Karina dan Jonathan segera turun dari mobil mewah yang saat ini sudah sampai di depan sebuah gedung besar tempat upacara pernikahan Davine dan Alona. Karina mengenakan dress panjang berwarna putih, dia terlihat begitu cantik dengan rambut panjangnya yang di gerai hingga pinggangnya. Sedangkan Jonathan memakai pakaian formal seperti biasanya. Bagi Karina, Jonathan memakai apapun sepertinya selalu pas dan cocok.
“Aku cantikkan hari ini?” tanya Karina dengan senyum manis. Jonthan hanya diam, dia bahkan tidak memperhatikan Karina sama sekali. Ia sepertinya lebih tertarik memperhatikan sekitar di bandingkan wanita kesayangannya itu. Dan itu membuat Karina kesal dengan Jonathan.
“Ihh, Om Jo~ ...”
“Sstt, ada yang tidak beres disini ...” bisik Jonathan pelan.
“Hmm?”
“Ayo masuk ...” ucap Jonathan menarik pinggang Karina posesif. Karina menatap Jonathan bingung, ia tak mengerti sama sekali apa yang Jonathan katakan dan hanya mengikuti Jonathan untuk masuk kedalam gedung.
Jonathan memperhatikan setiap langkahnya. Instingnya benar-benar berjalan seperti apa yang ia harapkan. Banyak yang menurutnya terasa janggal di luar sana. Mungkin di dalam gedung punya keamanan yang cukup, tapi sepertinya di luar cukup berbahaya.
Jonathan cukup terkejut saat mata tajamnya langsung mengarah pada seorang pria yang duduk di jejeran kursi paling depan. Siapa lagi, tentu saja calon mertua Jamie Kyle. Jonathan menyeringai, ia yakin Jamie pasti sedang mendidih mengetahui ternyata putri tercinta sedang ada dalam pelukan Jonathan. Davine sepertinya mendesain tempat ini jadi sekaligus tempat resepsi. Alona dan Davine hanya mengundang tidak lebih dari seratus orang saja. Dan yang lebih mengejutkan saat ini Jamie, Ahra, Leo dan Clara sedang duduk satu meja dengan Corner, Miranda dan juga Marlyn. Astaga, secara tidak langsung ini seperti pertemuan antara dua keluarga.
Akan sangat menyebalkan jika ini dikacaukan oleh para tikus-tikus yang Jonathan yakin ada diluar sana. Tidak, dia tidak akan biarkan para tikus mengacau disini.
Jonathan menghampiri meja itu. Jonathan yakin meja ini sudah disetting sedemikian rupa oleh Davine. Mata Jonathan mengedar, ia berusaha mencari sahabatnya Joan Jose, dapat ... Jose sedang duduk bersama istri dan putra semata wayangnya di salah satu meja yang tidak jauh darinya. Jangan lupakan Justin yang sejak tadi terus mengawasi luar jendela, sepertinya ia juga sadar sedang ada yang tidak beres disini.
“Selamat siang ...” sapa Jonathan dengan nada aneh. Jonathan mendorong Karina untuk duduk di satu kursi dan Jonathan duduk di samping Karina dengan santai. Karina menarik nafas gugup, bagaimana tidak jika di depannya terdapat dua keluarga yang saling tidak mengenal satu sama lain tapi anak-anak mereka sudahlah saling terikat. Sementara Jonathan sepertinya sangat santai menanggapi hal ini. Jamie mengerutkan kedua alisnya.
“Hey Ibu ...” sapa Jonathan pada wanita paruh baya yang berada di dekatnya. Wanita itu tersenyum dengan sangat elegan dan memeluk putra sulungnya dengan lembut.
Jamie baru saja akan menegur putrinya dengan gertakan kecil, tapi apa yang terjadi? Ia langsung diam, melihat Jonathan memeluk dan memanggil wanita di samping kirinya itu ibu, Apa-apan ini? Lalu apa yang berada di samping kiri wanita itu adalah ayahnya, lalu kakeknya. Hhhhh, ini direncanakan? Pikir Jamie.
“Katakan alasanmu kali ini?” desak Jamie pada Karina. Semuanya beralih pada Jamie yang tengah bicara serius dengan Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]
RomanceKetika sebuah rasa mengalahkan segalanya, maka yang tidak masuk akalpun akan berubah menjadi sesuatu yang sah. Cinta itu bukan hanya tentang mencintai atau dicintai namun lebih pada bagaimana kamu mendapatkan, menjaga dan juga mempertahankan. Kekuas...