Lama seira dan Ryan terdiam,
Triinng.... Triinng.....
Suara dering ponsel seira mengagetkan mereka berdua.
Jantung seira berdetak kencang setelah melihat nama yg tertera di layar ponsel nya.
"Kak HARIS???" gumamnya.
Refleks Ryan menoleh padanya.Ryan langsung mengambil ponsel itu,menerima panggilan dan tidak lupa melouspeker.
"Seira..." suara HARIS begitu berat.
"Yah kak.." ucap seira.
"Kenapa kau melakukan ini.. Kenapa kau tak pernah mau mendengarkan ku.. Aku tak mau kau hancur untuk yg kedua kalinya"
"Kakak... Pasti kau mabuk lagi, sudahlah kak..seharusnya kakak mengejar masa depan, bukan malah terus-terusan terpuruk seperti ini. Kakak lupakan aku,kejar masa depan mu." ucap seira.
"Melupakan mu? Bagaimana caranya seira? Bagaimana caranya!!!!"
Seira tersentak kaget dengan perkataan HARIS.
"Kakak...'' ucap seira.
" aku tidak bisa seira.. Kau tau seberapa besar caraku berusaha,tapi semua terasa sia-sia. Aku masih mencintaimu dan masih berharap kau jadi milikku.. "
"Kakak.." ucap seira, hanya kata itu yg terus terulang di bibirnya tak tau harus berkata apa lagi.
Bulir bening mulai mengalir di pipi seira,entah mengapa dirinya turut merasakan sakit yg di rasakan sahabatnya itu.
Rasa sakit yg mungkin tidak ada bedanya dengan yg dia rasakan.
"Seira tinggalkan dia.. Aku mohon padamu, kali ini dengarkan aku.. Beri aku kesempatan untuk membahagiakan mu.. Aku mungkin saja bisa melakukan itu secara paksa, dengan pergi ke villa mu sekarang dan menarik mu keluar dari sana.. Tapi,aku tidak mau menyakitimu."
Seira terlonjak kaget, bisa-bisa nya HARIS berkata begitu.
Seira menoleh pada Ryan,dan mendapati suaminya itu kini tengah berusaha meredam amarah nya yg nampak jelas terlihat meski saat itu kamar mereka gelap gulita."Kakak,sebaiknya kau pulang.. Aku akan menelpon Hellen untuk menjemput mu,kau dimana sekarang?" tanya seira.
"Tidak!!! Aku tidak ingin pulang.. Aku hanya ingin dirimu sekarang.."
"Kakak,kau mabuk.. Kau harus pulang, jangan buat aku khawatir." ucap seira.
"Khawatir? Baiklah aku akan pulang tapi,dengan satu syarat!!"
"Apa itu kak,?" ucap seira.
"Bilang kalau kau... Kalau kau mencintaiku juga seira,"
Kini bukan cuma seira yg terkaget tapi Ryan pun ikut kaget mendengar ucapan HARIS.
"Seira...apa kau mendengar ku?"
"Ii..iya kak," ucap seira. Tapi sebelum melanjutkan perkataannya Ryan mengambil ponselnya.
"APA KAU SUDAH GILA!!! HAH!!! " teriak Ryan.
"Oh..ternyata ada yg menguping," ucap HARIS tertawa.
"BRENGSEK!!!! DIAM KAU,, KU PERINGATKAN KAU, JANGAN PERNAH GANGGU SEIRA LAGI.. KARENA SAMPAI KAPAN PUN SEIRA HANYA MILIKKU!!!" Ucap Ryan, dengan nafas naik turun.
"Sejak kapan dia jadi milikmu? Bukankah kalian menikah karena terpaksa, tak ada cinta dalam hubungan kalian.. Dengarkan aku Adryan Winata, kau tidak bisa membahagiakan seira, yg ada kau hanya menyakiti nya. Jadi,lepaskan dia.. Atau??? Atau aku terpaksa mengambil paksa dia darimu!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua (Completed)
RomanceWarning!! Beberapa part di private, Kehilangan,sangatlah menyakitkan. Butuh waktu seumur hidup untuk bisa melupakan nya,namun seiring berjalannya waktu tangis kehilangan itu perlahan menjadi tangis bahagia untuk seira. Kehilangan cinta pertama membu...