"Maaf tuan Marlyn, kami tidak bisa membawa nona Karina pada anda. Tuan Jonathan menempatkan Andrew selalu bersamanya ..." ucap seorang pria dengan setelan jas hitam layaknya seorang pengawal pribadi."Kamu takut dengan Andrew?" Marlyn tampak marah mendengarnya.
"Anda tahu maksud saya ..."
"Ya aku tahu, Jonathan akan sangat marah jika mendengar ini ..."
Marlyn berjalan pergi meninggalkan Geraldine Mavin, sang pengawal setia. Ia baru saja akan masuk ke Mansion megahnya, namun langkahnya kembali terhenti saat seorang gadis keturunan Asia turun dari mobil yang biasa dikendarai Jonathan. Itu Karina Kyle. Marlyn tahu wajahnya dari beberapa lembar foto yang diberikan oleh Geraldine.
Tapi gadis itu sedang sendirian. Jonathan juga masih berada di kantor. Andrew juga sepertinya akan pergi untuk memarkirkan mobil. Jonathan sungguh serius menjadikan gadis itu tempat istimewa untuknya. Dia bahkan memberikan akses bebas untuk keluar masuk kawasan Mansionnya. Marlyn berjalan sedikit tergesa dengan tongkatnya. Ia berusaha memanggil Karina yang sedang berjalan pelan memasuki rumah Jonathan.
"Tunggu sebentar ..." panggil Marlyn hingga menghentikan langkah jenjang kaki Karina.
Tubuh Karina sedikit menegang saat melihat orang selama ini belum ingin ia temui berada berdiri di dekatnya. Karina bergerak gelisah, pasalnya ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
"I-iya?"
"Bisa kita bicara?"
Oh God, cabut nyawa Karina sekarang. Suara kakek tua itu terdengar sangat menakutkan untuk Karina. Sekarang apa? Karina tidak mungkin menolak ajakan kakek tua yang Karina tahu itu adalah Kakek Jonathan. Jangan tanya dari mana Karina tahu, karena setiap kali ia datang ke rumah Jonathan wajah Kakek tua itulah yang pertama kali Karina lihat didinding kokoh yang menghadap langsung ke pintu utama rumah Jonathan.
"Baiklah ..." jawab Karina mencoba menenangkan dirinya.
"Kurasa minum teh cocok untuk kita bicarakan masalah kamu dan cucuku ..." gumam Marlyn dengan nada penekanan diakhir kata.
"Saya akan mengikuti anda ..." balas Karina mulai berjalan mengikuti Marlyn.
Marlyn berjalan kearah samping kiri Mansionnya. Karina berjalan pelan di belakang Marlyn, ia sempat berpapasan dengan Andrew tapi ia memberikan kode pada Andrew untuk tidak mengikutinya. Tapi sepertinya Andrew tidak mendengarkan permintaan Karina, ia masih mengikuti Karina dari kejauhan.
Keduanya sampai di pinggir danau buatan. Marlyn duduk disebuah kursi taman single yang menghadap danau. Marlyn juga tidak lupa menyuruh Karina untuk duduk di sampingnya dan hanya dibatasi meja bulat.
"Kamu ingin minum teh ..." tawar Marlyn masih dengan nada dingin.
"Tidak. Terima kasih ..." tolak Karina dengan nada sopan. Sangat sopan malah.
"Jadi, benarkah kamu dan Jonathan menikah?" tanyanya to the point.
"Jonathan yang memaksa ..." jawab Karina pelan.
"Terkesan Jonathan yang tergila-gila padamu ..." cela Marlyn.
Ah, apa maksud Kakek tua itu Karina yang tergila-gila pada Jonathan? Yang benar saja, dulu memang iya tapi sekarang memang Jonathan yang tergila-gila pada Karina. Bukan Karina sombong, itu kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]
RomanceKetika sebuah rasa mengalahkan segalanya, maka yang tidak masuk akalpun akan berubah menjadi sesuatu yang sah. Cinta itu bukan hanya tentang mencintai atau dicintai namun lebih pada bagaimana kamu mendapatkan, menjaga dan juga mempertahankan. Kekuas...