Jonathan memandang orang di depannya datar. Wizzy Foo, pria paruh baya itu tampak menyedihkan dengan tubuh ditali di atas sebuah kursi dan berada di dalam markas besar Emperor. Davine menatap Wizzy dengan senyuman sinis. Tidak hanya Davine, Jose dan Sebastian pun ada di sini dan duduk manis mengitari kursi yang menahan Wizzy.
“Sialan, lepaskan aku!” perintahnya dengan nada kesal dan marah.
Lelaki berusia lebih dari empat puluh lima tahun itu menatap tajam seluruh orang yang berada di ruangan itu.
“Apa yang kamu pikirkan saat mengacau di pesta pernikahanku?” tanya Davine dengan senyum lebar yang jelas sangat menakutkan.
“Ck, kamu pantas dapat itu saat kamu tak mau menerima bahkan menolak secara terang-terangan tawaranku untuk jadi investor di perusahaanku ...” jawabnya marah. Davine tersenyum sinis, astaga Davine bukan tanpa alasan menolak tawaran Wizzy.
“Mana mungkin aku mau bekerja denganmu, otakmu itu terlalu kotor untuk menerima uangku ...” ejek Davine.
“Jangan sok suci, aku tahu otakmu bahkan jauh lebih kotor dariku ...” cela Wizzy marah. Davine tersenyum mengejek.
Jonathan hanya memandang datar pria di depannya. Dalam hati ia berfikir, ini dia orang yang membuat Karina shock dan hampir melukai calon anaknya. Jonathan memang tidak punya urusan dengannya sebelum ini, tapi ia bersumpah akan menghancurkan siapa saja yang akan melukai Karina dan calon anaknya.
“Ck, Wizzy Foo. Kamu mau yang mana? Mati sia-sia atau kamu biarkan perusahaanmu jadi cabang Kingdom dan kamu masih bisa bekerja di sana tapi sebagai karyawan biasa ...” tawar Jose dengan nada sinis.
“Sialan, apa kamu pikir kamu bisa memaksaku seperti yang kalian lakukan pada yang lainnya? Jangan bercanda ...” tantang Wizzy tidak terima.
“Anderson, bereskan dia ...” titah Jonathan pada Anderson yang berdiri tidak jauh darinya.
Jonathan menarik tubuhnya untuk keluar dari tempat itu. Davine masih dengan senyum mengejek pada Wizzy, lalu menyusul Jonathan bersama Jose dan Sebastian.
“A-apa? Brengsek kamu Louis!!” Wizzy mengeluarkan seluruh sumpah serapah miliknya. Astaga, nyawanya sedang di ujung tanduk saat ini.
Ya Tuhan, harusnya ia tahu jika Jonathan tidak akan pernah melepaskannya. Dengan ketakutan Wizzy berusaha melepaskan tali yang mengekangnya. Mata Wizzy membelalak saat melihat pria bernama Anderson itu mulai mendekatinya dengan sebuah pistol ditangannya.
“Tuan Jonathan memberimu pilihan, tapi kamu menolak ...” kata Anderson dingin.
“Menjauh dariku ...”
Anderson semakin mendekatinya. Dan ...
Tak. Hanya satu kali tembakan dan langsung mengenai kepala Wizzy. Dalam hati Anderson menatap miris pria yang baru saja mati ditangannya. Entah sudah berapa nyawa yang telah mati di tangannya atas perintah Jonathan. Tapi sedikit saja pria itu tidak pernah menyesal telah melakukan seluruh perintah Jonathan, karena Jonathan bukan hanya hadir sebagai penolongnya di masa lalu. Tapi pria berusia tiga puluh enam tahun itu adalah satu-satunya orang yang dapat mengendalikan nafsu membunuhnya. Katakan dia adalah pria dengan kelainan kejiwaan yang parah maka dia akan mengakuinya dan hanya Jonathan yang mengetahui itu semua. Ini saja, saat Jonathan memerintahkanya untuk membereskan Wizzy dia berusaha dengan susah payah agar ia membunuh Wizzy secara cepat dan tanpa melakukan siksaan apapun. Karena ia sangat menyukai membunuh dengan siksaan di sana sini dan sadis, tapi ia menahannya karena perintah Jonathan.
******
Karina dan Alona memakan sarapannya dengan gelisah. Ya ampun, bagaimana tidak jika nasib keduanya sedang berada di ujung tanduk. Mungkin mereka tidak akan mati tapi percayalah Lisa Haryono itu sangat menakutkan saat marah. Mereka tidak sarapan berdua di rumah ini. Ada Jonathan, Davine, Jose, Sebastian, Alisia beserta anaknya. Karina dan Alona terus saja menatap pintu masuk dan piring mereka secara bergantian. Jonathan yang menyadari kegelisahan sang istri hanya mengernyit tanpa bertanya apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]
RomanceKetika sebuah rasa mengalahkan segalanya, maka yang tidak masuk akalpun akan berubah menjadi sesuatu yang sah. Cinta itu bukan hanya tentang mencintai atau dicintai namun lebih pada bagaimana kamu mendapatkan, menjaga dan juga mempertahankan. Kekuas...