Scene 1-2: Prologue

5.9K 57 7
                                    

1 EXT. KEDIAMAN KELUARGA - TENGAH MALAM - 1988

FADE IN:

ZOOM IN:

Tampak sebuah rumah berlantai satu yang tidak luas. Suasana sepi; pintu dan jendela rumah tertutup rapat.

SUPERIMPOSITION: 1988

INSERT:

SEORANG SUAMI 29 TAHUN (saat ini hanya tampak punggung, tubuh bagian samping, serta bagian kepala yang separuh terpotong batas atas frame lalu kemudian sama sekali keluar frame hingga sebatas leher) sedang membangunkan seorang PRIA PARUH BAYA yang terkena stroke dari tidurnya.

ZOOM IN:

Sebuah rumah berlantai satu yang tidak luas kembali tampak.

CUT TO:

2 INT. RUANG MAKAN - TENGAH MALAM 

Sepasang suami-ISTRI MUDA (29 dan 27 tahun) duduk berdampingan pada satu sisi sebuah meja makan kayu berbentuk persegi.

CLOSE UP:

Sang istri menatap suaminya, sedikit ragu. Sang suami membalas tatapannya.

INSERT:

Roda kursi roda bergerak maju. Sang suami (membelakangi layar) mengantar sang pria paruh baya duduk di meja dimana sang istri telah berada di seberangnya. Sang suami duduk di sebelah sang istri. Sebelah tangan sang suami menggenggam sebelah tangan sang istri, ingin memberikannya keyakinan. Sang suami mengangguk.

WIDE:

Sepasang suami-istri dan seorang pria paruh baya duduk di meja. Lampu-lampu ruangan di dalam rumah berkelap-kelip beberapa kali sebelum perlahan mati secara serentak kecuali satu. Lampu ruang makan, tempat dimana mereka berada, tida padam, melainkan hanya meredup hingga jarak pandang hanya sebatas sekitar meja. Pria paruh baya yang tadinya diam mulai gelisah.

EXTREME CLOSE UP:

Bola mata pria paruh baya bergerak ke kanan dan kiri dengan cepat. Ia bisa merasakan kehadiran sesuatu yang lain disana bersama mereka. Sesuatu yang gelap dan jahat. Pria paruh baya ingin mengucapkan sesuatu tetapi mulutnya tidak bisa mengeluarkan satu kata pun kecuali erangan parau.

Tanpa ada yang menarik pegangan kursi rodanya, roda-roda kursi pria paruh baya mundur menjauhi meja menuju kegelapan di belakang. Sebelum akhirnya benar-benar ditelan gelap, kursi roda itu terhenti. LANGKAH sepatu terdengar. Berat dan begitu lambat. SEPASANG TANGAN YANG DIBALUT SARUNG TANGAN PUTIH munculdari kegelapan di belakang, menggenggam erat bahu sang pria paruh baya dengan begitu tiba-tiba. Pria paruh baya tersentak kaget.

EXTREME CLOSE UP:

Mata pria paruh baya tidak bergerak seliar sebelumnya. Bola matanya masih bergerak hanya saja lebih hati-hati menoleh pada salah satu tangan itu.

Suara bantingan terdengar. Sang istri mengangkat sebelah tangannya hampir menutupi mulut, matanya membesar-terkejut.

ZOOM OUT:

Sang suami (setelah memandangi apa yang terjadi di hadapannya) beralih menatapi sang istri. Kursi roda pria paruh baya tampak terjatuh menyamping di lantai-satu rodanya yang berada di atas berputar.

CUT TO BLACK:

SUAMI

"Permulaan selalu tidak menenangkan. Kita akan terbiasa."

SUPERIMPOSITION: Cerita Keluarga

Cerita KeluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang