2. Like a Shadow

4.7K 381 13
                                    

Ini sudah 3 bulan semenjak pemakaman tuan dan nyonya Kim, keadaan Taeyeon dan Miyoung semakin memburuk. Namun Miyoung bukan gadis yang gampang menyerah, ia terus berusaha mengambil hati Taeyeon agar unnienya itu mau berbicara lagi padanya, setidaknya memarahinya seperti dulu.

"Unnie hari ini akan turun hujan, ayo naik mobil saja" ajak Miyoung, namun seolah tak mendengar gadis itu tetap lanjut memakai mantel hujannya dan mengambil sepedanya, Miyoung merasa merindukan unnienya itu, rindu dimarahi, rindu ditatap sinis, bahkan ia rindu diusir oleh Taeyeon.

Miyoung merasa semua yang Taeyeon lakukan adalah demi kebaikannya, karna selama ini orang tua mereka terlalu memanjakan Miyoung dan Miyoung rasa Taeyeon tidak ingin dirinya menjadi gadis yang manja dan lemah. Dengan langkah gontai dan air mata yang menggantung di pelupuk mata Miyoung masuk kedalam mobilnya, ia rindu berbicara pada unnienya itu.

"Nona muda, setelah pulang sekolah ada meeting yang harus nona hadiri" ujar sekretaris pribadi tuan Kim yang kini membimbing Miyoung mengenal perusahaan.

"Ne kamsahamnida" jawab Miyoung lesu.

Miyoung sementara waktu mewarisi seluruh kekayaan keluarga Kim, namun hanya sampai Taeyeon mau menerima warisan yang eommanya berikan. Tuan Kim mewariskan seluruh asetnya pada Miyoung, sedangkan nyonya Kim mewariskan seluruh aset atas namanya kepada Taeyeon, namun Taeyeon dengan segala sifat keras kepalanya menolak itu semua dengan alasan biar saja Miyoung yang mengambil seluruh harta eommanya, ia yakin dirinya sebenarnya hanyalah anak pungut.

Memang semua pernyataan yang Taeyeon berikan sangatlah menyayat hati Miyoung, gadis itu tidak pernah berniat untuk menyakiti unnienya namun ntah apa sebenarnya yang dipikirkan Taeyeon sehingga menarik kesimpulan seperti itu.

Di sekolah saat jam istirahat, Miyoung selalu mengambil tempat duduk di meja belakang Taeyeon, jadi ia bisa memandangi punggung unnienya itu tanpa dimarahi. Kadang, ia sampai menahan air mata karna ia merasa rindu, sedih, dan kesepian. Seohyun pun tak luput dari air mata merasakan kesedihan Miyoung hanya bisa mengusap punggung Miyoung memberikan ketegaran. Seohyun tidak bisa lebih iba lagi pada Miyoung, gadis itu telah yatim piatu dan juga menerima hukuman yang berat dari kakaknya sendiri.

Miyoung merasa sangat terpuruk saat ini, sudah tidak ada appa yang bisa mendengar curhatannya lagi, tidak ada eomma yang akan memeluknya hangat seperti dulu, kini unnie keluarganya satu-satunya pun memusuhinya. Ia tidak hanya kehilangan keluarga, namun juga memikul beban perusahaan raksasa itu seorang diri. Untuk ukuran gadis berusia 16 tahun, Miyoung sudah jauh di ambang batas kebisaannya.

"Seohyun kau harus ikut denganku, kau jadi asisten pribadiku saja, kau mau tidak? Aku butuh teman, pun kalau kau mau kau bisa sesekali menginap di rumahku. Taeyeon unnie sering tidur di rumah Jessie unnie" Seohyun ingin sekali melakukan apapun untuk membuat Miyoung lebih baik, tapi sebelumnya ia harus membicarakan ini pada orang tuanya.

"Aku akan ikut ke kantor bersamamu hari ini, tapi untuk menjadi asisten pribadimu dan sesekali menginap aku akan bicarakan ini pada orang tuaku lebih dulu. Kwenchana?"

"Baiklah, gomawo Hyunie-ah" Miyoung memeluk Seohyun sahabat satu-satunya itu lalu menarik gadis itu untuk masuk mobil.

Sedangkan Taeyeon, hari ini ia akan menginap lagi di rumah Jessica. Sudah 5 hari ia menginap dan kadang sampai seminggu, ia hanya pulang untuk mengambil baju bersih dan menaruh baju kotornya di keranjang lalu pergi lagi.

"Ayo Sooyeon-ah sebentar lagi akan turun hujan, lihat langit sudah mendung" Jessica senang Taeyeon tidak lama dalam keterpurukannya, namun gadis itu menelantarkan hati adik manisnya.

"Baiklah" Jessica duduk di boncengan di belakang Taeyeon lalu memeluk pinggang gadis itu.

Tanpa Taeyeon ketahui di setiap skinship yang mereka lakukan membuat jantung Jessica serasa ingin melompat keluar, entah Taeyeon menyadarinya atau tidak selama ini Jessica memperhatikannya lebih dari yang sahabat lakukan.

[Completed] I Just Wanted You To Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang