“Eoh? Siapa ini?” gumam Hayoung.
“Ooh Sehun? Aah tentu saja Oh Sehun, namja itu.”
Hayoung kembali mengernyitkan dahinya setelah membaca pesan yang berisi
: “Hayoung-ah”“Eoh? Ini Oh Sehun teman sekelasku itu kan? Oh Sehun yang ku kenal hanya dia, sepertinya iya. Tapi ada apa namja ini menghubungiku??” ucapnya entah pertanyaan itu diajukan pada siapa, karena hanya ada dirinya sendiri di kamarnya.
Hayoungpun membalas : “Ada apa Sehunssi?”
Hayoung sangat penasaran, ini adalah kali pertama Sehun menghubunginya , tapi pesan yang dikirimnya belum juga mendapat balasan. Hayoungpun membuka profil akun tersebut dan melihat isi post-an akun itu.
“Sudah terlihat, orang ini pasti sering berjalan-jalan. Dengan tidak ada orang disekelilingnya. Sudah kutebak orang yang pergi bersamanya tidak akan tahan dengan sikap menyebalkan dan egoisnya.” Gumam Hayoung setelah melihat beberapa foto pemandangan dan tempat-tempat wisata yang di post Sehun sudah lama itu.
“Kenapa banyak sekali foto yang diuploadnya.” Lanjutnya sambil terus mengscroll halaman itu ke bawah dan masih menampilkan kumpulan foto.
“Ohoo dia suka selfie juga ternyata.”
“Aishh mengapa kau mengupload ini, gaya ini tidak cocok denganmu.” Entah pada siapa Hayoung protes, namun ia membiarkan kata demi kata itu keluar dari mulutnya seraya menghibur dirinya.
“Yaak apa sejak bayi kau sudah mempunyai akun instagram. Kenapa banyak sekali isinya.” Hayoung terus mengscroll laman itu tanpa membuka foto yang ada disitu satu persatu.
“Hmm orang ini bisa tampan juga.” Ucapnya sambil membalikkan posisinya menjadi tengkurap, Hayoung pun melupakan tujuan awalnya untuk tidur.
“Eoh? Ini sudah yang terakhir.” Gumamnya saat laman itu sudah tidak bisa discroll lagi.
“Aku suka foto ini. Kau tampan Sehunah.”
Hayoung langsung membulatkan matanya, kaget dengan apa yang baru saja dikatakannya. Jadi ketika memuji namja itu, Hayoung tidak sadar. Dan ia segera merutuki dirinya kenapa dia bisa memuji namja angkuh itu.
“Ini pertama dan terakhir kau memuji dia Hayoung-ah, kalau kau terus memuji dia, dia akan menjadi lebih besar kepala.”
Hayoung membalikkan posisinya ke posisi semula. Ia mematikan ponselnya dan memejamkan matanya, ini sudah sangat larut, ia berharap untuk tidak terlambat esok pagi.
---
Di waktu yang sama, Sehun baru memasuki kamarnya dan mengecek ponselnya apakah ada balasan dari Hayoung.
Ada.
“Uh apa aku masih menjadi orang asing bagimu Hayoung-ah, apa-apaan kau memanggiku ‘Sehunssi’.” Rutuknya.
Ia memainkan jari-jari pada layar touchscreen ponselnya, mengetik sebuah pesan.
: “Tidak jadi”Setelah menyadari bahwa ini sangat larut dan Sehun berpikir bahwa Hayoung pasti sudah tidur, ditambah Hayoung telah membalas pesannya lima belas menit yang lalu.
❄❄❄
“Selamat belajar di rumah, jangan sampai ada tugas yang terlewatkan ya anak-anak. Selamat siang semuanya” guru Jung mengakhiri jam mengajarnya dan pergi meninggalkan kelas 1-1.
“Yay! libur panjangpun tiba!!” ucap Kai bersemangat disambut teman-teman kelasnya yang ikut riuh merayakan.
“Teman-teman tidak ada yang namanya libur dengan tumpukan tugas. Kalian harus ingat itu.” Sahut Naeun membuat anak-anak yang tadinya semangat menyambut hari dimana mereka tidak akan ke sekolah, menjadi murung dan tidak ada semangat lagi.
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...