"Appa nya yang menyuruhnya, kau besok ikut ya mengantarkan dia ke bandara. Aku juga akan ajak EXO dan APINK yang lain."
"Eoh yasudah."
"Ndee, lanjutkan mandimu. Harum sabunnya sampai sini Hayoung-ah." ucap Sehun sambil tertawa menggoda.
"Ya! Cerewet!"
"Bicara apasih, dasar rese'." Gumam Hayoung kesal, lalu melempar ponselnya ke kasur dan kembali ke kamar mandi.
---
Sehun's POV
Hari dimana Luhan hyung akan meninggalkanku pun tiba, aku merasa bahwa setelah ini aku tidak akan bertemu lagi dengannya dalam waktu yang lama. Aku tengah di perjalanan, mengantarnya menuju Bandara Incheon.
Ponselku berdering di tengah-tengah obrolanku dengan Luhan hyung. Aku cek nama si pemanggil dan mengangkatnya sambil terus berfokus pada jalanan di depanku karena aku sedang menyetir.
"Nde Hayoungie?"
"Sehun-ah aku sudah sampai, kau dimana?"
"Sebentar lagi sampai."
"Baiklah, hati-hati."
"Ne, sampai bertemu."
Aku mematikan ponselku dan ku taruh kembali di dasboard.
"Kau mengajak Hayoung?" tanya Luhan hyung. Dia memang tidak tau sama sekali kalau aku mengajak Hayoung, dia juga tidak tau kalau anggota EXO dan APINK akan datang juga. Aku pun menganggukkan kepalaku untuk menjawabnya.
Lima menit berikutnya kami sudah bertemu oleh Hayoung yang tengah duduk sendirian. 'Cepat sekali dia sudah sampai.' Batinku.
"Annyeong Sehun, Luhan oppa." Sapa Hayoung sembari tersenyum.
"Hayoung-ah sudah lama?" tanya Luhan hyung.
"Tidak, baru sebentar."
"Ohya igeo oppa." Hayoung menyodorkan sebuah tas berukuran sedang yang sepertinya berisi kotak makan.
"Mwoya igeo?" tanya Luhan hyung sembari menerima tas itu.
"Itu ada kimbab dan makanan lainnya, aku dan eomma ku yang membuatnya. Pasti oppa belum sarapan, hehe." Balas Hayoung, aku takjub dibuatnya, Hayoung benar-benar yeoja yang baik hati.
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...