"Geunde-"
"Tidak ada tapi tapian! Jika kau ingin tinggal disana maka tinggal saja sana sama unniemu, jangan pernah injakkan kaki di rumahku lagi" Taeyeon membentak Miyoung yang dari tadi bertanya kenapa malam ini tidak boleh menginap.
"Baik, jika unnie mau begitu, unnie memang tidak pernah menginginkan kehadiranku, harusnya aku sadar sejak lama" Miyoung berjalan keluar rumah tidak menghiraukan panggilan tuan Song.
"Biarkan saja anak pembangkang itu, biar dia tinggal dengan orang yang dia mau" kata Taeyeon saat menaiki tangga.
"Non besar" panggil tuang Song, Taeyeon berhenti tanpa menoleh ke belakang.
"Nona muda sejak kecil menyayangimu, menginginkan kasih sayangmu. Maaf jika saya lancang, tapi non besar sendiri yang mendorong nona muda dari hidup anda ketika gadis itu sangat mengidolakan kakaknya. Ini hanya perkataan seorang tua, tapi wajar jika nona muda jengah diperlakukan seperti itu terus"
~~~~~~~~~~~~~~~
"Sial, aku tidak membawa ponsel, aku akan kemana? aku kan tidak tau jalan ke rumah Jessie unnie" Miyoung mulai cemas karna tidak tau akan kemana dan tidak bawa apapun.
Kaki Miyoung terus melangkah sampai ke sebuah taman yang agak jauh dari rumahnya, ia sudah ada di komplek apartemen gedung 7, yang ia tau apartemen Jessica gedung 3 tapi ia tidak tau arahnya kemana.
"Hai gadis kecil..."
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Apa aku sudah keterlaluan?
Apa aku terlalu takut untuk memulainya?
Tapi tuang Song itu cerewet sekali
"Nona muda tidak pernah ingin menyusahkanmu, ia selalu melakukan apapun yang non besar katakan, itu karna ia ingin non besar menerimanya, ingin non besar bisa tersenyum padanya"
Kalau dipikir-pikir terakhir kali aku tersenyum padanya itu 12 tahun yang lalu
Aarrgghh ini rumit, tidak semudah itu berbaikan dengan Miyoung
Ini aneh, ini tidak mudah
Tapi kasian dia jika aku terus seperti ini
Aku tidak akan kuat terus bersikap manis padanya, dia pasti akan tersenyum padaku dengan sangat menggelikan, itu membuatku tidak nyaman
"Non besar, nona muda hilang" tuan Song bersorak dari luar kamar.
"Mwo?!"
~~~~~~~~~~~~~~~
3 hari kemudian..
"Andwe, aku tidak akan ke sekolah lagi" tolaknya, disilangkannya kedua tangannya di depan dada.
"Kau ini, yasudah itu juga bukan urusanku, kau juga yang akan bodoh" lelaki itu berjalan melanjutkan pekerjaannya.
"Aku juga mau bekerja, untuk apa sekolah kalau aku bisa kerja cari uang"
"Kau ini bisa kerja apa dengan badan kurus begitu, hah? Sudah sana jangan merepotkan"
~~~~~~~~~~~~~~~~
"Sudah cari di seluruh kota?"
"Sudah non besar"
"Pabo! Itu berarti kalian belum menyisir seluruh kota, cari lagi yang benar!" Bentak Taeyeon, Jessica dengan setia meraung di sebelahnya.
"Hentikahlah tangismu itu Sooyeon-ah, kau membuatku pusing" kesal Taeyeon.
"Apa kau bilang? Kau itu punya perasaan tidak sih, adikmu 2 hari hilang dan kau masih bisa menyuruhku diam? Kim Taeyeon pabo! Dia itu adikmu, satu-satunya keluarga yang kau punya, kau seharusnya menjaganya dan menyayanginya, bukan mengusirnya seperti itu" Jessica sudah tidak tahan lagi dengan sikap Taeyeon yang tidak peduli pada Miyoung, ingin rasanya ia menampar wajah dingin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] I Just Wanted You To Love Me
Fanfiction"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you to love me, and now I got more than what I'm asking for. Gomawo, kau akan selalu menjadi malaikatku. My Sweet Taetae... ((Yuri)) 17+