Taeyeon membawa Miyoung ke kamarnya, mengambil handuk lalu mengeringkan tubuh Miyoung yang terkena hujan. Sebenarnya Miyoung tidak lebih basah dari dirinya, Taeyeon seperti baru saja mandi dengan baju lengkap.
Sejak ia sampai tadi Taeyeon menyadari bahwa Miyoung kian hari kian aneh. Gadis ini sangat takut gelap, gadis muda ini benci sendiri, gadis di depannya ini biasanya sangat periang, namun ia berubah. Taeyeon baru saja menemukannya duduk di kegelapan di sudut lantai dua rumah mereka, Miyoung tidak meminta siapapun untuk menemani nya akhir-akhir ini, dan sudah lama ia tidak melihat keceriaan di wajah Miyoung. Kenapa? Kenapa baru sekarang ia menyadari ini. Hati Taeyeon nyeri, ia merasa buruk lagi. Taeyeon berlutut di depan Miyoung yang duduk di tempat tidur, untung gadis itu hanya basah sedikit.
"Baby-ah.." panggil Taeyeon menatap mata Miyoung. Namun gadis itu melempar pandangannya jauh ke belakang Taeyeon.
"Bisakah tatap unnie sebentar? Unnie rindu Miyoung" ujar Taeyeon dengan lembut. Namun tak ada respon.
"Miyoung-ah, unnie berdosa?" Tanyanya.
Taeyeon tak lagi bersuara, ia menggenggam kedua tangan Miyoung berharap gadis itu bergeming untuknya. Airmata Miyoung jatuh lagi, itu menambah sesak di dada Taeyeon. Taeyeon merebahkan kepalanya di pangkuan Miyoung, di atas kedua tangan yang sedang digenggamnya.
"Mianhae Baby?" Bisik Taeyeon lalu mencium punggung tangan Miyoung.
Taeyeon berdiri dan berbalik, ia tidak pergi, Taeyeon hanya ingin mengambil baju ganti untuk Miyoung agar gadis itu tidak kedinginan. Saat sudah mendapatkan baju ganti Taeyeon berbalik, ia mendapati Miyoung terduduk di lantai dengan kepala tertunduk. Taeyeon menghampiri gadis itu dan duduk di depannya. Taeyeon mengelus kepala Miyoung lalu mengangkat dagu gadis itu. Akhirnya mata itu menatap tepat di mata Taeyeon, Taeyeon membalas Miyoung dengan senyum paling tulus yang ia punya.
"Unnie.." panggil Miyoung dengan suara serak.
"Kau basah.." gumam Miyoung memegang kerah kemeja kerja Taeyeon.
"Aku akan ganti setelah menggantikan baju mu, ayo berdiri?" Taeyeon memegang lengan Miyoung. Gadis itu malah menubruk Taeyeon lalu memeluknya dengan erat.
"Aku basah Baby, ayo lepas" pinta Taeyeon dengan lembut. Bukannya lepas, Taeyeon malah mendengar isakan Miyoung. Tak ada pilihan lain selain membiarkan gadis ini menyelesaikan tangisannya. Taeyeon membalas pelukan Miyoung, biarlah gadis ini basah, toh nanti akan ganti baju juga.
"Unnie sayang Miyoung, bisakah kita berbagi cerita?" Tanya Taeyeon. Miyoung menggeleng.
"Unnie benci Miyoung" gumam Miyoung. Taeyeon mengerutkan keningnya, selama dua tahun mereka baikan belum pernah ia mengatakan hal itu. Bahkan mengatakan tidak suka saja tidak pernah.
"Kenapa bilang begitu? Unnie sayang kok" sahut Taeyeon.
"Unnie benci Miyoung.." gumam Miyoung kembali. Kali ini Taeyeon hanya diam, mungkin adiknya ini ingin menyampaikan perasaannya.
"Unnie jahat pada Miyoung.." Miyoung terisak kecil.
"Unnie pasti benci Miyoung.." Taeyeon-ah masih diam, ia tak habis pikir dengan pernyataan Miyoung.
"Unnie selalu buat Miyoung sedih.."
"Unnie tidak peduli Miyoung sakit" Taeyeon langsung memeriksa kening Miyoung, memang agak hangat, tapi itu karna tangannya masih dingin karna masih belum ganti baju.
"Miyoung apa? Mau ke rumah sakit hm? Maaf unnie tidak tau kalau Miyoung sakit" ujar Taeyeon sangat pelan.
"Andwe, dokter tidak akan bisa buat ini sembuh" jawab Miyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] I Just Wanted You To Love Me
Fanfiction"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you to love me, and now I got more than what I'm asking for. Gomawo, kau akan selalu menjadi malaikatku. My Sweet Taetae... ((Yuri)) 17+