Dengan wajah sangat amat kesal Karina mengikuti Jonathan untuk pergi ke pesta bisnis Kingdom-Golden. Ia heran, rasanya Jonathan sama sekali tidak memiliki rasa lelah sama sekali. Hampir sore ia pulang dari Italy, sekarang malamnya datang kepesta tidak penting bagi Karina. Meski dengan wajah kesal setengah mati, wanita itu tetap terlihat cantik hingga membuat beberapa orang pria terlihat curi pandang kearahnya. Ia mengenakan gaun hitam polos dan cukup terbuka hingga membuat Jonathan memberikan mantel dinginnya pada Karina.
Karina mengedarkan pandangannya. Ia fikir akan ada Gevano di sini, namun ternyata hanya harapan kosong saat ia bertemu dengan Zenos yang hanya membawa teman kencannya.
Jonathan sangat sibuk bicara tentang bisnis dengan beberapa kliennya. Karina yang mulai bosan tanpa sadar melepas lengan Jonathan yang sedang tadi digandengnya. Karina berjalan ke arah kolam renang yang terlihat sepi. Karina menghirup nafas dalam-dalam ketika ia sampai diluar. Tempat itu terlibat indah di mata Karina.
Sampai suara pecahan gelas dari samping mengalihkan perhatiannya. Dengan rasa penasaran tinggi, Karina berniat memeriksa tempat itu.
Matanya melebar ketika mendapati Orlando Jeams sedang berusaha kembali menuangkan wine ke dalam gelas yang lainnya. Karina berniat menjauh tapi niatnya kembali tertahan saat melihat Orlando justru limbung dan meletakan kepalanya diatas lantai. Dia sedang mabuk, fikir Karina.
"Don't go, please don't leave me ..." rancau Orlando entah pada siapa. Karina juga yakin jika Orlando tidak tahu dirinya berdiri tidak jauh dari Orlando.
Dia menangis. Orang yang beberapa waktu kemarin berniat membunuhnya sedang menangis. Nuraninya berontak keras ketika sekali lagi ia berniat untuk meninggalkan Orlando. Dengan langkah ragu Karina berjalan menghampiri Orlando. Mengapa pria itu tampak menyedihkan ketika seperti ini?
Tangan Karina terulur menyentuh ujung kepala Orlando dengan lembut. Orlando yang merasakan sentuhan dikepala mengandah memandang iris onyx Karina sendu. Entah sadar atau tidak, pria itu menyentuh tangan Karina dengan lembut, memaksa Karina untuk duduk dan Orlando meletakan kepalanya diatas pangkuan Karina. Ia bahkan sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya. Orlando menciumi punggung tangan Karina dengan penuh kerinduan, entah sebagai siapa Orlando mengira dirinya. Tapi yang pasti, sepertinya Orlando sangat menyayangi orang itu.
"Tenanglah, tidak ada yang meninggalkanmu ..." ucap Karina menangkan.
Perlahan Orlando mulai tenang. Melihat Orlando seperti ini membuat rasa kasihannya mulai menyeruak. Lama hingga Orlando justru jatuh terlelap dalam pangkuan Karina. Karina memperhatikan setiap detail wajah Orlando. Raut wajah damainya memaksa Karina mengingat Jonathan ketika pria itu sedang tertidur. Mereka bahkan memiliki garis rahang dan bentuk mata yang sama.
Mulai pegal setelah beberapa lama duduk Karina berusaha melepaskan tangannya yang digenggam oleh Orlando. Karina meletakkan kepala pria itu keatas lantai dengan penuh hati-hati.
"Why you here, Karina?" Karina tersentak kaget mendengar Orlando tiba-tiba membuka matanya. Jadi tadi itu dia tidak mabuk?
Karina mengedipkan matanya beberapa kali. Ia bingung harus menjawab apa pada Orlando. Pria itu nampak tidak suka dengan kehadirannya disini. Harusnya Karina tinggalkan saja tadi. Kalau begini, bagaimana jika nanti ia akan ditembak seperti saat itu?
"Emn, di dalam terasa sesak?" balas Karina.
"Jadi di sini tidak?" tukas Orlando lagi.
"Maybe ..."
"Dengar! Jangan katakan pada siapapun tentang apa yang kamu lihat hari ini, sebagai gantinya kamu lepas hari ini ..." wanti Orlando.
Apa masalahnya? Apa pria itu takut jika ada orang lain tahu tentang keadaannya beberapa saat lalu. Menyedihkan memang yang tadi itu. Dia sok berkuasa dengan segala keangkuhannya tapi yang tadi itu sangat menunjukan aslinya Orlando kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]
RomanceKetika sebuah rasa mengalahkan segalanya, maka yang tidak masuk akalpun akan berubah menjadi sesuatu yang sah. Cinta itu bukan hanya tentang mencintai atau dicintai namun lebih pada bagaimana kamu mendapatkan, menjaga dan juga mempertahankan. Kekuas...