"Sini unnie peluk" Pinta Jessica begitu melihat Miyoung mendekat, Miyoung dengan senang hati berhambur ke pelukan unnie favorit nya itu."Unnie, pelukanmu hangat seperti eomma" Miyoung tersenyum dan menatap wajah anggun Jessica.
"Benarkah? Kalau begitu aku akan lebih sering memelukmu mulai sekarang" melihat kedekatan adik sematawayangnya itu dengan Jessica membuat Taeyeon sedikit tidak senang. Sebenarnya dari dulu ia tidak sepenuhnya membenci Miyoung, namun ia sembunyikan tidak sukanya itu dengan sikap dinginnya yang santai membaca buku.
"Aww kalian benar-benar sweet seperti adik kakak sungguhan" ujar Sunny dengan kagum.
"Aku memang sudah menganggap Jessie unnie seperti kakakku sendiri" jawab Miyoung.
"Sepulang sekolah aku boleh mampir ke rumah Jessie unnie kan Teatae unnie? Aku rindu daddy dan eomma" izin Miyoung pada Taeyeon yang dibalas deheman oleh Taeyeon.
"Memang kau tidak bekerja?" Tanya Sooyoung.
"Mungkin aku akan ke kantor sebelum jam pulang"
"Kau akan menginap di rumah Sooyeon atau pulang ke mansion itu pilihanmu, jika kau ke pulang diatas jam 6 lebih baik tidak usah pulang ke mansion lagi" Taeyeon berdiri lalu meninggalkan meja kantin yang biasa mereka gandrungi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Apa ada yang terjadi?" Tanya Jessica menemui Taeyeon di rooftop, tempat yang dilarang Taeyeon untuk semua orang kunjungi kecuali dirinya.
"Apa?" Taeyeon melepas sebelah earphonenya lalu menatap Jessica.
"Setelah kau menjemputnya malam itu kalian jadi agak aneh, bukannya tambah dekat kau malah mulai bersikap seperti dulu lagi padanya"
"Anni, siapa bilang" jawab Taeyeon cuek.
"Kenapa sih kau harus selalu berpura-pura di depanku? Kau tidak menganggapku ada selama 18 tahun ini?" Jengah Jessica.
"Mungkin ini memang gayaku, aku ini ya seperti ini, jika menurut kalian aku bisa berubah ya mungkin kalian saja yang harusnya mulai membiasakan diri" jawab Taeyeon.
"Ada apa malam itu? Apa Miyoung membuatmu marah?"
"Hm" Taeyeon kembali menyilangkan tangannya didepan dada lalu menutup matanya.
"Bisa kau lebih jelas? Biar aku bisa mengetahui dengan pasti ada apa dengan adikku Jung Miyoung itu!?" Jessica dengan sengaja mengganti marga Miyoung untuk memancing Taeyeon.
"Dia Kim Miyoung!" Taeyeon berdiri hendak meninggalkan Jessica.
"Apa kalian bertengkar? Katakan padaku apa kau membuatnya menangis lagi?"
"Apa pedulimu" jawaban Taeyeon membuat Jessica geram.
"Apa peduliku? Apa pedulimu terhadap gadis yang kau panggil Kim Miyoung itu?! Bahkan membuatnya tersenyum senang pun kau tidak pernah, kau hanya membuatnya menangis sepanjang waktu, membuatnya terluka dan membiarkan ia melewati masa kelam yang dialaminya sendirian. Lalu kau tanya apa peduliku? Sudah pasti aku lebih peduli dan lebih menyayangi Jung Miyoung ku itu daripada kau Kim Taeyeon yang terhormat"
"Cukup Jessica! Tinggalkan adikku sendiri!"
"Aku tidak akan meninggalkannya seperti kau meninggalkannya, dia adikku, aku akan melindunginya dari kau dan semua bandit yang ingin menodai-" Jessica seperti keceplosan, ia terdiam lalu berjalan meninggalkan Kim Taeyeon itu.
"Apa sebenarnya yang terjadi?" Gumam Taeyeon.
Tak ada yang tau selain benda mati yang berada di rooftop itu, bagaimana gusarnya Taeyeon memikirkan kalimat tak selesai milik Jessica jung, bandit? Menodai Miyoung? Masa kelam? Aku juga terpuruk disini asal gadis itu tau. Taeyeon tidak senang dengan perkataan Jessica, ia membanting kayu lapuk bekas kursi yang sudah tak terpakai di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] I Just Wanted You To Love Me
Fanfiction"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you to love me, and now I got more than what I'm asking for. Gomawo, kau akan selalu menjadi malaikatku. My Sweet Taetae... ((Yuri)) 17+