perpisahan

4.1K 135 0
                                    

"Pak Revaldo?" panggil suster.

Valdo segera berdiri dan menghampiri."ya.. Sus,ada apa?" ucapnya.

"Pasien ingin bertemu" ucap suster itu.

"Baiklah.." ucap valdo mengikuti suster itu masuk.
Namun sebelumnya, "kalian!! Jangan biarkan siapapun masuk!! Ingat siapapun itu!!" tegasnya.

Setelah itu pintupun tertutup.

Ryan menghembuskan nafas kasar,entah apa yg harus di lakukan nya untuk bisa bertemu seira.
Sepasang mata yg sedari tadi memperhatikan kini beranjak mendekati nya.

"Kak.." panggilnya.

Ryan mendongak, mendapati gadis yg tadi memeluk valdo kini berada di hadapannya.

"Hai.. Aku Gladis,, bisa kita bicara sebentar? Tapi, gk disini." ucapnya.

Ryan mengangguk, dan mengikuti langkah Gladis, sampai di taman belakang rumah sakit.

"Ada apa?" ucap Ryan.

"Maafkan sikap valdo kak?" ucap Gladis.

"Kenapa harus kamu yg minta maaf?" ucap Ryan bingung.

"Karena sebenarnya valdo malu untuk mengatakannya.." ucap Gladis.
Ryan,bertambah bingung.

"Kak.. Valdo sebenarnya baik,cuma karena terlalu sayang pada kak seira,valdo jadi sedikit arogan, sedikit menyebalkan.. Dia sangat posesif, dan juga sangat penyayang.. Jika itu menyangkut orang yg dia sayangi." jelas Gladis, menatap Ryan.

"Kau tau kak,, bagaimana perjuangan valdo sampai bisa sesukses ini? Kakak tau, bagaimana perasaan valdo terpisah dari satu-satunya keluarga yg dia punya? Kakak tau,berapa banyak air mata yg valdo keluarkan di saat dirinya memikirkan kak seira? Dan juga,apa kakak tau.. Bagaimana hancurnya seorang Revaldo ketika melihat orang yg dia sayangi itu tersakiti?" ucap Gladis, masih menatap Ryan.

Ryan hanya terdiam, mendengar semua perkataan Gladis.

"Bimbang,,itulah yg valdo rasakan saat ini kak.. Di satu sisi dia ingin memisahkan kalian,namun di sisi lain dia gk ingin melihat kak seira sedih karena terpisah dengan orang yg dia cintai.. Meski dia gk berucap apapun aku bisa tau itu kak,," ucap Gladis.

"Selain kak seira,valdo tidak memikirkan hal yg lain lagi.. Bahkan itu dirinya sendiri, yg terpenting untuknya adalah kebahagiaan kak seira.. Apa kakak mencintai kak seira?" tanya Gladis.

"Tentu.. Itu tak perlu di ragukan lagi," ucap Ryan.

"Kalau begitu perjuangkan cinta kakak.." ucap Gladis,

"Kakak tau? Dari awal mengenal valdo,aku sudah mencintainya.. Meski dia bersikap acuh terhadap ku,aku gk peduli.. Aku tetap berusaha untuk mendapatkan perhatian nya,meski itu sangat sulit,waktu tiga tahun ternyata tidak cukup untukku, jangankan perhatian untuk menoleh pun tidak kak,,sampai akhirnya dia kembali ke Indonesia dan saat itupun aku masih mengikutinya." ucap Gladis.

"Hatiku sempat sakit melihat kedekatan valdo dengan kak seira,,awalnya ku kira kak seira adalah pacarnya valdo. Namun, akhirnya aku tau kalau ternyata mereka adalah saudara, dari situ aku terus mencari tau tentang valdo, sampai akhirnya kembali aku mendapatkan kenyataan yg menohok ku,bagaimana tidak.. Kehidupan mereka dulu,sangat.. Yah bisa di bilang menyedihkan.. Dari itu aku pun tersadar, dengan segala perjuangan yg di lakukan valdo,di Amerika, berpisah jauh dari kak seira, dan air mata yg dia sembunyikan sendiri.. Aku iri dengan kasih sayang yg valdo berikan pada kak seira, aku iri dengan perjuangan valdo untuk kak seira,di saat aku harus berjuang sekuat tenaga hanya untuk mendapatkan perhatian valdo,yg bahkan valdo untuk menoleh padaku pun tidak.." ucap Gladis yg kini mulai terisak.

Cinta Kedua (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang