Mereka membawa kami ke sebuah café. Shinohara-san dan Amon-san memesan kopi hitam, mereka menyukai hal yang sama seperti Kaneki. Sedangkan aku dan Kokoro memesan teh hangat. Tak lama kemudian Amon-san mengeluarkan buku catatannya.
"Jadi bisa kita mulai dari perkenalan diri kalian?"
"Sebelum kami memperkenalkan diri." Kata Kokoro. "Apakah yang kalian dapat setelah wawancara ini akan dibeberkan di tv? Karena aku tidak suka menjual kisah temanku untuk rating acara tv."
Shinohara-san tertawa. "Kami dari CCG, nak. Tenang saja. Kami tidak akan menjual kisah temanmu."
"Bisakah kau buktikan dengan tanda pengenal kalian?" tanya Kokoro. Mereka berdua tidak menolak dan langsung menunjukkannya pada kami. Itu benar-benar tanda pengenal CCG.
"Percaya?" Kokoro mengangguk.
"Namaku Hinata Kokoro. Aku sekelas dengan Mika."
"Aku Kusajishi Akina, aku juga sekelas dengan Mika."
"Tunggu, siapa namamu?" Shinohara-san mengernyit ke arahku.
"Kusajishi Akina." Ulangku kemudian ia hanya mengangguk-angguk. Lalu beberapa pertanyaan mulai dilontarkan kepada kami. Sebisa mungkin kami mnejawab. Namun, ini semakin menyebalkan. Mereka berdua mendesak kami untuk mengetahui lebih dalam cara kematiannya. Mereka tidak menanyakannya secara langsung tetapi cara mereka bertanya sama saja.
"Shinohara-san, Amon-san, kita sudah berputar-putar di pertanyaan ini. Kami benar-benar tidak tahu bagaimana Mika mati. Tidakkah itu sudah menjadi jawaban?" kataku.
"Ah, maaf, kami tidak bermaksud memaksa." Ujar Amon-san. "Hanya saja ini kasus baru. Biasanya ghoul tidak menyerang korbannya di tempat fasilitas umum, mereka lebih cenderung menyerang di tempat terpencil seperti lorong, di bawah jembatan, dan gang gelap."
Aku mengangguk mengerti. "Aku punya pertanyaan." Ujarku. Shinohara-san dan Amon-san kembali menatapku. "Kalau memamg benar ghoul memakan manusia. Kenapa ghoul menyisakan Mika? Kenapa ia meninggalkannya dengan penuh daging di tubuhnya?"
Amon-san terkejut. "Cara berpikirmu itu benar sekali." Kata Shinohara-san. "Karena dua hal itulah kami sedang mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya."
Kokoro dan aku mengangguk. "Jadi, apakah kami sudah selesai? Aku harus bekerja sambilan." Kataku.
"Ah, ya, kami sudah selesai." Amon-san menutup buku catatannya, lalu ia mengeluarkan kartu namanya untuk kami masing-masing. "Ini untuk kalian. Kalian boleh melaporkan apapun yang mencurigakan atau informasi apapun yang masih dugaan kepada kami."
Kami keluar dari café untuk berpisah. "Ah, aku ingat sekarang!" seru Shinohara-san. "Kusajishi Akina. Kau anak dari Kusajishi Hiro?" aku mengangguk sambil merasa heran. "Aku pernah bertemu dengan ayahmu. Ini suatu kebetulan kan?"
"Ah, benar." Sahutku. "Untuk apa ayahku menemuimu?"
"Ayahmu memiliki permintaan khusus dari kami untuk dirinya dan dirimu. Dia belum memberitahumu?"
Aku menggeleng. "Apa hubungannya CCG denganku? Apakah aku tersangka ghoul?"
"Hahaha, bukan begitu. Katanya ia meminta perlindungan khusus untuk dirimu dan ayahmu. Tapi beliau tidak memintanya padaku jadi aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak."
"Begitu..."
"Kalau begitu sampai jumpa. Berhati-hatilah dan hindari tempat-tempat gelap." Kami berdua melambaikan tangan kami kepada mereka. Lalu pergi ke jalan masing-masing. Aku pergi ke Anteiku dan Kokoro pergi ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Apple (Kaneki x Reader)
FanfictionKusajishi Akina adalah anak dari Kusajishi Hiro dan Kusajishi Kikuno. Kikuno meninggal karena kanker, maka dari itu Hiro menikah lagi dengan wanita lain. Namun Akina tetap tidak mau mengakui wanita baru itu sebagai ibunya dan menetap di rumah lamany...