5

1K 75 0
                                    

Hanya ada Chorong di koridor sekolah yang sepi ini, memang bukan jam sekolah, malahan jam tambahan belajar sudah lewat daritadi. Sedangkan Suho di dalam ruang latihan sedang mengarahkan dan memberi semangat untuk para anggota yang akan latihan dan dirinya sendiri akan pulang setelahnya.

Suho sama dengan Chorong, berada di kelas tiga yang akan mengikuti ujian dan harus fokus dengan belajar.

Suho mempercepat kegiatannya karena ia tengah membuat seorang yeoja menunggu di luar.

"Hyung kau bisa pergi sekarang, kasian dia menunggumu." Ucap D.O pada Suho membuat Suho tercengang, bagaimana orang ini bisa tahu. Tanpa pikir panjang lagi ia mengiyakan perkataan D.O lalu langsung pamit.

"Mian Chorong-ah karna lama, kajja." Ucap Suho setibanya ia dihadapan Chorong. Chorong mengangguk dan menyamakan langkahnya dengan Suho.

"Aku akan mengantarmu pulang Chorongie." ucap Suho dengan senyum lebar yang merekah.

"Ba-baiklah. Karena kurasa ini akan jadi hari terakhir sebelum kita benar-benar fokus dengan ujian kita."

"Apa kau ingin jalan-jalan??"

"Paboya!" Ucap Chorong sambil meninju lengan Suho menghukum sahabatnya, bagaimana bisa pergi jalan-jalan di waktu seperti ini. Suho pun hanya menyengir menerima tinju dari Chorong.

Setelah mereka berada di mobil Suho, hanya keheningan yang tercipta diantara keduanya. Ya, karena peristiwa yang lampau membuat hubungan di antara mereka tidak bisa sebebas dulu. Kecanggungan lah yang sering hadir di antara mereka.

"Suho-ya aku akan tetap membayar sewa ruang latihan itu." Chorong akhirnya mengawali pembicaraan.

"Aku tau kau akan begini. Aku sudah memikirkannya, biar adil aku akan meminta uang sewa pada pembina kita. Arrasseo?"

"Bisakah seperti itu? Hmm"

"Tentu bisa, grupku latihan saja sudah digratiskan. Masa dia tidak mau mengeluarkan uang demi kesuksesan Apink juga."

"Hmm kau benar juga. Kau pintar Junmyeon-ah.."

"Suho!!" Pinta Suho. Kim Junmyeon adalah nama asli Suho, tapi ia lebih suka dipanggil Suho yang sebenarnya adalah nama panggilan sejak ia kecil. Chorong hanya terkekeh lalu kembali serius lagi.

"Kalau pembina menolak bagaimana?"

"Mudah saja, aku akan mengadu ke appaku. Aku tidak curang kok, aku hanya menuntut kesejahteraan ekskul di sekolah kita saja. Appa sebagai kepala sekolah tidak akan menolak itu."

"Jika kau sedang serius seperti ini, aku ingin memanggilmu Junmyeon rasanya.." Ledek Chorong.

"Aniyoo! Kau hanya boleh sebut nama itu jika kau menjadi kekasihku lagi Chorongie." Ucap Suho dengan pandangan yang berfokus pada jalan di depannya, sementara yeoja yang diajak bicara sontak kaget mendengar ucapan dari mulut sahabatnya itu.

"Tapi aku membiarkanmu memanggilku dengan sebutan itu." Balas Chorong sambil mempautkan bibirnya dan menggoyang-goyangkan kakinya tanda ia tidak nyaman.

"Mian, kebiasaanku menyebut itu tidak bisa kuhilangkan walaupun kita tidak sedang pacaran." Balas Suho sambil menatap ke manik mata milik Chorong dengan lekat. Suho sudah memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Chorong, keadaan jalanan ini sungguh sepi ditambah langit yang mulai menggelap.

"Yaa kenapa kau terus membawa-bawa hubungan kita yang dulu.." ucap Chorong merasa bersalah.

Suho tetap menatap lekat mata Chorong, lalu menyentuh tangan Chorong perlahan. Semenjak berakhirnya hubungan mereka, Chorong tidak mau berinteraksi terlalu dekat dengan Suho, karena baginya sebagai teman harus ada batas.

Oh! Finally;osh-ohy [completed]Where stories live. Discover now