Sehun lah yang menggandeng tangan Krystal dan membawanya pergi.
Aku melihat dengan jelas adegan itu, hingga tepat saat tangannya ditarik, Krystal menoleh ke arahku dan kami saling bertatapan untuk beberapa detik.
"Hayoung-ah wae?" lamunanku diintrupsi oleh Naeun. Sudah berapa lama aku melamun? Namjoo, Kai, dan Taemin sudah tidak ada di pandanganku. Semuanya tidak ada, kecuali Naeun dan D.O oppa yang sepertinya sedang mengobrol. Aku juga tidak tahu, aku tidak mendengar apapun sebelum Naeun memanggil namaku.
---
"Apa semuanya sudah paham?" tanya guru Lee lantang.
"Ndee!" balas semua siswa serempak kecuali aku. Bahkan aku tidak tahu apa yang dibicarakan guru Lee, kalau aku jawab aku paham berarti aku dosa besar.
"Guru Lee!" aku menoleh pada Naeun yang tengah mengangkat tangannya.
"Ya Naeun?"
"Tugas ini dilakukan individu atau berkelompok?"
"Aah ya, ini tugas kelompok. Kalian tentukan sendiri kelompoknya, anggota lima orang ya." balas guru Lee. Teman-temanku pun mengangguk mengerti begitu juga aku. Yang kulakukan daritadi hanyalah memandangi jam tanganku, kapan tepatnya guru Lee akan keluar? Padahal bel sudah berbunyi.
"Kalau gitu kelas hari ini selesai, selamat sore semuanya!" hufft akhirnya ia keluar. Aku langsung membereskan peralatan sekolahku, memasukkannya ke dalam tas. Beberapa barang yang ku coba masukkan ke dalam tas berjatuhan, entah kenapa aku jadi terburu-buru begini.
"Naeun-ah aku sekelompok denganmu."
"Aku juga."
"Jangan lupakan akuu!"
Sambil merapikan tasku, aku menoleh kepada Naeun dengan tatapan heran. Didahului oleh Kai lalu Sehun, mereka meminta dirinya untuk sekelompok dengan Naeun, padahal belum dijawab tapi mereka langsung pergi saja sehabis mengatakannya. Lalu ada apa juga dengan ekspresi mereka? Seharusnya mereka memasang wajah baik-baik kan kalau mau minta sekelompok dengan Naeun tapi kenapa jutek begitu?!
Yang terakhir menghampiri Naeun adalah Taemin. Berbeda dengan dua temannya tadi, ia tersenyum juga menunggu Naeun membalas. Naeun menoleh padaku dengan dahinya yang berkerut. Oke, bahkan Naeun juga heran dengan ketiga namja aneh itu.
"Geure, pas berlima dengan Hayoung." Balasnya.
Baiklah, aku tau aku tidak akan dilupakan begitu saja oleh Naeun!
***
Sehun's POV
Aku berkali-kali menatap yeoja yang tengah duduk di sampingku, tidak ada satu katapun yang terucap darinya, wajahnya hanya menoleh ke arah jendela di sampingnya saja.
Sesekali aku juga menatap ke tubuhnya, pakaiannya yang sudah kuyub. Kedua tangannya saling menggenggam, pasti sangat kedinginan.
[Flashback On]
"Yeoboseyo?"
"Sehun-ah, ini aku Naeun."
"Ada apa?"
"Apa kau bersama Hayoung?"
"Hayoung? Ani. Wae?"
"Eomma nya baru saja menghubungiku menanyakan keberadaan Hayoung. Hayoung belum juga sampai rumah, padahal kita sudah pulang les dua jam yang lalu."
"Lalu dimana dia?! Apa kau tidak pulang bersamanya?!"
"Aku pulang duluan karena aku sudah dijemput tadi. Hayoung bilang dia masih ada urusan di sana, jadi aku tidak mengajaknya. Ponselnya mati tidak bisa dihubungi. Hahh bagaimana ini?!!"
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...