Hari-hari Taeyeon dan Miyoung berlanjut, mereka semakin bahagia setiap harinya. Semakin dekat semakin intim, intim? Ntahlah tapi jangan berfikiran yang macam-macam dulu. Taeyeon tentu sadar batasan mereka sebagai kakak dan adik, walaupun tetap kalau untuk sekedar mencium bibir Miyoung ia tidak akan bisa tahan untuk tidak melakukannya. Ya, Taeyeon sudah maju selangkah, ia sudah berani mencium Miyoung dengan leluasa tepat di bibir gadis yang lebih muda.
"Taeng baca lagi laporanmu itu, dari tadi tidak tersentuh sedikitpun" omel Jessica melihat Taeyeon asik dengan ponselnya.
"Iya sebentar lagi, nanti aku kalah dan turun rank Sooyeon-ah" bantah Taeyeon. Kini ia sedang duduk di sofa ruang santai, Jessica sedang menunggu Yuri dan Miyoung sedang mengerjakan PR di permadani.
"Baby-ah, sudah selesai PR mu?" Tanya Taeyeon.
"Aish kerjakan saja laporanmu!" Pekik Jessica.
"Ck iya iya sedikit lagi Sica baby"
"Siapa yang kau panggil Sica baby?" Suara Yuri tiba-tiba muncul.
"Tentu saja Sooyeon istriku yang paling cantik ini" goda Taeyeon santai.
"Aish!" Yuri hendak menjitak kepala Taeyeon tapi tangan Jessica melerainya.
"Biarkan saja, ayo kita pergi" ajak Jessica.
"Awas kau pendek!" Geram Yuri lalu mengikuti Jessica yang menarik tangannya keluar dari rumah itu.
"Unnie.." panggil Miyoung.
"Wae..?" Sahut Taeyeon.
"Kapan kau akan membaca laporan itu?" Tanya Miyoung namun matanya tetap kearah buku.
"Kalau kau beri aku satu ciuman" jawab Taeyeon enteng.
"Kau bohong, kalau sudah aku beri pasti kau akan mencari alasan yang lain" Taeyeon mempoutkan bibirnya, ia selalu ketahuan Miyoung.
"Anni aku janji, tapi biarkan aku selesaikan war ini sekalii saja ya" kata Taeyeon menawar.
"Geure" sehabis Miyoung mengatakan itu hanya suara berisik ponsel Taeyeon yang memenuhi ruangan di lantai 2 itu.
"Aarrgh.." geram Taeyeon membanting ponselnya di sofa.
"Sudah kalah kan, sana kerjakan laporan itu" suruh Miyoung.
"Mana ciumanku?" Tanya Taeyeon.
"Aih masih mau cium eoh?" Nada Miyoung terdengar sinis.
"Wae? Kan aku sudah bilang iya tadi"
"Aku tidak akan berikan, enak saja cium-cium"
"Kenapa anak kodok ini? Biasanya juga cium kok" gerutu Taeyeon dalam hati. Ia jadi mogok kerja, lalu direbahkannya badannya di sofa.
"Kenapa rebahan? Sana kerjakan laporannya" Taeyeon tidak menjawab, ia malah menutup matanya. Tak lama ia merasakan benda lembut mendarat di bibirnya, menempel sangat lama. Taeyeon melumatnya sambil tersenyum.
"Sudah" ketus Miyoung setelah melepaskan bibirnya.
"Ish!" Kesal Taeyeon.
"Kau minta satu ciuman, sudah aku beri kan? Sudah sana kerja. PR ku hampir selesai" Taeyeon mengintip buku PR Miyoung. Tampaknya memang akan selesai.
"Baiklah baiklah" gumam Taeyeon. Ia mulai mengambil salah satu laporan yang akan diperiksanya, ia berkutat dengan kertas-kertas itu dengan sangat serius. Miyoung yang selesai mengerjakan PR merapikan buku dan alat tulisnya lalu masuk kedalam kamar.
Beberapa jam kemudian, Taeyeon selesai dengan laporannya. Ia melihat sekitar ternyata sudah sepi, Miyoung juga sudah kabur. Aih mengapa ia jadi kangen Miyoung, padahal hanya memeriksa laporan sebentar saja. Taeyeon merapikan kerjaannya dan meletakkannya di ruang kerjanya, lalu berkeliling mencari keberadaan tambatan hatinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] I Just Wanted You To Love Me
Fanfic"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you to love me, and now I got more than what I'm asking for. Gomawo, kau akan selalu menjadi malaikatku. My Sweet Taetae... ((Yuri)) 17+