"Dia sudah besar sekarang" gumam Taeyeon dengan pandngan menerawang. Heechul tentu tidak mengerti kenapa Taeyeon berkata demikian, dalam paradigma apa gadis tempramen ini bicara seperti itu?
"Dia sudah bisa jatuh cinta sekarang, menyukai seseorang, mungkin ia juga akan menjaga orang itu dengan baik"
"Kwenchana?" Hanya itu yang dapat Heechul katakan. Ia tau betul bagaimana perasaan gadis yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya itu terhadap seorang Kim Miyoung.
"Aku akan berusaha sebaik mungkin" jawab Taeyeon lemah.
"Tidak begini sikap orang yang baik-baik saja" Heechul menatap Taeyeon dengan was-was, ia tau betul Taeyeon sangat ingin melempar botol di tangannya ke sembarang arah.
"Sebaik-"
"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" Bentak Taeyeon dengan wajah dan mata yang merah. Heechul terdiam tak percaya, Miyoung barbie polosnya bercinta?
"Bagaimana perasaanku melihat itu, kau bisa bayangkan? Hatiku seperti hancur berkeping-keping dan tak akan bisa kembali lagi utuh. Kenapa tuhan selalu membuatku sakit? Kenapa bukan sakit-sakitan saja? Kenapa selalu saja membuatku gila dengan semua ini?" Racau Taeyeon sudah banjir oleh airmata. Heechul hanya bisa menatapnya, Taeyeon tak akan bisa disentuh jika seperti ini, bahkan untuk seorang Jung Jessica.
~~~~~~~~~~~~~~
[Flashback]
Taeyeon dengan hati yang lumayan lega melangkah keluar dari mobilnya, setelah menerima ceramah Jessica ia memutuskan untuk pulang. Benar juga yang Jessica bilang "jika sayang tunjukkan, jika ingin menolak perasaan itu seharusnya jangan siksa dia lagi dengan kembali menjauhinya". Ia tak ingin melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, karna dia manusia, bukan keledai.
Taeyeon membuka pintu rumah besar itu dengan ringan, beberapa maid dan pekerja di rumah itu membungkuk ketika berpapasan dengannya. Taeyeon memutuskan untuk mandi berendam malam ini, ia hendak membuka pintu kamarnya sebelum berhenti karna mendengar suara-suara aneh dari kamar di sebelahnya.
Taeyeon tidak bisa tidak penasaran, suara itu sangat janggal apalagi berasal dari kamar Miyoung. Bagaimana tidak, Taeyeon tentu sangat familiar dengan suara ini. Itu suara desahan. Bagaimana bisa ia mendengar desahan dari kamar tidur Miyoung? Walaupun sangat samar namun suasana rumah yang selalu hening membantunya mengenali suara bercinta itu dengan jelas.
Taeyeon semakin menempelkan telinganya di pintu kamar Miyoung. Darahnya berdesir, jantungnya bekerja sangat keras. Kepalanya seperti dihimpit berton-ton batu. Apa yang adiknya itu lakukan di dalam sana? Menonton video porno? Apa bercinta?. Tentu Taeyeon sangat penasaran, perlahan dibukanya pintu putih itu dengan sangat hati-hati.
Matanya seperti lumpuh, badannya kaku, sekujur tubuhnya dingin. Apa yang baru saja ia lihat? Adik kecilnya dan gadis itu bertelanjang bulat sambil saling menggesek? Ya tuhan, Taeyeon tidak bisa lebih gila lagi dari ini. Setelah ditutupnya pintu itu, Taeyeon dengan berang menyambar kembali kunci mobilnya yang terletak di meja hias di depan kamarnya.
[Flashback end]
~~~~~~~~~~~~~
"Bagaimana bisa aku mencintai dia? Dia adikku, kami berbagi darah yang sama. Apa yang salah denganku ini, ada apa denganku, aku pasti sudah gila. Apa tuhan mengutuk ku karna sudah menjahati Miyoung selama bertahun-tahun? Apa boleh aku perbaiki dari awal? Aku akan lebih baik lagi padanya, aku janji. Aku tidak akan cemburu lagi ketika semua orang senang padanya" Taeyeon menarik ingusnya sambil terus terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] I Just Wanted You To Love Me
Fanfiction"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you to love me, and now I got more than what I'm asking for. Gomawo, kau akan selalu menjadi malaikatku. My Sweet Taetae... ((Yuri)) 17+