Tok.. Tok..
"Seira?"
"Ibu.. Apa kabar? Aku sangat merindukanmu," ucap seira memeluk wanita didepan nya.
"Kalau rindu,kenapa baru datang.. Ayo masuk," seira melangkah mengikuti.
"Apa hanya ada ibu?"
"Haris ada di kamarnya,nak.. Tunggu sebentar ibu buatkan minum dulu,"
"Tidak usah repot-repot ibu,aku bisa buat sendiri.."
"Sudah sayang.. Duduk diamlah, ibu kebelakang sebentar." seira akhirnya mengangguk.
Seira tidak bisa hanya duduk diam saja seperti yang ibunya bilang.
Diapun melangkah menuju kamar HARIS."Semua masih terlihat sama.." batin seira,mengamati suasana rumah yang sudah dianggap rumah sendiri, dulu.
Ceklik!
"Kenapa Bu,, aku sebentar lagi turun.. Jadi tidak usah repot kesini.." ucap Haris membelakangi seira yang dikira ibunya.
"Kenapa masih disini Bu.. Ibu duluan saja,"
"Ib-- seira? Kau? Sejak kapan.." ucap Haris kaget.
"Hai kak? Apa kabar?"
"Seperti yang kau lihat.. Kau sendiri,? Ada angin apa kemari? Lalu mana kedua kurcaci mu itu?"
"Kurcaci?.. Malaikat kak,mereka malaikat kecilku.."
"Iya.. Kau sensi banget,"
"Kakak sih.. Aku datang sendiri, mereka bersama Daddy nya.."
"Oh.. Ayo turun,ibu pasti sudah menunggu.." seira mengikuti haris menuju meja makan.
"Ayo seira,ikut makan dengan kami.."
"Tentu ibu.. Aku kangen masakan ibuku yang cantik ini.."
"Kau ini.."
Kemudian mereka mulai menyantap hidangan yang tersaji di meja.
Sambil sesekali berbincang, bercanda, dan tertawa mereka lakukan.Setelah selesai, seira diajak HARIS menuju taman belakang.
"Aku tau,pasti saat ini kau sedang ada masalah, kan?"
"Tidak.."
"Jangan bohong.. Ceritakanlah,"
Seira menatap HARIS,"kakak selalu tau.." ucapnya.
Seira menarik nafas lalu mulai bercerita semua tentang apa yang telah terjadi."Aku.. Aku,hanya sakit hati kak.. Kak Rizky sangat tau kalau aku paling tidak suka di bentak,dan pagi tadi dia membentak ku.."ucap seira,menangis.
Haris menghapus air mata seira," semua yang dilakukannya memang sudah benar seira,aku pun akan melakukan hal yang sama,"
"Dengan membentak ku juga kak?"
"Iya.." seira memalingkan wajahnya,"kau tau kenapa? " seira menggeleng.
"Itu karena aku tidak akan bisa menolak keinginan mu,,dengan membentakmu itu akan membuatmu diam dan tak melawan.. Dengar seira,semua menyayangi mu, mereka pasti tidak akan sanggup menolak permintaan mu,.. Dengan membungkam mu,kau mau tidak mau mengikuti perkataan mereka.."
"Sudah sebaiknya kau tinggal terpisah dari Ryan,karena kalian bukan lagi suami istri.. Dan masalah anak-anak kalian,kalian bisakan bicarakan itu?" HARIS menangkup kedua pipi seira,"apa kau sudah mengerti? " seira mengangguk.
"Sekarang, ayo aku antar pulang.. Sudah sangat larut,"
Seira berdiri dan beranjak masuk,
"Ibu.. Aku pulang dulu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua (Completed)
RomanceWarning!! Beberapa part di private, Kehilangan,sangatlah menyakitkan. Butuh waktu seumur hidup untuk bisa melupakan nya,namun seiring berjalannya waktu tangis kehilangan itu perlahan menjadi tangis bahagia untuk seira. Kehilangan cinta pertama membu...