Pagi ini pagi yang damai seperti biasa setelah 2 hari Taeyeon pulang dari rumah sakit. Kondisinya juga sudah sangat stabil, malah melebihi stabil. Taeyeon benar-benar berubah 180 derajat, ia malahan lebih manja daripada adiknya. Seperti pagi ini, Miyoung harus sabar meladeni sifat unnie nya yang baru diketahuinya itu.
"Bangun atau aku siram?" Ancam Miyoung sambil menarik selimut yang membungkus Taeyeon.
"Shireo..." gumam Taeyeon menarik selimutnya agar tak lepas dari tubuhnya.
"Unnie ayo bangun, kau harus bangun pagi" paksa Miyoung sekali lagi.
"Gendong aku kalau kau mau" malah itu yang terucap dari bibir manis Taeyeon.
"Unnie kau berat, ayolah.."
Taeyeon masih tidak beranjak barang sesenti pun. Miyoung sudah pasrah membangunkan Taeyeon. Jessica bilang bahwa Taeyeon memang seperti itu di hari libur, jadi apa boleh buat. Miyoung kembali ke bawah mengambil sarapan untuk Taeyeon, lalu dengan nampan dibawanya ke kamar.
"Unnie ini sarapan" katanya lalu berjalan ke kamar mandi.
"Yah!" Pekik Taeyeon saat telapak tangan Miyoung yang dingin mengusap wajahnya.
"Bangun Taetae" Miyoung menepuk pantat Taeyeon.
"Kau jahat" kata Taeyeon dengan suara serak khas bangun tidur.
"Ayo cuci muka dan sikat gigi, sarapan di kamar saja dasar pemalas" Taeyeon menahan tangan Miyoung yang hendak berdiri dari ranjang.
"Suapiii" rengek Taeyeon. Miyoung hanya menggeleng heran, apa Taetae memang seperti ini aslinya? Sungguh dia sangat clueless tentang unnienya sendiri.
"Baiklah, cepat sana sikat gigi" perintah Miyoung.
Setelah Taeyeon kembali dari kamar mandi ia kembali duduk bersandar pada kepala ranjang. Miyoung seperti seorang ibu dengan sabar menyuapi Taeyeon yang sibuk dengan game di ponselnya.
"Terakhir unnie, ayo cepat kunyah yang di dalam mulut" ujar Miyoung saat Taeyeon terlalu serius sampai lupa dengan makanan di dalam mulutnya.
"Aa..." seru Taeyeon sambil menganga pada Miyoung. Miyoung tersenyum geli, beginikah Taetae yang seumur hidupnya sangat dingin padanya? Sungguh menggemaskan.
"Dasar choding" gumam Miyoung sambil memasukan suapan terakhir ke mulut Taeyeon.
Setelah selesai menyuapi anak slash unnienya itu, Miyoung kembali sibuk di dalam kamarnya. Sedangkan Taeyeon bermain Playstation di dalam kamarnya.
Sibuk masing-masing, akhirnya setelah berpuluh menit Taeyeon merindukan Miyoung lalu pergi mencari gadis itu."Myong-aaah.. eodiseo?" Soraknya keluar dari kamar.
"Di dapuur" balas Miyoung dari lantai satu.
"Sedang apa?" Tanya Taeyeon melihat Miyoung sibuk di dapur.
"Aku membuat jelly" jawabnya sambil terus fokus pada adonannya.
"Jjinja? Apa kau selalu memasak? Aku benar-benar tidak tau" kata Taeyeon antusias.
"Anni, aku hanya bisa membuat dessert"
Taeyeon mengambil duduk di depan mini bar yang langsung menghadap pada Miyoung yang sibuk membuat jelly itu.
"Banyak sekali" ujar Taeyeon, ia bertopang dagu sambil memandangi wajah yang ternyata dikaguminya itu.
"Ne" hanya itu jawaban Miyoung, Taeyeon mengerucutkan bibirnya.
"Setelah dingin kita sudah bisa memakannya" seru Miyoung puas melihat jelly nya sudah jadi dan tinggal didinginkan di kulkas.
"Jjinja? Huaa aku tak sabar ingin coba" seru Taeyeon tak kalah semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] I Just Wanted You To Love Me
Fanfiction"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you to love me, and now I got more than what I'm asking for. Gomawo, kau akan selalu menjadi malaikatku. My Sweet Taetae... ((Yuri)) 17+