Hayoung's POV
Malam ini kami semua sedang berkumpul di ruang tamu. Sedang ada pertandingan yang terlihat seru yang sedang dilakukan EXO. Apa ini? Gulat paha? Mereka akan maju sepasang-sepasang, duduk berhadapan, dan mengadu paha mereka siapa yang lebih kuat.
Yang membuat permainan ini seru adalah melihat ekspresi malu dari orang yang kalah, termasuk sosok tegas seorang D.O oppa, haha ternyata kaki nya tidak sekuat kepribadiannya. Sekarang kita tahu siapa-siapa saja yang memiliki kaki yang kuat, bahkan Kai yang jago nge dance sejak lama saja kalah oleh Suho oppa.
Setelah pertandingan itu selesai, aku pergi ke luar penginapan untuk mencari sinyal yang lebih baik untuk menghubungi eomma. Pemandangan di malam hari tidak kalah indahnya ternyata. Tanpa sadar aku sudah berjalan mendekati taman yang kemarin pernah aku dan yang lainnya kunjungi.
Bangku taman yang disinari oleh lampu di atasnya menggodaku untuk segera mendudukinya. Akupun mendekat dan tanpa ragu duduk di sana. Aku mengambil ponselku dari saku dan menelfon eomma. Sekedar menanyakan kabar dan memberi kabar, tidak begitu lama aku menelfonnya karena ia bilang ia akan segera tidur jadi aku memakluminya.
"Telfon siapa?" tubuhku berlonjak kaget mendengar suara orang di dekatku.
"YAK! Berhenti mengagetkanku!!" aku memberikan pukulan sekeras-kerasnya dan berulang-ulang pada Sehun. Biar saja, dia pantas mendapatkannya.
"Yaa appo appo." Sebetulnya belum puas aku meghukumnya, namun karena tenganku lelah aku menyudahi pukulanku.
"Apa tidak takut di sini sendirian?" tanyanya.
"Kau tidak lihat tadi aku kaget ketika tiba-tiba mendengar suaramu eoh?"
"Kalau takut kenapa ke sini? Di sini sepi sekali Hayoungie."
"Hhh hanya mencari sinyal untuk menelfon eomma."
"Lagipula tempat ini tidak menyeramkan, taman ini sangat indah, bahkan di malam hari." Lanjutku.
"Kau? Kenapa ke sini?"
"Aku ingin ke supermarket." Balas Sehun.
"Kajja." Ucapku lalu bangkit dari kursi. Sehun malah diam tidak juga berdiri, kenapa anak ini? Dia malah membuka jaketnya, apa yang mau dia laku--...
Jantungku berhenti berdetak, untungnya tidak lama jantungku kembali normal.
Sekarang jaket Sehun sudah terikat di pinggangku dan menutupi pahaku yang memang terekspos karena aku hanya menggunakkan hotpants.
Sehun's POV
Hayoung berdiri tepat di hadapanku. Apa yeoja ini gila? Menggunakkan hotpants saat keluar di malam hari begini? Apa tidak memikirkan resikonya huh? Untung saja hanya ada aku di sini, kalau ada namja sembarangan yang melihat dia pasti sudah tergoda dan berniat buruk. Untungnya lagi aku yang bersama dia sekarang hanya tergoda tapi tidak berniat buruk. Huhh.
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...