Ting...tong...
"Siapa yg bertamu Jam segini?" ucap mam, penasaran.
Ceklik!
"Seira..!!" teriak mam, setelah tau seira yang datang.
Seira langsung memeluk mamanya, dan menumpahkan tangis yang sedari tadi dia tahan."Seira sayang..kamu kenapa? Dan dari mana kamu.." tanya Mama.
"Mam,..." ucap seira, lirih dan mempererat pelukannya.
Mama membimbing nya masuk ke dalam rumahnya.
"Sayang..bicaralah, mam bingung dari tadi kamu gk mau bicara malah nangis.. Ada apa sebenarnya?" tanya Mama lagi.
"Mam,, aku mau istirahat, aku lelah." ucap seira.
"Baiklah, ayo mam antar ke kamar kalau begitu.." ucap Mama,
______Setelah mengantar seira, Mama kemudian menelpon ibunya Ryan.
Tut...Tut...Tut...
"Halo jeng.. Apa seira baik-baik saja?"
"Loh jeng, harus nya saya yang bertanya begitu.. Ada apa sebenarnya dengan seira,?" tanya mam.
"Maaf jeng..saya juga bingung harus bilang apa, karena sayapun tidak tau ada masalah apa seira dan Ryan."
"Ryan?? Apa mereka bertengkar?" ucap mam.
"Sepertinya begitu, tapi Ryan maupun seira tidak ada yang mau menjelaskan."
"Oh,, saya juga tadi bertanya gitu ke seira, tapi dia malah nangis.. Habis itu dia bilang lelah mau istirahat.. Sekarang dia tidur,," jelas mam.
"Yah sudah jeng, biarkan seira tenang dulu..besok pagi saya akan ke situ,,kita coba bicara baik-baik dengan mereka berdua.."
"Baiklah jeng kalau begitu..sampai besok pagi." ucap Mama, menutup telponnya.
____SEIRA POV
Ku buka mataku, dan menatap sekeliling..
Ini...kamar ku, aku sedang di kamarku..
Ku coba kumpulkan kesadaran ku,mencoba mengingat apa yg terjadi.Yah,,semalam aku pulang ke rumahnya mam, setelah apa yg terjadi di rumahnya Ryan.
Tok..tok..tok..
Terdengar suara ketukan pintu, aku pun turun dari ranjang, segera membuka pintu.
Ceklik!
"Pagi sayang.. Udah baikan,?" ucap mam, ku anggukkan kepalaku.
"Kalau begitu, ayo turun kita sarapan dulu." ucap mam,beranjak dan ku ikuti.
Setelah di meja makan,,tersaji pemandangan yang sampai membuat ku terlonjak kaget.
Di meja sudah ada ayah,ibu dan...Ryan,
Tanpa sadar aku mundur, ingin rasanya pergi secepatnya melihat Ryan.
Tapi sebelum sempat beranjak,
Ryan sudah lebih dulu memegang tanganku.
____"Seira..maaf,, aku minta maaf tentang yang semalam..aku bener bener khilaf,,aku lepas kendali." ucap Ryan.
Seira terdiam,, kemudian melepaskan tangannya dan berlari menuju kamarnya.
"Seira. .seira..!!" panggil Ryan.
"Mam, biar aku yang susul seira,ini kan masalah kami..jadi biarkan kami selesai kan." ucap Ryan. Melihat mama seira akan mengejar seira.
"Iya jeng,biar mereka berdua menyelesaikan masalah yang ada di antara mereka." ucap ibu menimpali.
"Baiklah," ucap Mama kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua (Completed)
RomanceWarning!! Beberapa part di private, Kehilangan,sangatlah menyakitkan. Butuh waktu seumur hidup untuk bisa melupakan nya,namun seiring berjalannya waktu tangis kehilangan itu perlahan menjadi tangis bahagia untuk seira. Kehilangan cinta pertama membu...