Ia berlari begitu saja, minumannya pun terjatuh tak dipedulikannya. Ia sudah tak tahan, berminggu-minggu ia menahan rasa rindu ini. Kini rindunya ada di depan mata.
"Gomawo sudah sayang padaku, jeongmal saranghae unnie"
Ia melambat, kenapa gadisnya begitu bahagia disini tanpa sedikitpun ingat padanya. Dan apa-apaan ini, gadisnya mencium gadis lain di depan matanya.
"Sieun-ah.." panggilnya dengan suara bergetar. Gadis itu berbalik dan mendapati Somi tengah berdiri lemah di hadapannya.
"So-Somi.." gumam gadis yang dipanggil Sieun itu dengan ekspresi terkejut.
Somi berlari begitu saja meninggalkan Miyoung dan Taeyeon yang masih terkejut mendapati Somi berada di seoul. Miyoung hendak mengejar Somi namun sebuah tangan menghentikannya.
"Unnie lepas aku harus mengejarnya"
"Wae? Wae kau harus mengejarnya? Kau tidak sedang dalam sebuah drama Kim Miyoung"
"Aku harus bicara padanya unnie, lepas" Miyoung menghentakkan tangan Taeyeon dengan kasar lalu pergi mengejar Somi.
Miyoung pergi meninggalkan Taeyeon, mengejar Somi yang sepertinya salah paham. Taeyeon berdiri mematung di tempatnya, ia marah. Ia seharusnya murka dan memaksa Miyoung pulang. Ia tahu, gadis Somi itu pasti punya hubungan yang lebih dari kata dekat dengan adik tercintanya, gadis itu akan merenggut atmosfer Taeyeon cepat atau lambat.
~~~~~~~~~~~~~
"Kau kemana Somi" gumamnya menggigit kuku jarinya.
Miyoung sudah mencari kesana kemari, ia yakin Somi pasti sangat marah padanya. Ia lupa mengabari Somi bahwa ia akan menetap lebih lama di kota, pun ia bingung bagaimana mengatakannya. Akhirnya Miyoung menemukan Somi, ia sedang membantu appanya menaikkan barang keatas pick-up.
"Annyeonghasimnika ahjussi" sapa Miyoung pada appa Somi.
"Ah ye, Annyeong Sieun-ah. Kau juga sedang di sekitar sini ya, bagaimana keadaan unniemu?" Tanya appa Somi dengan ramah, sementara Somi pura-pura tidak melihat keberadaan Miyoung.
"Unnie sudah lebih baik sekarang, gomapsumnida sudah bertanya" jawab Miyoung dengan sopan.
"Kalau tidak keberatan dan jika diizinkan aku ingin mengajak Somi jalan-jalan sebentar ahjussi, bolehkah?" Miyoung seperti seorang kekasih sopan yang meminta izin pada calon mertuanya mengencani putri sematawayangnya.
"Ne tentu saja-"
"Appa perutku tidak enak, ayo kita pulang saja" mendengar perkataan Somi kening appanya berkerut, pasti ada masalah antara kedua gadis muda di depannya ini.
"Begitukah? Bagaimana kalau Sieun mengantarmu pulang? Appa akan ke tempat Bongsu dulu setelah ini, dan mungkin akan lama" ujar sang appa, beliau adalah bapak yang pengertian dan open minded. Ia tahu Miyoung pasti ingin menjelaskan sesuatu pada putrinya.
Somi hanya diam mendengar jawaban appanya, ia juga tidak mau terlalu kentara bahwa mereka sedang bertengkar, bisa-bisa appanya curiga lebih jauh. Namun ia juga gengsi meng-iya-kan ajakan Miyoung. Sampai sebuah van mewah berhenti di samping trotoar, keluarlah 2 orang pria dengan stelan hitam putih.
"Mari" ajak Miyoung dengan sopan.
"Hwaa Sieun-ah, kau benar-benar seorang putri hahaha aku hanya bercanda. Tolong jaga putriku nona muda Kim" setelah mengatakan itu appa Somi mengedipkan matanya pada Miyoung.
"Pasti ahjussi" setelah itu Miyoung masuk kedalam van lalu pergi dari jejeran kios itu.
Di perjalanan Miyoung bingung, dari mana ia memulai semuanya. Dan Somi pun tak kalah canggung berada dalam mobil semewah itu. Mereka sama-sama diam, suasana di dalam mobil benar-benar awkward.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] I Just Wanted You To Love Me
Fanfiction"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you to love me, and now I got more than what I'm asking for. Gomawo, kau akan selalu menjadi malaikatku. My Sweet Taetae... ((Yuri)) 17+