Jam menunjukan pukul 9 malam KST. Hayoung dan Sehun sedang duduk mengobrol di ruang tv dengan asyiknya. Tiba-tiba ponsel Sehun bergetar menandakan ada panggilan yang masuk.
"Yeoboseyo,hyung ada apa?"
"..."
"Aku masih di rumah Hayoung. Kau sudah di rumah?"
"..."
"Hahaha aniyo apa yang kau bicarakan."
"..."
"Ndee, aku tutup telfonnya."
Sehun menaruh ponselnya, wajahnya masih menahan tawa atas apa yang diucapkan oleh hyungnya, yaitu "lamaranmu sudah diterima? apakau berencana tinggal bersamanya sekarang juga?" bagaimana tidak tertawa mendengar kalimat itu ditujukan untuk siswa kelas 1.
Sementara yang Hayoung tau hanya Sehun tadi bicara dengan Luhan di telfon, sisanya ia tidak tau karena tidak mendengar apa yang Luhan ucapkan di telfon tadi yang menyebabkan Sehun tertawa.
"Luhan oppa?" tanya Hayoung memastikan.
"Ne, dia hanya menanyakan keberadaanku. Sebelumnya aku menolak ajakan makan malamnya,hahah."
"Mendengar ajakan makan malam, seperti sepasang kekasih saja haha. Omong-omong persaudaraan kalian sangat so sweet Sehun-ah. Aku iri karena tidak punya saudara."
"Eh? Kau mengajakku makan malam, kalau begitu kau kekasihku?" Hayoung baru saja tersadar dengan apa yang dikatakannya tadi dan ia merutukki dirinya sendiri setelah sekali lagi berkata yang tidak-tidak.
"A-aniyo, hanya bercanda heheh."
Di waktu yang sama eomma Hayoung datang dengan membawa potongan buah-buah segar di mangkuk.
"Apa yang sedang kalian bicarakan sepertinya asyik sekali." Eomma Hayoung mengambil tempat duduk di sebelah Hayoung, memposisikan Hayoung berada di antara Sehun dan eommanya.
"Ahjumma, Hayoung berkali-kali berkata bahwa ia ingin seorang adik, hahahah." Ucap Sehun meledek Hayoung, spontan saja Hayoung melotot kepada Sehun lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aah jinjja? Hmm mian Hayoungie seperti nya eomma tidak bisa mengabulkan permintaanmu." Ucap eomma Hayoung seraya mencubit pipi Hayoung dan terssenyum bercanda.
"Aniyo Sehun mengada-ngada. Aku hanya iri melihat hubungan kakak beradik Sehun dan Luhan oppa. Bukan berarti aku ingin seorang adik, kalau aku punya adik sekarang akan menjadi beban juga untukku eomma. Tidak usah terimakasih." Balas Hayoung seraya memamerkan deretan giginya. Sehun terkekeh mendengar penjelasan jujur dari Hayoung.
"Sehun-ah kapan kau akan tinggal bersama orangtuamu lagi?" tanya eomma Hayoung membuat suasana menjadi serius kembali.
"Aku tidak tahu pasti kapan mereka akan kembali ke Seoul. Tapi, aku masih tidak ingin ikut mereka pindah ke luar Seoul, aku pernah beberapa minggu tinggal di Teongyong, dan aku saaangat tidak nyaman berada di sana jadi saat itu aku memohon-mohon untuk disekolahkan di Seoul. Aku sudah bersyukur eomma tetap membiarkanku sekolah di Seoul." Sehun memberikan senyumannya di akhir ceritanya.
"Eomma mu merelakan pasti karena tau kalau kau namja yang dewasa." Mendengar kalimat eomma nya yang dilakukan Hayoung malah menjiplak adegan seseoranng yang sedang muntah. Sehun yang melihat Hayoung beraksi seperti itu menatap Hayoung sinis sambil mempoutkan bibirnya karna kesal.
Setelah menepuk pundak Hayoung untuk mendiamkannya, eomma Hayoung berkata "Aku akan jadi eomma mu Sehun."
"Nde??" Sehun membulatkan matanya tak percaya.
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...