6 Years Later.
Karina tidak menyangka harinya berjalan lambat ketika ia memaksa benar-benar meninggalkan zona nyamannya sebagai seorang Karina Kyle. Ia juga tidak menduga jika dirinya yang sekarang justru menekuni dunia manajemen seperti ibunya. Sekarang ia bekerja sebagai karyawan biasa di sebuah cabang perusahaan properti di Inggris, ibunya bilang 'Ayolah sayang, ini bisa kamu jadikan pengalaman ...' padahal saat itu Karina baru lulus S1 di Oxford. Dan lagi, Karina itu juga bukan mahasiswa yang pintar. Butuh enam tahun penuh untuknya menyelesaikan pendidikan hingga S2 sambil ia bekerja di tempat ini.
Ini sudah lebih dari tiga tahun ia bekerja diperusahaan properti ini namun, sama sekali tidak ada tanda-tanda dia akan naik jabatan. Oh menyebalkan!! Satu hal yang tidak pernah bisa ia lupakan dari dunianya yang dulu. Jonathan Louis, pria tua itu bahkan tidak pernah bisa berhenti berputar dan berseliweran di depan matanya melalui seluruh media massa yang selalu memberitakan tentang betapa hebatnya seorang Jonathan Louis. Seluruh berita yang memuat tentang dirinya juga menyanjung dirinya sebagai seorang pebisnis ulung, namun dirinya juga tak lepas dari tuduhan tentang keterlibatannya dunia mafia.
"Hei, Karin ..." sapa Julia teman satu divisi dengan Karina selama bekerja disini.
"Apa?" balas Karina dengan nada tidak suka.
"Jangan ketus begitu, aku punya kejutan untukmu tadaaa ..." kata Julia dengan wajah sumringah, wanita itu memberikan sebuah amplop coklat pada Karina.
"Apa ini?"
"Surat dari perusahaan yang mengatakan kamu dipindahkan ke kantor pusat ..." ucap Julia dengan antusias tinggi.
"Apa?"
Julia mengangguk pada Karina. Tentu saja Karina kaget. Pasalnya selama ini pekerjaannya hanya seperti itu saja dan sama sekali tidak menunjukkan akan tanda-tanda kenaikan pangkat. Tapi sekarang, secara mengejutkan ia mendapat surat atas pemindahan dirinya ke kantor pusat.
"Kenapa tiba-tiba seperti ini?" Sambung Karina bingung.
"Entahlah, yang jelas ini permintaan langsung dari petinggi perusahaan namun, aku tidak tahu jika selama ini kamu mengenal petinggi perusahaan ..." Karina menatap Julia bingung.
"Apa maksudmu? Aku tidak mengenal petinggi perusahaan ini atau siapalah itu, dan apa hubungannya dengan ke pindahanku?" elak Karina pada Julia.
"Biar kukatakan sebenarnya sayang, perusahaan ini di akusisi oleh Kingdom Group sebulan lalu, dan dari kabar burung yang beredar kamu adalah alasan kenapa Jonathan Louis melakukan itu ..." balas Julia dengan penuh keyakinan.
"Jonathan Louis?" Julia mengangguk lucu.
Apa-apaa ini? Jadi Tuan Louis yang beberapa bulan lalu mengakuisisi perusahaan ini Jonathan Louis? Yang benar saja, ia bahkan tidak tahu jika Kingdom Group adalah yang mngakuisisi perusahaan tempatnya bekerja sebulan lalu. Karina mengusap wajahnya kasar. Jika benar yang mengakuisisi adalah Jonathan yang selama ini ia kenal, mengapa dirinya dibawa-bawa menjadi sebab perusahaan ini diakuisisi? Seseorang tolong, katakan ini sebuah lelucon! Ah sialan, tidak lucu sama sekali.
"Dia sangat tampan, sexy dan panas, kamu beruntung mengenalnya ..." cerocos Julia dengan semangat. Padahal dia itu sudah bertunangan, tapi masih saja memuja pria lain.
"Aku tidak merasa begitu ..."
Sekelebatan memori tentang pertemuan terakhir mereka kembali terlintas di pikirannya. Karina menyeringai miris mengingatnya. Percaya atau tidak penolakan dari Jonathan saat itu menciptakan sugesti tersendiri dalam diri Karina. Setiap malam, ingatan itu seolah menjadi alarm baginya untuk terbangun di tengah malam. Ia bahkan sempat datang ke psikiater setiap dua bulan sekali tanpa sepengetahuan keluarganya, hingga Karina fikir itu tidak cukup efektif untuk melupakan kejadian itu dalam hidupnya jadi ia memilih untuk tak datang ke psikiater lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]
RomanceKetika sebuah rasa mengalahkan segalanya, maka yang tidak masuk akalpun akan berubah menjadi sesuatu yang sah. Cinta itu bukan hanya tentang mencintai atau dicintai namun lebih pada bagaimana kamu mendapatkan, menjaga dan juga mempertahankan. Kekuas...