67 INT. KAMAR RIZKA - PAGI
Rizka duduk di tepi tempat tidur. Menatapi kanvas pemberian Ben yang sekarang didirikannya di atas kedua paha. Lukisan dari kakaknya Ben itu telah rusak.
EXTREME CLOSE UP:
Mata Rizka di gambar itu telah digarisi (dengan tidak rapi) oleh sebuah goresan vertikal dan horizal-membentuk tanda plus.
SUPERIMPOSITION: Rabu
CUT TO:
68 INT. KAMAR ADAM - PAGI
Wina sedang mengikatkan dasi di leher Adam sementara Adam sibuk mengancingi lengan kemeja panjangnya.
WINA
"Ben cerita soal ruangan di bawah tangga kemarin pagi."
Adam berhenti sesaat, lalu mengerjakan lagi kancingnya.
WINA (CONT'D)
"Ben bilang kalau ruangan itu untuk menghormati kakek-nenek yang sudah meninggal."
Wina telah selesai memakaikan dasi di kemeja Adam, begitu pun Adam dengan kancingnya.
WINA (CONT'D)
"Adam, aku ini istri kamu. Mau tidak mau masalah kamu, rahasia kamu juga jadi milik aku dan begitu pun sebaliknya. Apa sulitnya bercerita? Kamu takut aku tidak mengerti, tidak bisa terima? Aku merasa malu ketika Ben yang memberi tahuku cerita keluarga ini bukannya suamiku sendiri-yang dua tahun lalu justru mengambil aman dengan hanya mengatakan bahwa ruangan itu hanya ruangan lama yang tidak lagi dipakai. Apapun itu tentang keluarga kamu Adam, aku akan coba paham."
Adam memandangi istrinya.
ADAM
"Yah, tentu saja."
Dan dengan ketenangan yang dibuat-buat, Adam mengecup kening Wina.
ADAM (CONT'D)
"Aku minta maaf."
CUT TO:
69 INT. RUANG MAKAN - PAGI
Orang-orang rumah sedang sarapan seluruhnya di tempat duduk yang selalu sama. Rizka, sambil memikirkan untuk mengatakan ini atau tidak, akhirnya menelan makannya dan bicara pada Ben yang ada di hadapan.
RIZKA
"Kak, aku minta maaf ya soal kemarin malam. Aku benar tidak ada maksud untuk menyinggung perasaan Kakak."
Ben memandanginya dan menggangguk. Rizka merasa tidak puas dengan itu. Ia merasa masih ada yang harus dibicarakan.
RIZKA (CONT'D)
"Tapi kenapa tiba-tiba Kakak jadi begitu marah dan menyelinap ke kamar? Aku pikir semua baik-baik saja ketika kita mengerjakan tugas Kak Ben bersama."
Ben memperhatikan lingkungan meja mereka, mencari tahu apakah ada yang mendengarkan percakapan bahwa mereka mengerjakan tugas Ben bersama. Orang-orang sedang sibuk dengan makanan mereka. Ben menelan makannya, memandang Rizka.
RIZKA (CONT'D)
"Kenapa harus dirusak sih Kak lukisannya? Aku kan suka lukisan dari Kakak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga
HororSCRIPT: FEATURE FILM. Setiap Keluarga Punya Cerita (Kelam) ---- Dengan penambahan lebih dari 20 halaman A4, baca edisi revisi cerita ini di bit.ly/naskahceritakeluarga. Gratis! Selamat membaca!