“Nde???”
“Kau sepertinya akan sakit. Cepatlah minum obat sebelum sakit.”
“Eohh hm aku akan meminumnya di rumah ahjumma..” balas Sehun menolak yang padahal ia senang dengan perintah yang diajukan pada dirinya.
“Lebih cepat lebih baik, malah akan tambah parah jika kamu menunggunya minum di rumah. Tadi ahjumma juga sudah masak sup untuk makan malam, kasian jika Hayoung hanya makan sendirian.”
“Apa kau akan pulang larut?”
“Sepertinya, aku harus menemani appa Hayoung hingga meeting-nya selesai. Maaf untuk merepotkanmu sekali lagi, tapi mau kan kamu ke rumah dan makan bersama Hayoung? Hayoung tidak makan jika tidak ada yang menemani atau menyuruhnya.” Jelas eomma Hayoung.
“Nde baiklah ahjumma.”
---
TING TONG
“Haishh lama sekali Hayoung membuka pintunya, aku akan mati kedinginan di sini.. ACHOO.” Gumam Sehun sambil memeluk dirinya sendiri.
“Ndeee” seketika Sehun gugup mendengar teriakan yeoja dari dalam rumah ini yang akan mendekat ke pintu dan membukakan pintu untuknya.
“Sehun?” mata Hayoung terbelalak kaget melihat Sehun ada di teras rumahnya terlebih di depan matanya. Sehun tidak membalas hanya suara bersin lah yang tidak henti-hentinya ia tunjukkan.
“Aaah kenapa hidung ini” rutuk Sehun pada diri sendiri.
“Masuklah” Hayoung hanya iba dengan teman yang hidungnya sudah memerah ini. Sehun duduk di sofa ruang tamu dan Hayoung melewatinya hendak mencari obat flu di kotak obat.
“Hayoung-ahh tolong bawakan tissue untukkuu” ucap Sehun sedikit teriak. Padahal ia baru pertama kali masuk ke rumah ini tapi sudah bertindak layaknya di rumah sendiri.
Hayoung mendengus kesal, tidak percaya dengan yang dilakukannya dan yang dilakukan teman namja nya ini. Bahkan ini pertama kalinya seorang namja yang menyandang sebagai teman sekolahnya datang ke rumahnya. Namun Hayoung segera memakluminya karena Sehun adalah sahabatnya sekarang.
Namun tetap saja Hayoung tidak percaya hal ini bisa terjadi.
Hayoung segera kembali menuju ruang tamu dengan membawa nampan berisi segelas air mineral, satu butir obat, dan kotak tisue.“Gomawo Hayoung-ahh” Sehun menyambar obat yang berada di nampan dan segera menyesapnya disusul dengan air mineral.
Sehun mengelap hidungnya yang sedikit berair menggunakkan tissue. Setelah itu ia menyenderkan tubuhnya di sofa yang empuk itu, mengabaikan Hayoung yang ada di sampingnya. Hayoung sangat heran dan sekali lagi tidak percaya dengan namja di hadapannya ini.
“Kenapa kau ke sini lagi?” akhirnya Hayoung membuka suara.
“Aku flu.”
“Baik, lalu?”
“Aku disuruh eomma mu untuk kemari dan meminta obat, tapi tidak perlu aku memintanya, kau sudah memberikannya. Kau dan eomma mu sama baiknya Hayoung-ah.”
“Mwo?? Eomma ku menyuruhmu ke sini??” Hayoung tidak menyangka bahwa eommanya yang menyuruh Sehun untuk ke sini. ‘Apa-apaan eomma, kenapa perhatian sekali dengan Sehun.’ Batin Hayoung.
“Iya, dan tenang saja eomma mu sudah ku antar dengan selamat sampai halte.”
“Aah iya...” Hayoung hanya pasrah dengan semua ini.
“Ohhiya aku hampir lupa, kau sudah makan?” tanya Sehun masih dengan posisinya yang bersandar dan mendongakkan kepalanya.
“YAAK! Bagaimana bisa kau minum obat sebelum makan?? Kau belum makan kan?” Hayoung meninggikan suaranya ketika baru saja menyadari bahwa Sehun minum obat sebelum makan.
YOU ARE READING
Oh! Finally;osh-ohy [completed]
Fanfiction'Sungguh. Ini bukan rasa cinta kan? Tentu bukan, aku tidak mencintai Sehun sama sekali. Dan yang membuatku gugup hanya perkataannya waktu di mobil saja. Tapi kenapa? Kenapa aku gugup mendengarnya? Aahh kau yeoja aneh Hayoung-ah. Tapi aku bersumpah b...