Karina membalikkan badannya diatas ranjang. Ranjang ini terasa sangat luas untuknya. Jonathan sedang mandi, dan membuat Karina bosan sendirian di sini. Karina mengambil ponsel Jonathan yang berada di atas nakas. Wallpaper-nya masih foto selfie Karina.
“Dia selalu membosankan, tapi dia punya banyak kuota ...” gumam Karina tertawa penuh kemenangan.
Karina mengunduh beberapa aplikasi di ponsel Jonathan. Lalu membuka seluruh aplikasi yang diunduhnya itu dengan akun miliknya. Karina tampak sangat antusias melihat setiap postingan disana. Banyak sekali yang menurutnya terlihat lucu dan membuatnya tersenyum. Setidaknya itu dapat mengurangi apa yang sedang ia pikirkan.
Satu hal yang membuat senyumnya sedikit memudar dan tangannya berhenti men-scroll ke bawah.
Postingan foto dari Liam. Sebuah foto Liam yang duduk termenung di depan jendela. Wajahnya terlihat lelah, apalagi caption dan inisial K.K di bawahnya. Itu jelas untuk dirinya. Karina menghela nafas lelah. Mengapa Liam masih saja mengharapkan dirinya. Sebenarnya apa yang Sellyan kerjakan, apa dia tidak bisa membuat Liam melupakan Karina. Karina menarik scroll semakin kebawah. Ah, ia jadi kesal sendiri
Suara pintu mengalihkan perhatian Karina pada Jonathan yang berdiri di depan pintu yang terbuka. Wajah Karina memerah melihat tubuh berbentuk milik Jonathan. Mungkin benar ia sering melihat tubuh itu belakangan ini karena aktivitas bercinta mereka, tapi tetap saja Karina sama sekali belum terbiasa.
Jonathan menyeringai pada Karina yang berusaha memalingkan wajahnya ke arah lain. Astaga, padahal ia sudah memakai celana rumahannya.
“Kamu sudah sering melihat tubuh saya lebih dari ini, tapi kenapa kamu masih terlihat kaku ...” goda Jonathan.
“Siapa yang melihatmu? Aku tidak ...” elak Karina.
“Ah, begitu. kamu apakan ponsel saya?” tuduh Jonathan melihat ponsel pintarnya di tangan Karina.
“Hanya membuka Instagram ... “ jawab Karina jujur.
“Saya tidak punya aplikasinya ...” sanggah Jonathan.
“Aku baru mengunduhnya ...”
Jonathan menjatuhkan pantatnya disamping Karina. Karina masih berusaha menghidari tatapan langsung Jonathan. Sementara Jonathan terus berusaha mengintimidasi Karina dengan mata tajamnya.
“Terima kasih, ...” gumam Jonathan membuat Karina sedikit melirik kearahnya.
“Terima kasih untuk apa?”
“Untuk kemungkinan kamu sedang hamil ...” jawab Jonathan dengan senyum tulus. Karina memandang Jonathan tepat pada matanya.
“Kamu senang?”
“Tentu, ini lebih dari yang saya perkirakan ...” suara Jonathan bahkan terdengar sangat bahagia. Karina tersenyum samar. Dia senang melihat Jonathan bahagia. Tapi, Karina merasa masih banyak yang ia sangkalkan di hatinya. Karina pun sedang berusaha menerima jika nantinya ia memang hamil. Dan yang pasti, dia tidak akan melakukan hal bodoh yang akan membahayakan janin dalam kandungannya. Walau Karina masih belum merelakan masa mudanya untuk ia lepaskan, tapi ia bersumpah tidak akan menjadi ibu yang tega menyakiti anaknya sendiri.
“Aku juga bahagia ...” ucap Karina dengan senyum tipis dibibirnya.
“Kamu memang harus bahagia ...” Jonathan menarik tubuh Karina kedalam pelukan telanjangnya. Dengan sedikit ragu ia membalas pelukan Jonathan. Dalam hati ia berdoa, semoga keputusannya ini bukan sesuatu yang harus ia sesali di kemudian hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]
RomanceKetika sebuah rasa mengalahkan segalanya, maka yang tidak masuk akalpun akan berubah menjadi sesuatu yang sah. Cinta itu bukan hanya tentang mencintai atau dicintai namun lebih pada bagaimana kamu mendapatkan, menjaga dan juga mempertahankan. Kekuas...