Chapter 7

1.5K 247 21
                                    

Hari itu, aku mengira akan menjadi hari yang tenang. Tapi kedatangan Tsukiyama-san memutar fakta itu 180 derajat. Apa yang Tsukiyama-san ceritakan tentang Kaneki sama sekali tidak bisa kupercaya. Seolah semuanya ia karang dengan otaknya. Aku tidak percaya Kaneki bergabung dengan Aogiri, aku tidak percaya Kaneki adalah ghoul, dan aku tidak percaya kalau dulunya Kaneki bukanlah ghoul.

"Akina, apa yang orang ini katakan?" Mika mulai waspada.

"Kau pikir aku akan percaya omong kosongmu, Tsukiyama-san? Kau tidak mempunyai bukti apapun." Tegasku.

"Bukumu itu." Tsukiyama-san menunjuk pada buku Telur Kambing Hitam karya Takatsuki Sen. "Buku itu pernah menjadi buku favorit Kaneki-kun loh. Dan buku itu juga merupakan buku yang selalu dibawa oleh orang yang ada di dalam tubuh Kaneki-kun."

"Orang di dalam tubuhnya?" Kokoro memekik. "Akina, dia orang aneh."

"Coba kutanya sekali lagi, Akina-chan." Tsukiyama-san tersenyum aneh. "Dimana kau bertemu dengannya?"

"Aku lupa." Ia terlihat terkejut. "Aku lupa, Tsukiyama-san. Kalau aku ingat aku akan memberitahumu. Suatu saat ketika aku ingat." Tambahku.

Tsukiyama-san tertawa. "Aduh, aduh, anak ini serius sekali." Lalu ia mengambil secarik kertas dari dalam saku jasnya. Lalu memasukannya ke dalam tasku tanpa sepengetahuan teman-temanku. "Bukanya di rumah ya." katanya sambil bangun. "Sampai jumpa, gadis-gadis cantik."

"Ih, apa-apan orang itu." Teman-temanku mencibir ngeri pada Tsukiyama-san. Sedangkan aku, aku tidak merasa takut sama sekali. Aku hanya merasa apakah aku harus percaya apa yang ia katakan atau tidak. Tapi, Kaneki sangat baik padaku, dia tidak mungkin seorang ghoul. Kalaupun Kaneki seorang ghoul, tidakkah seharusnya aku sudah disantap olehnya sejak lama?

Pada akhirnya aku tidak berusaha memusingkan apa yang sudah dikatakan oleh Tsukiyama-san, aku mengatakan hal yang sama pada teman-temanku untuk menghiraukannya. Aku perlu fokus mengajari teman-temanku sekarang. Tapi itu hanya bertahan sampai aku di depan rumahku. Ketika aku sendirian di rumah aku mulai memikirkannya lagi tanpa perintahku.

"Huffttt...kenapa aku harus bertemu dengan orang itu?" aku tidak bermaksud jahat, aku hanya tidak suka bertemu dengan orang yang bicara panjang lebar tentang orang lain tanpa dasar atau bukti yang jelas.

Tetapi aku tidak punya pilihan selain membuka kertas itu dan membacanya. Jadi aku menyalakan tv dan semua lampu di rumah lalu mulai membaca isi kertas itu.

One-eyed Ghoul. Kaneki Ken.

"Belakangan ini mulai muncul ghoul terkuat baru yang kerap terlihat di beberapa sudut kota. CCG menyebut sosok tersebut sebagai Eyepatch karena ia memakai penutup mata di mata kirinya. Ghoul ini diduga bergabung dengan kelompok Aogiri, salah satu organisasi ghoul terkuat. Berikut adalah wawancara seorang CCG yang pernah melawan Eyepatch ghoul tersebut, Shinohara Yukinori-san, apa pendapat Anda tentang..."

Ka-Kaneki? I-Itu Kaneki. Di luar bawah sadarku tubuhku mulai bergetar hebat. Aku merasa takut luar biasa atas fakta yang kuketahui ini. Apa yang akan kulakukan? Apakah aku ini termasuk mangsa? Aku merasa takut bukan main.

Tok...Tok...Tok...

Jangtungku mulai berdegup seperti ketika aku sedang berlari marathon pada saat festival olahraga di SMP. Aku bahkan merasa waktu seperti melambat. Suara tv tenggelam, aku tidak mendengar suara detak jarum jam dinding, dan aku tidak mendengar suara jangkrik yang biasanya terdengar pada malam hari. Aku hanya mendengar ketokan pintu. Semakin lama ketokannya semakin besar dan mendesak untuk dibuka. Aku takut. Ayah, aku takut. Apakah dia ghoul?

Aku berjalan mendekat menuju gerbang rumahku lalu mmebukanya. Kaneki berdiri di tengah gelapnya malam dengan kemeja putih dan celana kain hitam, dan penutup matanya.

White Apple (Kaneki x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang