Rumah Jamie Kyle terlihat tenang padahal semua anggota keluarga ada diruang tengah. Karina, Leo, Ahra, Clara dan juga Jamie terlihat tidak sibuk sama sekali. Biasanya jika sudah begini Karina lah yang paling bisa mencairkan suasana, tapi sepertinya Karina juga sangat menikmati keterdiaman ini. Jamie menatap Karina penuh tanya. Ia berfikir apa kiranya yang terjadi antara Karina dan Jonathan saat mereka pergi tiga hari lalu. Mengapa Karina langsung menjadi seorang yang pendiam ketika dia pulang setelah Jonathan yang mengantarnya. Jamie sudah menanyakan berkali-kali tapi Karina tetap diam dan acuh tak acuh pada ayahnya.
Perhatian mereka teralih pada bel pintu depan. Ahra mengangkat bahu dan segera berjalan menuju pintu utama rumahnya. Ahra melirik interkom didekat pintu. "Siapa?" tanya Ahra dengan sopan.
"Emn, aku teman Karina. Aku perlu bicara dengannya ..." ucapnya lembut. Dahi Ahra mengerut, ia merasa familiar dengan wajah cantik orang di dalam interkom. Ahra membukakan pintu tanpa fikir panjang. Ia juga mempersilahkan wanita itu masuk ke rumahnya. Ahra membawa wanita cantik itu ke hadapan seluruh keluarganya.
Jamie dan Leo menatap Ahra penuh tanya, dan Ahra hanya mengedikkan bahunya tidak tahu. Clara melirik diam-diam melihat wanita yang baru saja dibawa Ummanya. Sedangkan Karina? Ia tampak sibuk memainkan game di ponselnya. "Hello!!" sapa wanita itu pelan. Semuanya memperhatikan wanita itu kecuali Karina. Ia sibuk main game.
"Namaku Sellyan Corrina, aku datang untuk bicara sebentar dengan Karina ..." katanya lembut. Benar, wanita itu adalah Sellyan Corrina, tunangan dari Liam Seen. 'Pada akhirnya perempuan ini datang kemari ...' batin Jamie tidak suka. Terakhir yang ia dengar adalah wanita ini masihlah tunangan resmi Liam. Jadi ia yakin bila wanita itu akan melabrak atau meluapkan kemarahannya terhadap putrinya.
"Apa kamu datang dengan beberapa jurnalis di luar sana?" tanya Leo.
"Tidak, aku datang sendirian ..." jawab Sellyan cepat. Sellyan beralih menatap Karina yang sepertinya sibuk dengan game-nya, tapi percayalah Karina tidak benar-benar memainkan game ditangannya. Tangannya memang bertindak seolah bermain game, tapi kenyataannya ia terus mengulang game di ponselnya. Matanya tampak kosong. Clara melirik Karina yang sama sekali tidak memperdulikan sang tamu. Ia mengernyitkan ujung matanya melihat Karina yang bertingkah aneh.
"Karin ..." panggil Clara kencang. Panggilan itu sontak membuat Karina glagapan dengan apa yang Clara lakukan.
"Apaan sih?" tanya Karina kesal. Logat bahasa Indonesianya bahkan langsung ia pakai.
"Hai Karina ..." sapa Sellyan mengalihkan perhatian Karina.
"Kamu?"
"Iya, aku Sellyan. Bisa kita bicara, berdua ..." pinta Sellyan.
"Apa yang ingin kamu katakan? Katakan saja di sini kamu tenang saja keluargaku tidak akan ikut campur ..." jawab Karina santai. Sellyan melirik satu persatu keluarga Karina. Mereka mengambil gerakan menyibukkan diri sendiri.
"Baiklah ..."
"Silahkan bicara ..." sahut Karina.
"Sebelumnya aku minta maaf, tapi kumohon jangan menyiksa Liam seperti ini ..." katanya dengan suara bergetar. Jamie menaikkan sebelah alisnya, Ahra terlihat bingung, sedangkan Leo dan Clara menatap Sellyan tidak percaya.
"Apa maksudmu?"
"Liam mencintaimu Karina. Dia mencintaimu" ungkap Sellyan lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]
RomantikKetika sebuah rasa mengalahkan segalanya, maka yang tidak masuk akalpun akan berubah menjadi sesuatu yang sah. Cinta itu bukan hanya tentang mencintai atau dicintai namun lebih pada bagaimana kamu mendapatkan, menjaga dan juga mempertahankan. Kekuas...