7. Unpredictable Kim

3.5K 349 32
                                    

"Makan lah Taeng kau sudah sangat kurus. Aku tau yang kau lakukan ini tidak sepenuhnya kau inginkan, kau ingin Miyoung disini bukan?" Jessica selalu menyempatkan diri menjenguk Taeyeon pulang sekolah, karna Taeyeon selalu langsung pulang sedangkan ia harus menunggu Miyoung keluar dari kelasnya.

Miyoung sedang berada di ruang kerja Taeyeon sekarang, dia memeriksa seluruh berkas yang belum dikerjakan Taeyeon. Jessica menyarankan ia kembali bekerja, mengurus perusahaan masing-masing akan memudahkam kehidupan Taeyeon. Namun Miyoung masih memikirkannya, ia tidak ingin unnienya berpikir bahwa ia ingin menguasai semuanya karna memang warisan yang diterimanya berkali-kali lipat lebih banyak dari Taeyeon.

Biasanya Miyoung hanya akan menunggu di mobil karna Jessica tidak begitu lama mengurus Taeyeon, tapi ia merindukan berada di mansion besar itu, tempat ia mengabiskan masa kecil hingga remajanya sebelum pindah ke rumah Jessica.

"Soal makan aku akan makan, soal perusahaan biar aku itu menjadi urusanku" Taeyeon merebut mangkuk sup di tangan Jessica dan mulai melahapnya.

"Kau memang sangat keras kepala, kau ini sakit karna tidak istirahat dan selalu bekerja. Belum lagi kau juga harus bersiap untuk ujian, lagipula kita sama-sama tau bahwa SM atas nama Kim Miyoung" oceh Jessica, Taeyeon memutar matanya malas.

"Dimana adikmu itu?" Tanya Taeyeon.

"Kau merindukannya? Akan aku panggilkan-"

"Tidak perlu, aku hanya bertanya" Taeyeon berdiri dan mengambil minum di nakas samping tempat tidurnya.

"Keras kepala" gumam Jessica yang masih bisa didengar Taeyeon.

"Yasudah aku pulang, aku kesini hanya memastikan kau memakan makananmu, Miyoung sudah lama menunggu"

"Bisakah kau menginap? Biar anak itu diantar oleh orang ku, aku merindukanmu Sooyeon-ah" Taeyeon memeluk Jessica dari samping membuat Jessica menahan napasnya.

"Tidak bisa Taeng, Aku harus menemani Miyoung tidur. Eomma dan daddy sedang tidak di rumah" Jessica melepaskan tangan Taeyeon membuat Taeyeon menatapnya kecewa.

"Bagaimana denganku? Aku juga sendiri, bahkan rumah ini terlalu besar untukku sendiri" protes nya posesif.

"Kau sadar itu tapi selalu berusaha menyingkirkan Miyoung, sudahlah Taeng, aku janji akan ke restoran Jepang dengan Miyoung. Cepatlah sembuh total, atau biarkan Miyoung kembali bekerja" Jessica berjalan kearah pintu dan memutar knopnya, menatap Taeyeon sejenak lalu menutup pintu itu kembali menyisakan Taeyeon dan pikirannya.

"Aku tidak tau cara memulainya Sooyeon-ah, aku juga ingin hidup bahagia, but how?" Gumam Taeyeon menatap layar ponselnya.

~~~~~~~~~~~~

Pagi ini Taeyeon berangkat sekolah dengan malas, bukan pagi ini saja tapi nyaris setiap pagi. Karna merasa sedikit lebih mendingan Taeyeon memutuskan untuk mengendarai sepedanya lagi, walaupun sudah diwejang oleh asistennya namun Taeyeon adalah Taeyeon, keinginannya tidak terbantahkan.

Memasuki gerbang sekolah banyak siswi yang berbisik memandangnya dan siswa pun tak kalah heran melihat Taeyeon, 'wajahnya sedikit ramah' itu yang orang ributkan.

"Hai Taeng, kau sudah sehat?" Jessica mendekati Taeyeon yang sibuk merantai sepedanya.

"Tumben kau sendiri" ujar Taeyeon tanpa menjawab pertanyaan Jessica.

"Miyoung sedang rapat komite, rapatnya pagi ini dengan seluruh donatur" jawab Jessica, Taeyeon mengangguk-angguk.

Mereka berjalan bersama menuju kelas, Yuri sedang berjalan dengan Sooyoung yang memeluk banyak makanan dari arah kantin sedikit mempercepat langkah mereka melihat Taeyeon berdampingan dengan Jessica.

"Kau terlihat baikan, mau satu?" Tawar Sooyoung menyodorkan camilannya.

"Tidak terimakasih" tolak Taeyeon sopan.

"Kau jadi sedikit pendiam, sopan, dan sibuk semenjak mejadi CEO, kami kangen hang out denganmu Taeng" kata Yuri yang duduk memutar bangkunya ke belakang, mereka berkumpul di meja Taeyeon.

"Kita bisa keluar malam ini, aku sudah bukan CEO lagi, Miyoung sudah kembali bekerja" sahut Taeyeon.

"Kau melakukannya?" Tanya Jessica.

"Yang kau bilang ada benarnya, sebaiknya kami mengurus perusahaan masing-masing" Taeyeon meneguk mineral yang dibawa Sooyoung.

"Pembicaraanmu juga berubah, dulu kau hanya membicarakan party dan pria pria hot dan gadis gadis sexy ahaha" kata Yuri yang mendapat tamparan di lengan nya.

"Aku tak menyangka akan berteman dengan para kim yang luar biasa ini, CEO? ayolah itu pekerjaan impian" Celoteh Sooyoung.

"Haha itu tidak ada apa-apa nya Soo, itu hanya warisan. Lebih keren lagi kalau aku yang membangunnya" ujar Taeyeon merendah, berkumpul dengan teman-temannya ini membuatnya hidup kembali.

~~~~~~~~~~~~~~~

"Baiklah kita cukupkan rapat sampai disini, saya harap hasil keputusan tadi bisa diterima dengan baik, selamat siang" gadis 16 tahun itu menutup rapat dengan baik.

Semua orang keluar dari ruang rapat dan berbincang, ada yang terkagum dengan kepiawaian gadis itu memimpin rapat, ada yang merasa sedikit ragu karna pemimpin rapat adalah seorang yang mereka sebut anak kecil.

Miyoung membereskan berkasnya dibantu oleh Seohyun, asisten pribadinya. Ya, Seohyun menerima tawaran Miyoung beberapa bulan lalu untuk menjadi sekretaris dan asisten pribadi Miyoung.

"Miyoung-ah apa kita akan masuk ke kelas?" Tanya Seohyun informal karna hanya tinggal mereka berdua di ruangan itu.

"Mungkin tidak, setelah makan siang kita harus ke kantor, ingat ini hari pertama kita kembali ke kantor, kita harus memeriksa apa saja yang Teatae unnie kerjakan beberapa bulan ini" sahut Miyoung lalu berjalan keluar.

Mereka duduk di kantin, dengan pakaian kerja seperti itu statusnya bukanlah siswi melainkan CEO, para siswa dan siswi lewat sambil menatap mereka, ada juga yang menyapa mereka canggung.

"Sajang-nim" sapa beberapa dari mereka sambil menundukkan kepala.

"Ye ye" balas Miyoung tak kalah formal, dia memandang lucu orang orang yang berlalu lalang menyapanya.

"Miiii" panggil seseorang manja, lalu memeluk Miyoung dari belakang.

"Unnie, hari ini aku akan pulang dengan mobilku, setelah ini aku akan ke kantor mungkin akan pulang malam" ujar Miyoung sambil mengusap tangan Jessica yang melingkar di lehernya.

"Boleh kami bergabung? Makan disini dengan Sajang-nim dan sekretarisnya yang cantik" tanya Yoona menggoda Seohyun.

"Jangan merayu di depanku unnie" balas Miyoung, lalu mereka semua duduk di meja yang sama, tak terkecuali Kim dingin yang duduk di sebrang Miyoung.

Mereka bercanda dan tertawa lepas meski Miyoung dan Seohyun tak menggunakan seragam sekolah, terasa sangat akrab diantara mereka meski Miyoung dan Seohyun adalah siswi tahun satu karna memang mereka sudah dekat dari awal.

Tak ada yang menyadari bahwa seseorang tidak fokus pada lelucon yang dibuat Hyoyeon dan kawan-kawan, mata tajam itu mencuri pandang dan kadang menatap Miyoung dengan lamat seperti ingin mengajak ngobrol tapi tak berani.

"Yah! Adikmu itu bisa beku kau tatap seperti itu" suara Sooyoung mengagetkannya.

"Umm unnie jika kau tak nyaman aku dan Seohyun bisa langsung berangkat ke kantor sekarang" Miyoung membereskan kertas dan mapnya begitu juga Seohyun.

"Tak perlu" Taeyeon menahan tangan Miyoung yang sibuk membereskan barangnya diatas meja.

Suasana jadi hening, mereka saling menatap tak dapat diartikan, tangan Taeyeon masih menahan pergelangan tangan Miyoung membuat semua menahan napasnya, apa sebuah perkelahian lain atau sesuatu yang lebih menarik dari biasanya?

################

[Completed] I Just Wanted You To Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang