LOVE-YA, OM!! CHAPTER 6A: WONDERLAND

49.1K 2.2K 141
                                    

Miranda berjalan mengendap ke rumah pribadi putra sulungnya, sesekali ia juga mengancam beberapa pengawal Jonathan yang sedang berjaga untuk memuluskan aksinya.  Julian sudah masuk lebih dahulu ke rumah itu. Terlihat Julian menyuruh orang untuk mengambil tas medisnya di Mansion. Miranda kembali berjalan saat Julian berjalan santai ke kamar pribadi Jonathan. Ia menghela nafas kecewa, karena Julian menutup pintu kamar Jonathan hingga ia tidak bisa melihat apapun jika berjauhan seperti ini. Miranda ada di balik tembok lorong rumah Jonathan. Untuk beberapa saat ia berfikir, bagaimana caranya untuk dapat mengintip tanpa harus buat keributan di rumah pribadi putranya. Sampai ia tersenyum senang karena terdapat ide bagus dikepalanya. Miranda pura-pura terjatuh.

“Arghh ...” erang Miranda pura-pura. Dua orang penjaga pintu kamar pribadi Jonathan menghampirinya. Keduanya terlihat khawatir pada Miranda.

“Anda tidak apa Nyonya Miranda?” tanya salah satunya lembut.

“Sepertinya kakiku terkilir, boleh tidak jika kalian carikan aku tanaman obat di halaman belakang. Kalian berdua harus memijatku dengan itu setelah ini.” katanya dengan nada memerintah.

Keduanya terlihat berfikir keras. Namun akhirnya mengabulkan keinginan Miranda karena Jonathan tidak menyuruh mereka untuk terus menjaga kamar pribadi Jonathan. Miranda tersenyum senang karena merasa dirinya dapat membodohi para pengawal Jonthan. Ia berdiri dengan anggun kembali dan berjalan tenang kearah kamar pribadi Jonathan. Ia berusaha sedikit membuka pintu kamar Jonathan dan mengintip pembicaraan Jonathan.

“Bagaimana keadaannya?” suara Jonathan terdengar tenang ditelinga Miranda.

“Apa tadi dia terkena udara dingin?” sekarang giliran suara Julian yang menyahut.

Miranda semakin penasaran siapa yang putra sulungnya dan Julian bicarakan. Perlahan Miranda memajukan kepalanya dibalik pintu. Dia benar-benar terkejut saat mata birunya menangkap seorang wanita muda yang tampaknya berdarah Asia tengah terlelap di ranjang Jonathan. Dia tahu anaknya adalah seorang cassanova, tapi dia berani bersumpah demi apapun jika putranya tidak pernah membawa wanita manapun untuk ia bawa ke rumahnya kecuali Jasmine, itupun karena wanita itu punya akses khusus dari Marlyn.

'Oh, gadis itu punya garis wajah yang cantik ...' batin Miranda kagum. Miranda terus memperhatikan wajah Karina sampai ...

“Ibu masuk saja ...” celetuk Jonathan pada sang ibu yang terlihat mengintip dari pintu kamar pribadinya.

“Jadi siapa gadis ini? Dia terlihat sangat muda ...” Miranda berjalan cepat mendekati putra sulungnya dengan sangat antusias.

“She's my wife ...” tegas Jonathan. Miranda kembali menutup mulutnya terkejut. Hah, sungguh mengejutkan. Bagaimana tidak? Jika selama ini Jonathan selalu mengundur rencana pernikahannya dengan Jasmine, tapi baru saja Miranda mendengar jika ternyata putra sulungnya malah membawa istri. Jangan katakan mereka telah menikah?

“Kalian?”

“Iya, kami sudah menikah ...” balas Jonathan cepat.

Jonathan menatap sang Ibu yang masih berdiri sekitar satu meter darinya. Miranda mendekati Jonathan dengan wajah yang cukup membuat otak pintarnya berfikir keras. Miranda tampak, bahagia? Julian masih sibuk memeriksa kondisi Karina yang tampak lemah diatas ranjang. Julian mengernyit saat ia mendengar denyut nadi Karina dari stetoskop yang ia tempelkan dipergelangan tangan Karina berdenyut dengan sangat cepat secara tiba-tiba. Keringat dingin mulai menetes dari dahi dan pelipis putihnya.

LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang