(CONT'D)
RIZKA
"Pa, Ma, terima kasih ya sudah membawa Rizka ke keluarga ini."
AYAH
"Sudah mau mati tapi masih banyak bicara."
IBU
"Biarkan dia menyelesaikan yang ingin dikatakannya, Adrian."
INSERT: SLOWMOTION:
Ben melangkah menuju pintu.
RIZKA (CONT'D)
"Sepuluh tahun lebih Rizka merasakan sebuah keluarga yang berbeda-tidak seperti di panti. Rizka bisa pergi sekolah, bisa pergi kuliah."
INSERT: SLOWMOTION: CLOSE UP:
Wajah Ben semakin dekat ke pintu (CAMERA). Air mata jatuh setetes dari sebelah matanya.
RIZKA (CONT'D)
"Rizka minta maaf jika Rizka belum menjadi anak angkat yang Papa dan Mama inginkan dan sering merepotkan. Terima kasih buat semua kebaikan keluarga ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Dan tidak ada apapun yang Rizka lakukan bisa menebusnya."
INSERT: SLOWMOTION: EXTREME CLOSE UP:
Ben memegangi gagang pintu untuk membuka.
CLOSE UP:
Martin memalingkan kepalanya ke belakang-kiri (ia merasakan sesuatu).
Sesuatu bergerak dari balik kegelapan di belakang Rizka.
EXTREME CLOSE UP:
Sebuah RANTAI besi terseret di lantai.
Perlahan SOSOK yang tidak menyentuh lantai muncul. Ben beralih. Sosok itu lebih tinggi dari pria berwajah kain karung dan lebih besar. Sosok itu mengenakan jubah hitam bertudung. Wajahnya tidak ada, melainkan hanya kegelapan di balik tudungnya. Rantai besi yang berderit berasal dari ikatan kaki yang menyeret lantai-kakinya berbentuk seperti cengkeraman elang. Pelayan (sudah mengenakan topengnya kembali) muncul dari sisi kegelapan yang lain.
WIDE: ZOOM IN:
Ben terkejut (menganga) di tempatnya.
Sosok itu mendekat pada Rizka yang bahkan tidak bisa memalingkan wajahnya penuh ke belakang.
Ibu bergetar di tempatnya. Ia tidak pernah melihat makhluk itu sebelumnya, tidak di ritual sebelum-sebelumnya.
IBU
"Malaikat yang jatuh."
Tepat di belakang Rizka, sosok itu membuka sayapnya yang pun berwarna hitam. Sosok di balik jubah menutup mulut Rizka dengan satu tangan dengan tangan lain berada di atas kepalanya-tangannya berupa susunan tulang-belulang putih.
BEN
"Apa yang akan kau lakukan!"
Ben bergerak menghampiri makhluk itu. Pelayan menghalangi jalannya.
Sosok di dalam jubah menggerakkan tangannya yang sebelumnya berada di mulut Rizka sedikit ke bawah, menggenggam rahang bagian bawahnya.
Seketika sebuah dagu jatuh di lantai. Rizka lemas bersandar di kursinya.
EXTREME CLOSE UP:
Matanya bergerak-gerak ke kiri dan kanan, kesakitan.
Pelayan dan Ben menyaksikan itu.
Sekejap sosok itu hilang bersama dengan Rizka. Kursi Rizka jatuh ke belakang. Lalu keheningan.
AYAH
"Selesai sudah pertunjukkannya."
Ayah beranjak keluar dari kursinya, melangkah ingin keluar. Ibu memanggilnya sebelum jauh, sambil mengarahkan sebuah pistol.
IBU
"Pa."
Satu tembakan. Ibu beralih pada Martin yang memandanginya.
IBU (CONT'D)
"Jaga baik-baik keluarga ini, Dam. Maafkan Mama karena tidak bisa berbuat lebih banyak."
Ibu beralih pada Adam. Lalu pada Ben di kejauhan.
IBU (CONT'D)
"Mama sayang kalian."
Dengan gerakan cepat Ibu menempatkan pistol di samping kening.
ADAM
"Ma-"
Tembakan yang lain.
SLOWMOTION: MUTE:
Adam bergerak dari tempat mereka, mendatangi orang tua mereka. Martin menatap ke depan tempat kematian ibunya. Ben terduduk di lantai. Pelayan masuk kembali ke dalam kegelapan.
FLASHBACK CUT TO:
171 INT. RUANG DI BAWAH TANGGA - MALAM - 13 TAHUN KEMUDIAN
Adam, Martin dan Ben saling berpandangan di dalam ruang di bawah tangga yang gelap di sekitar meja.
IBU (O.S.)
"Aturan ketujuh. Perjanjian akan tetap berlangsung hingga garis keturunan keluarga berakhir."
CUT TO BLACK:
WINA (O.S.)
"Tapi kenapa voting, Ma?"
IBU (O.S.)
"Menggoda, Wina. Tujuan utama dari mereka, para iblis, adalah menggoda manusia. Mereka akan bertepuk tangan setiap kali manusia 'jatuh' sebagaimana mereka dahulu jatuh dari surga. Melalui voting mereka ingin melihat sejauh apa harta ataupun ketakutan menggoda manusia untuk mengorbankan satu sama lain. Voting-dalam kasus ini-ibarat hiburan sebelum mereka mendapat hidangan utama-tumbal."

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga
HororSCRIPT: FEATURE FILM. Setiap Keluarga Punya Cerita (Kelam) ---- Dengan penambahan lebih dari 20 halaman A4, baca edisi revisi cerita ini di bit.ly/naskahceritakeluarga. Gratis! Selamat membaca!