28

1K 85 6
                                    

ANNYEONG CINGU! LONG TIME NO SEE YA,huehehe (peace).

enjoy reading!

*

Saat sedang memasak Hayoung dikagetkan dengan pelukan dari belakang yang dilakukan siapa lagi kalau bukan Sehun. Untuk pertama kalinya diperlakukan seperti ini, Hayoung sempat berpikir yang negatif. Apalagi dia hanya berdua di sini dengan Sehun.

Hayoung hendak membalikkan badannya namun ditahan oleh Sehun. Hayoung pun merasa ada yang aneh dengan Sehun, tubuh Sehun bergetar. Lalu terdengar suara isakan yang berusaha dipendam Sehun.

"Kau menangis?!"

"Ya! Ada yang sakit lagi? Wae?? Kenapa menangis??" pelukan Sehun pun merenggang dan Hayoung berhasil membalikkan tubuhnya dan menghadap Sehun lalu menangkup wajah Sehun dengan kedua tangannya.

"Aku..." balas Sehun menggantung.

"Ya??"

"Aku baru ingat hari ini ulangtahun eomma." Ucap Sehun dan makin terisak. Ia membenamkan wajahnya di pundak Hayoung. Hayoung dibuat kaget dengan pernyataan Sehun barusan, apa sesedih ini karena lupa ulangtahun eomma-nya? Pikir Hayoung.

"Bagaimana ini??" lanjut Sehun bertanya. Hayoung masih bingung harus merespon seperti apa, karena jujur saja baginya ini kejadian yang sangat lucu. Tapi tidak mungkin ia menertawai Sehun karena ini, bukankah ini hal yang manis? Berarti Sehun sangat peduli dengan orangtuanya.

"Hayoung-ah tolong akuu huhuhu."

"Arra arra, sekarang berhenti menangis dulu." Hayoung menuntun Sehun dan segera duduk di sofa.

"Aku anak yang jahat, aku lupa ulangtahun eomma." Ujar Sehun setelah meredakan tangisnya. Sekarang ia bisa bicara dengan jelas.

"Kau kan sudah ingat sekarang. Ayo ucapkan sekarang."

"Eomma pasti kecewa denganku."

"Hmm aku punya ide, daripada sekedar mengirim pesan atau menelfon, bagaimana kalau membuat video?"

"Apa aku bisa melakukannya?"

"Tentu saja, kau tinggal mengeluarkan isi hatimu di depan kamera. Lalu kita kirim video itu ke eomma mu, pasti dia akan senang. Lagipula rasa rindunya akan terobati karena sudah melihat wajahmu juga kan." Balas Hayoung memperjelas. Sehun pun mengangguk tanda setuju lalu memgusap wajahnya yang terasa basah. Hayoung terkekeh melihat Sehun yang seperti anak kecil ini.

"Apa aku sungguhan menangis? Kenapa aku bodoh sekali sampai menangis begini." gumam Sehun merutuki dirinya sendiri.

Sehun pun sudah memposisikan dirinya duduk di tengah sofa, dan Hayoung memerhatikan di belakang handycam yang akan merekam Sehun.

"Annyeonghaseyo eomma. Ini anakmu satu-satunya, Sehun. Eomma, Saengil cukhae! Maafkan anakmu ini yang nakal, mudah emosian, dan bahkan hampir lupa ulangtahunmu. Aku sungguh merasa bersalah hingga aku bingung harus melakukan apa. Aku akan menyampaikan isi hatiku melalui video ini."

"Eomma dan appa sehat-sehat saja kan di sana? Bagaimana hari ulangtahunmu? Pasti senang sekali dirayakan oleh appa dan teman-teman bisnis eomma. Aku janji akan mengunjungi eomma saat hari libur dan ketika aku sudah sembuh. Eomma selalu jaga kesehatan eomma dan appa ya, makan tepat waktu dan istirahat yang cukup, jangan hanya memikirkan pekerjaan terus." Sehun pun berhenti sebentar dan ingat akan satu hal lalu mengisyaratkan Hayoung untuk duduk di sampingnya.

"Oiya, aku tidak sendiri. Aku sedang bersama Hayoung. Aku tidak bohong kan? Aku juga baik-baik saja di sini berkat Hayoungie. Dia seperti eomma untukku. Dia menjagaku, merawatku, bahkan masak untukku. Tn. Jaewon dan istrinya juga sangat baik padaku, aku tidak tau apa jadinya aku tanpa mereka. Aku sangat sayang kalian, aku sangat menyayangi keluargaku." Sehun sudah memberi kode untuk Hayoung supaya duduk di sebelahnya, dan Hayoung melakukannya dengan sedikit kikuk.

Oh! Finally;osh-ohy [completed]Where stories live. Discover now