Maaf yaa untuk update yang kurasa juga sudah sangat amat lama! happy reading;)
Keesokkan harinya, Hayoung dan Sehun masih sama-sama terlelap padahal hari sudah tidak pagi lagi. Entah apa yang membuat mereka tidur dengan nyenyaknya. Bahkan Sehun tertidur di tempat yang sama ia mengobrol dengan Hayoung tadi malam.
Di kamar Sehun, Hayoung terbangun dan sempat kaget ketika melihat jam menunjukkan pukul 9. Lalu ia bernafas lega karena ini hari Sabtu, hari dimana tidak masuk sekolah.
Hayoung's POV
Aku tidak bisa hanya tidur-tiduran di sini. Aku akan membantu Sehun membereskan apartementnya. Oh iya! Aku harus membuatkannya sarapan sebelum ia membuatkannya untukku.
Setelah merapikan kasur Sehun, aku melangkah keluar dan mendapati Sehun masih tertidur di sofa. Untung dia masih tidur, jadi aku bisa memasak.
Ketika memasak aku berulang-ulang kali memutar badanku untuk mengecek apa Sehun sudah bangun atau belum, tapi belum juga bangun. Kenapa bisa betah sekali tidur di situ?
Lima belas menit sudah, aku selesai dengan masakanku. Aku membawanya ke ruang tamu, dan menaruhnya di meja. Tepat sebelum aku ingin membangunkan Sehun aku lihat layar ponselnya yang menyala dan terlihat 2 panggilan tak terjawab di sana, tapi aku biarkan ponsel itu lalu mencoba membangunkan Sehun.
Dua kali tiga kali empat kali sudah aku meneriaki namanya juga mengguncangkan tubuhnya tapi ia tak juga bangun. Huhh aku pasrah saja deh.
Ponselnya lagi-lagi menyala, ada panggilan yang masuk di sana, sepertinya ponselnya di silent tidak ada nada dering daritadi.
Kulihat nama pemanggil itu, 'Son Naeun'. Tidak menunggu lama, aku langsung menjawab panggilan itu.
"Yeoboseyo?"
"..." kenapa tidak dijawab?
"Yeobosoyoo" panggilku lagi.
"Sehun?"
"Sehun?" tu-tunggu dulu! Aku menarik ponsel itu dari telingaku dan melihatnya, AH! Aku kira ini ponselku! Ahh gawat!!
"Apa Sehunnya ad—"
Suaranyapun tak terdengar lagi karena aku yang memutuskan panggilan itu secara sepihak. Kenapa aku bisa bodoh sekali, mentang-mentang aku melihat nama Naeun di sana aku kira dia menelfon ke ponselku.
Ahh bagaimana kalau dia menyadari itu bukan Sehun? Tidak-tidak lebih parah lagi kalau Naeun tau itu aku yang mengangkatnya. Asshh!
Author's POV
Hayoung terus merutuki dirinya sendiri atas kebodohannya, sudah benar ia tidak menyentuh ponsel Sehun tapi malah mengangkatnya ketika ada panggilan masuk. Satu panggilan pun masuk lagi. Berbeda dengan tadi, ponsel Sehun mengeluarkan nada deriing karena memang Hayoung yang menyalakan sebelumnya.
Sehun pun tersadar berkat nada dering di ponselnya itu, ia bangun dan memandang aneh kepada Hayoung yang tengah duduk bersandar di sofa sambil menutup mukanya. 'Dia tidur?' pikir Sehun.
Namun tak lama Sehun melihat tangan Hayoung yang dilepaskan dari wajah Hayoung, dan Hayoung tidak tidur.
"Kenapa tidak kau angkat." Ujar Sehun seraya mengambil ponselnya. Sementara Hayoung hanya diam, dan takut kalau-kalau itu Naeun dan ia menanyakan tentang dirinya.
"Kai-ah waae?" Hayoung bernafas lega ketika tau itu adalah Kai. Lalu ia berpikir kenapa Kai bisa tepat sekali menelfon setelah Naeun.
"Kau dimana?"
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...