LOVE-YA, OM!! CHAPTER 3B: BEGIN AGAIN

59.5K 2.5K 93
                                    

Rasa sakit itu kembali menyergap hati Karina. Airmatanya menetes dari tatapan terlukanya. Memori masa lalu penolakan Jonathan berseliweran dikepalanya. Ini terasa lebih sakit karena Jonathan seolah-olah kembali datang memasuki hidupnya. Belum lagi ada beberapa media yang bilang Jonathan telah menikah dan memiliki seorang putra yang tidak pernah dipublikasikan olehnya. Entah berita itu benar atau tidak, karena dari pihak Jonathan pun sama sekali tak ada yang mencoba mengkonfirmasi ataupun klarifikasi.

Ditatapnya jalanan ramai kota London. Pandanganya kosong, 'Jonathan bukan siapa-siapa ...' ia terus saja menekankan kalimat itu pada di otaknya. Tapi apa mau dikata Jonathan memang punya tempat tersendiri di hatinya.

Sepuluh menit berlalu. Karina turun di sebuah halte bus yang tidak jauh dari rumahnya. Karina bersyukur rumah orangtuanya berada di kawasan strategis dan kawasan menengah. Paling tidak, mereka cukup kaya sebagai penduduk pendatang yang tinggal di London. Ayahnya seorang Jaksa ternama dan disegani, ibunya seorang yang berposisi penting di sebuah perusahaan otomotif yang memiliki anak cabang di London. Dan kedua kakaknya? Leo sekarang sudah memiliki sebuah hotel mewah di London dan beberapa cabang di luar negeri. Lalu, Clara dia bekerja di kantor pusat Kingdom Group, perusahan milik Jonathan Louis dan Karina juga akan bekerja disana.

Bedanya jika di kantor lama ia hanya mengurusi beberapa hal soal properti maka di kantor pusat sepertinya akan lebih kompleks mengingat Kingdom Group tidak hanya bergerak di bidang properti saja namun mereka juga bergerak di bidang otomotif,  teknologi, investasi dan masih banyak lagi. Semuanya di bawah kendali seorang Jonathan Louis. Karina bahkan tidak yakin jika kekayaan Jonathan berada di posisi sepuluh menurut survei beberapa majalah bisnis. Karina yakin Jonathan itu jauh lebih kaya dibanding pendiri Facebook atau mungkin ia hanya selisih beberapa angka di bawah pendiri Microsoft. Bill Gates.

Dompetnya tertinggal dan hanya ada beberapa lembar poundsterling. Itulah alasan ia tak dapat memanggil sebuah taksi untuk melanjutkan perjalananya. Karina terpaksa berjalan hingga mencapai rumahnya, meski sudah dekat namun jika jalan kaki terasa cukup jauh. Ketika ia sampai ia menekan bel rumahnya dengan malas. Clara terlihat membukakan pintu untuknya. Ia menatap Karina dengan tatapan mengejek melihat keadaan adiknya.

“Apa kamu dipecat?” kata Clara dengan senyum mengejek dan nada dibuat-buat.

“Kamu terlihat senang ...” balas Karina sinis.

“Tentu saja, penderitaanmu adalah kesenanganku ...” lalu ia tertawa menakutkan didepan Karina. Karina memaksa masuk kedalam rumahnya. Clara masih belum bisa berhenti tertawa.

Ia berjalan menuju ruang keluarga di rumahnya. Sepertinya ada seseorang. Karina berjalan cepat kearah mereka. Liam Seen. Teman lamanya itu sedang berbicara santai dengan ibunya. Sedangkan ayahnya terlihat acuh dengan Liam. Leo juga sibuk dengan laptop dan beberapa dokumen di depannya. Karina tersenyum senang saat Liam memanggilnya mendekat. Karina meletakkan kardusnya disamping sang ayah, lalu memeluk Liam rindu.

“Kapan kamu kembali dari Las Vegas?” tanya Karina antusias. Liam tersenyum tulus pada Karina.

“Tadi siang. Ohya, ini hadiah yang kujanjikan untukmu ... Liam memberikan sebuah kotak kecil untuk Karina. Karina menatap kotak itu antusias.

“Liam juga memberikan Umma, Ayah, Leo dan Clara hadiah ...” kata Ahra memperlihatkan sebuah gelang emas putih pada Karina.

“Hah, pasti itu mahal?”

“Tidak juga, kebetulan aku sedang membintangi iklan sebuah perusahaan perhiasan dan perusahaan jam tangan ternama, mereka memberiku tiga set koleksi mereka, tidak mungkin aku memakai perhiasan wanita dan empat jam tangan sekaligus. Jadi lebih baik aku memberikan sebagai hadiah ...” jelas Liam tenang. Karina mengangguk mengerti, lalu mengambil kotak kecil yang Liam pegang.

LOVE-YA, OM!! [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang