"Huaahh..." Miyoung meregangkan badannya, ini sudah mulai musim dingin namun belum musim salju. Miyoung bangkit dari selimutnya dan melipat benda menghangatkan itu."Waah sudah tambah dingin" seru Miyoung, ia pergi membasuh muka dan menggosok gigi.
Begitu dingin suhu pagi itu, padahal belum lagi turun salju. Setelah selesai membersihkan diri ia lanjut membuat sarapan sebelum memulai aktivitas hari ini.
Kehidupan Miyoung begitu normal dan berjalan dengan baik. Sering mengganggu para orang tua bekerja, membantu mereka, dan menjalin hubungan dengan baik dengan warga kampung di situ.
Miyoung cukup terkenal karna sering jalan-jalan pagi di sekitar rumah-rumah warga, terkadang orang akan memanggilnya untuk mampir untuk mendapatkan cemilan bersama.
Meskipun ia terkadang masih suka rindu dengan Taeyeon, tapi ia menepis pikiran itu. Miyoung tidak ingin menjadi cengeng, jauh dari Taeyeon harusnya tidak masalah mengingat ini adalah sesuatu yang memang Taeyeon inginkan, menjauh darinya. Miyoung juga berharap Jessie unnienya tidak ricuh dengan Taeyeon.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Sieun-ah! Kau sudah buat sarapan belum?" Sorak Dongjun
"Sudah samchon duduk saja di depan meja, aku sedang memindahkannya ke mangkuk" jawab Sieun, lalu muncul dari belakang dengan nampan berisi mangkuk-mangkuk
"Aish kau ini, suka sekali berteriak pada Sieun" halmoni menepuk lengan Dongjun.
"Dia itu sebenarnya anak nakal eomma, di dekat eomma saja sok manis begitu. Dulu waktu tinggal berdua saja denganku, dia mana mau menurut denganku" kadu Dongjun pada eommanya.
"Tidak benar halmoni, samchon yang cerewet sekali, halmoni dengar sendiri kan? Aku sudah memasak tapi dia tetap saja berteriak" sela Sieun membela diri.
"Iya, sudah sana sisir rambutmu dulu baru kita makan bersama" suruh halmoni melihat rambut bangun tidur Sieun.
Mereka makan dengan diam, hanya suara sumpit beradu dengan mangkuk yang terdengar di ruangan itu. Sieun sudah bersiap dengan seragamnya hendak ke sekolah, hari ini hari terakhir sebelum libur musim dingin.
"Musim dingin nanti libur sekolah kan?" Tanya Dongjun.
"Ne" jawab sieun singkat.
"Kalau begitu saat tidak sekolah nanti kau akan membantuku di sawah"
"Andwe, aku akan berladang dengan halmoni, kan halmoni?"
"Iya dia akan membantuku, kau ke sawah saja sendiri" halmoni selalu saja di pihak Sieun.
"Geunde eomma, mengangkut itu akan lama sekali jika sendirian"
Eommanya tidak mengacuhkannya dan menyelesaikan makannya. Sieun mulai membereskan meja makan kecil mereka tanpa mengacuhkan Dongjun.
"Sebenarnya siapa yang anaknya disini" gerutu Dongjun mengguman kecil.
Sieun dan halmoni pergi ke ladang berdua, mereka mulai memanen kubis dan segala macam sayur. Sebelum ke sekolah Sieun akan membantu halmoni sebentar. Ini sudah musim dingin, sebentar lagi akan turun salju jadi mereka harus memanen.
"Kenapa kau tidak mau membantu samchonmu itu Sieun-ah?" Tanya halmoni sambil memasukkan sayur ke gerobak.
"Dia cerewet, aku jadi malas" jawab Sieun.
"Tapi biar begitu dia itu menyayangimu, kau tahu kan?"
"Iya aku tau, tapi aku tidak tahan mendengar ocehannya padahal belum tentu aku melakukan salah, dia seperti yeoja saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] I Just Wanted You To Love Me
Fanfiction"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you to love me, and now I got more than what I'm asking for. Gomawo, kau akan selalu menjadi malaikatku. My Sweet Taetae... ((Yuri)) 17+